Jakarta, Kompastimur.com
Ketua Dewan
Pembina Partai Hanura Wiranto dinilai mempunyai tanggungjawab moral untuk
mengawal kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua umum Partai Hanura
hingga masa jabatannya.
Ketua Divisi
Komunikasi Publik DPP Partai Hanura Sri Mulyono menceritakan, dalam acara di
hotel Manhatan, Jakarta Selatan beberapa hari lalu Bendahara Umum Hanura
Zulnahar pernah mengatakan jika dirinya menyaksikan langsung pertemuan antara
Wiranto dan OSO di restoran BLoeming FX Senayan.
"Dalam
pertemuan tersebut Wiranto meminta dengan segala hormat kepada OSO untuk
bersedia menggantikan posisinya sebagai Ketua umum Partai Hanura," kata
Sri menirukan ucapan Zulhanar.
Singkat cerita
menurut Sri kepada wartawan Sabtu (20/1/2018) OSO menerima pinangan Wiranto
yang kemudian ditindaklanjuti dengan Munaslub Hanura yang dengan aklamasi
menyetujui OSO sebagai Ketua umum.
"Wiranto
yakin dibawah Pimpinan OSO Partai Hanura akan berkembang dan menjadi
besar," ujarnya.
Setelah menjadi
Ketua umum OSO kemudian mengambil langkah strategis dan taktis untuk
membesarkan partai Hanura. Diantaraya merekrut Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas baik, berdikasi dan berpengalaman dalam membesarkan
partai.
"Disamping
itu, OSO juga memperbaiki sistem kerja, sistem organisasi dan sistem keuangan
partai," jelasya.
Sri menduga,
dalam proses tersebut, orang orang lama yang terbiasa dengan pola lama merasa
kaget “culture shock“ dan merasa gagap, panik atau terancam. Culture Shock ini
sebenarnya bisa diatasi dengan dialog sehat antar sesama kader “kader lama dan
baru”.
Saat ini,
seharusnya pak Wiranto mengambil peran penting dengan cara menjembatani dua
elemen yang harus sinergi membesarkan Hanura. Disinilah tanggungjawab moral
Wiranto mengawal kepemimpinan OSO.
Pak Wiranto yang
menanam OSO di Hanura. Dia harus bertanggungjawab merawat dan pengawal supaya
panen raya.
"Ojo
tinggal gelanggang colong playu? (jangan lari meninggalkan arena
pertempuran). Masih belum terlambat bagi pak Wiranto sebagai Ketua Dewan
Pembina yang harus membina kader kader Hanura menuju kejayaan Hanura,"
kata dia.
Masih menurut
Sri, verifikasi faktual partai poltik peserta pemilu sudah didepan mata. Jika
Wiranto benar benar mencintai Hanura maka peran sebagai jembatan harus segera
diambil.
"Rukun
agawe santoso, pecah gawe bubrah," pungkas Sri. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment