Tim Pasangan Calon (Paslon) Independen
Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath (HEBAT)
diduga telah mencatut anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buru Selatan (Bursel)
Benonny Solissa sebagai salah satu pendukung HEBAT. Padahal, Benony tidak
pernah memberikan dukungan kepada HEBAT.
“Pak Benony pung saja ada lagi. Tim (HEBAT-red)
kerja tidak jelih itu, tim tidak tahu, tim tidak inventarisir nama-nama anggota
KPU,” kata Ketua KPU Bursel Said Sabi kepada Kompastimur.com, Jumat (5/1) sambil tertawa karena merasa lucuh
dengan kerja Tim HEBAT tersebut.
Sabi mengaku bahwa Benony tidak mungkin
memberikan dukungan kepada pasangan HEBAT, sebab Benony adalah penyelenggara
yang cukup paham akan aturan.
Namun, yang terjadi, tanda tangan Benony
diduga sengaja dipalsukan oleh oknum-oknum tertentu dari pihak HEBAT.
“Beliau pung tanda tangan kan lain, tapi
yang ada itu tanda tangannya seperti buah mangga begitu. Dong seng takut
paskali orang-orang ini,” ucapnya.
Walau begitu, Sabi mengaku bahwa Benony
kemungkinan belum mengetahui akan hal itu dan belum mengetahui secara pasti apa
respon Benony nantinya, mengingat Benony diduga masih berada di Kecamatan Fena
Fafan yang tidak ada jaringan Telkomsel sehingga belum bisa dikonfirmasi.
“Beta telepon Pak Benony tapi beliau ada
di kampong Tahun Baru dan belum turun kappa, kalau beliau turun belum tahu
beliau mau bilang apa lagi,” terangnya.
Tak hanya Sabi, Kompastimur.com yang coba menghubungi Benony via telepon seluler
pun ternyata tak bisa dihubungi.
Sabi mengaku bahwa jika namanya dicatut
seperti yang dialami oleh Benony, maka pihaknya tetap akan memprosesnya sesuai
hukum yang berlaku.
“Beta bilang untung beta kosong, kalau
beta pung ada lagi, beta lapor di Polda Maluku saja supaya tapareko,” paparnya.
Sabi menjelaskan bahwa jadwal rekap dan
pleno hasil verifikasi faktual baru akan dilakukan oleh KPU pada Minggu (7/1),
sementara pada PPK di tiga Kecamatan, yakni Kepala Madan, Leksula dan Ambalau
akan dilakukan Jumat (5/1) dan Sabtu (6/1).
“KPU pung jadwal tanggal 7, di PPK pung
tanggal 5 dan 6. PPK Kecamatan Kepala Madan dan Kecamatan Ambalau sebentar
sore. Untuk Kecamatan Leksula, saya belum terima laporan, mungkin besok. Kalau
di Namrole tidak ada,” terangnya.
Dirinya menjelaskan lagi, verifikasi
factual yang dilakukan terhadap dukungan HEBAT itu tersebar hanya pada delapan
desa di Kabupaten Bursel, yakni dua desa di Kecamatan Ambalau yaitu Desa Ulima
dan Lumoy, di Kecamatan Leksula yakni di Desa Leksula dan di Kecamatan Kepala
Madan itu diantaranya di Desa Waepandan dan Walbele.
Disinggung apakah ada masalah yang
ditemui dalam proses verifikasi yang dilakukan, Sabi mengaku bahwa memang
pihaknya belum merekab pada tingkat PPK hingga KPU, namun saat turun ke
lapangan, memang didapati banyak masyarakat yang kaget dan mengkomplain nama
dan dokumen mereka dicatut sebagai pendukung HEBAT.
“Banyak masyarakat yang complain karena
tiba-tiba dokumen itu ada. Sebab selama ini dong kasih dukungan ke TOP-JOS,
tapi kenapa tiba-tiba dokumen ini datang. Katong juga jawab tidak tahu, Tanya
ke Tim atau Penghubung, kenapa ada,” ujarnya.
Terkait itu, pihaknya telah menyarankan
kepada masyarakat, jika tidak pernah memberikan dukungan kepada HEBAT, maka bisa
mengisi dan menandatangi pernyataan tidak pernah mendukung.
“Katong sudah menyampaikan ke dong,
kalau memang tidak mendukung, ya ada pernyataan tidak mendukung, silahkan di
tanda tangani,” cetusnya.
Soal, apakah ada kemungkinan masyarakat
akan melaporkan masalah itu ke pihak kepolisian, Sabi mengaku jika ada yang
melapor, maka pastinya akan memberikan dampak hukum.
“Rawannya disitu, saya paling ngerih
lihatnya. Seng tahu, kalau ada masyarakat yang berani lapor, ya itu bisa bahaya
itu. Di Buru itu banyak yang lapor, tapi katong disana ini (kecamatan-red)
rentan kendali, jadi orang mau lapor itu butuh biaya dan orang kasih tinggal
kabong, tinggal body pi mengail. Jadi, kita tunggu saja mungkin ada yang berani
pi lapor kah,” pungkasnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment