Namrole, Kompastimur.com
Aktivitas mulia
yang dilakukan oleh Anggota Satuan Sektor Namrole (SASELE) Polres Buru Brigadir
Polisi (Brigpol) Bastian Tuhuteru yang telah berhasil mengajar di Dusun
Walafau, Desa Wamkana, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel)
sehingga anak-anak yang berada di komunitas adat terpencil itu bisa mengenal
huruf dan angka pun menjadi cerita tersendiri bagi masyarakat Namrole.
Apalagi,
anak-anak di dusun ini sebelumnya tidak tersentuh dunia pendidikan sama sekali.
Terkait itu,
Kapolsek Namrole, AKP Akmil Djafa pun mengapresiasinya dan menilai bahwa
Tuhuteru merupakan anggota Polri yang inovatif dan kreatif serta dapat menjadi
contoh yang positif bagi anggota polisi lainnya.
Hal tersebut
disampaikan oleh Kapolsek Namrole, AKP Akmil Djapa kepada wartawan ketika
meninjauh secara langsung aktivitas mengajar yang dilakukan Tuhuteru sejak
Tahun 2017 di Dusun Walafau, Desa Wamkana, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru
Selatan (Bursel), Kamis (18/1).
"Jadi,
menurut saya ini adalah langkah inovasi kreatif yang harus dimiliki oleh
anggota Polri khususnya anggota Polsek Namrole," tutur Djapa.
Menurutnya, pendidikan sangat dibutuhkan oleh
seluruh elemen masyarakat, termasuk di Dusun Walafau dan bukan hanya menjadi
tugas dan tanggung jawab institusi tertentu saja untuk mencerdaskan anak-anak
yang ada di Dusun tersebut, tetapi harus menjadi tanggung jawab semu pihak,
termasuk pihaknya sebagai anggota kepolisian.
"Karena ini
adalah anak-anak Indonesia yang nota benenya generasi penerus kedepan, bisa
mengangkat harkat dan martabat bangasa kita," ujarnya.
Olehnya itu, apa yang dilakukan oleh Tuhuteru
dalam mencerdaskan anak-anak di Dusun Walafau merupakan suatu aktivitas yang
dianggab mulia.
Sebab, lanjut
Djapa, apa yang dilakukan oleh Tuhuteru itu adalah langkah inovasi dan kreatif
sehingga kedepan harus pula dicontohi oleh anggota Polri lainnya, terutama di
Polsek Namrole.
Djapa
menjelaskan bahwa dirinya juga sudah menggalang anggotanya supaya selain
melaksanakan tugas-tugas pembinaan, sentuhan kepada masyarakat pun perlu
dilakukan, apabika ada anggota yang memiliki pengetahuan atau ketrampilan dan
kemampuan untuk melakukan inovasi yang bersifat positif.
"Salah
satunya baground Pak Bastian ini adalah Sarjana Pendidikan. Jadi saya lihat
sangat cocok. Ini salah satu panutan atau contoh kepada anggota-anggota yang
lain,” ujarnya bangga kepada anak buanya ini.
Djapa berharap kedepan semoga dengan kegiatan
seperti ini, anak-anak kita kedepan bisa mendapat pendidikan yang layak.
Apalagi kita ketahui bersama bahwa banyak keterbatasan yang dimiliki, namun
apabila kita memiliki kemauan yang tinggi, pendidikan pun akan dapat dirasakan
oleh seluruh lapisan masyarakat.
Djafa pun
mengaku bahwa telah melaporkan kepada Kapolres tentang aktivitas positif yang
telah dilakukan oleh Tuhuteru ini.
Sementara itu,
dari pantauan media ini, kehadiran Djafa di Dusun Walafau ini untuk melihat
secara langsung dan ingin membuktikan apakah anak-anak didik yang diajarkan
oleh Brigpol Bastian Tuhuteru itu sudah bisa mengenal huruf dan angka ataukah
tidak.
Pembuktian Djafa
itu dilakukannya sendiri dengan cara ia menulis huruf dan angka dan disebut
oleh anak-anak. Hasilnya menggembirakan dirinya karena anak-anak itu sudah bisa
menghafal dan mengenal huruf dan angka. Walau dalan menulis huruf atau angkah
belum sempurna.
Djafa mengaku
sangat senang karena anak-anak sudah bisa mengenal huruf dan angka. Ia berpesan
bagi anak-anak didik Bastian itu agar selalu belajar setelah mendapat pelajaran
dari Bapak Polisi.
“Bila ingin
menjadi anak yang pintar, maka harus selalu belajar, tidak boleh malas
belajar,” kata Djada di hadapan anak-anak tersebut.
Dalan
perbincangan Djafa dengan anak-anak itu, ia menanyakan kepada anak-anak tentang
apa cita-cita mereka dan dijawab salah satu anak bahwa ia ingin menjadi polisi.
Djafa dalam
kesempatan itu juga bertatap muka dengan para orang tua dari anak-anak itu
serta masyarakat di dusun itu. Masyarakat pun sangat senang karena baru pertama
kali ada Kapolsek yang mau datang mengunjungi desa mereka.
Sedangkan Brigpol Bastian Tuhuteru sebelum
mengajarkan anak-anak mengenali huruf dan angka, ia juga mengajari anak-anak
tentang cara hidup sehat, setiap pagi harus gosok gigi dan mandi tiga kali
sehari.
Diketahui, Dusun
Walafau ini termasuk komunitas masyarakat adat Buru Selatan, dan termasuk
daerah terpencil. Untuk ke dusun ini menempuh jarak kurang lebih sejauh 17 kilo
dari Kota Namrole. (KT-08)
0 komentar:
Post a Comment