Namrole, Kompastimur.com
Jenasah Kepala Bidang Kepala Bidang
Penanggulanggan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Hans Lesbatta akhirnya berhasil
diefakuasi dari Kali Nalbessy, Kecamatan Leksula, Kabupaten Bursel, Kamis
(18/1) sore.
Proses evakuasi itu dilakukan sejak
korban ditemukan Rabu (17/1) hingga Kamis (18/1) sore lantaran medan dimana
korban ditemukan cukup berat dan rawan untuk dilakukan proses evakuasi.
“Iya saya baru sampai dengan Jenazah di
Puskesmas. Jenazah berhasil diefakuasi dari lokasi sekitar pukul 15.55 WIT dan
sekarang sementara di Puskesmas Leksula setelah tiba tadi pukul 18.30 WIT,”
kata Camat Leksula, Vecky Lesnussa kepada Kompastimur.com
via telepon selulernya, Kamis (18/1) malam.
Menurut Lesnussa, saat dievakuasi
tersebut kondisi jenazah kakak kandung Ketua AMGPM Daerah Buru Selatan
sekaligus Ketua DPC Partai Hanura, Alfred E Lesbatta itu sudah dalam kondisi
yang sangat bengkak dan langsung dimasukkan ke dalam kantung jenazah.
“Kondisi jenazah sudah sangat bengkak
sehingga sementara dalam penanganan tenaga medis di Puskesmas untuk pembersihan
jenazah,” ucapnya.
Iapun mengaku bahwa proses pemakaman
terhadap korban yang merupakan adik kandung Sekretaris Klasis GPM Buru Selatan,
Vecky Lesbatta itu direncanakan akan berlangsung Jumat (19/1) lantaran kondisi
jenazah sudah tidak memungkinkan untuk bertahan lebih lama.
Lesnussa lalu menjelaskan bahwa proses
evakuasi yang dilakukan itu atas kerja sama dan gotong royong ribuan masyarakat
yang menggunakan alat berat berupa Takel berkekuatan 10 ton dari pihak PLN
Ranting Leksula.
Sementara untuk Tim Sar Ambon maupun
Namlea serta Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Bursel,
Lesnussa mengakuu kecewa karena kendati telah berkoordinasi berulang kali
tetapi ternyata tak menunjukkan partisipasinya.
“Tidak ada, tidak menunjukkan
partisipasinya, saya sebagai Camat sangat menyesal dengan Tim Sar. Saya sudah
telepon Ambon sampai di Namlea juga mereka hanya Tanya kronologis saja, tetapi
mereka tidak turun. Dari Bencana juga tidak ada,” ucapnya kecewa.
Untuk diketahui, Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh
wartawan Kompastimur.com di lokasi
kejadian, korban hilang terbawa arus sejak Sabtu (13/1) sore sekitar pukul
17.30 WIT saat melakukan perjalanan dari Namrole ke Leksula melewati jalan
darat dengan Mobil Ambulance Keliling guna mempersiapkan kegiatan Raker Dinkes
di Leksula yang rencananya akan dilaksanakan Rabu (17/1).
Lesbatta dalam perjalanannya itu tidak
sendiri, ia bersama sejumlah kerabat dekatnya, yakni Calvin Lesnussa, Marsel
Seleky, Erwin Solissa, Risat Titawael dan Ando Umamiti.
Dimana, ketika hendak melewati kali
Nalbessy, memang air cukup tinggi, keruh dan arus cukup deras pasca hujan
melanda daerah itu maupun hulu kali tersebut. Hanya saja, Lesbatta yang membawa
mobil ambulance tersebut tetap berupaya untuk bisa lewat agar cepat sampai ke
Leksula yang juga merupakan Desa tempat tinggalnya.
Hal itu dilakukan Lesbatta, lantaran ada
mobil maupun sepeda motor yang telah berhasil melewati aliran kali tersebut
beberapa waktu sebelum dirinya akan lewat kali tersebut.
Hanya saja, Lesbatta tidak bernasib
baik. Sebab, ketika mencoba untuk melewati kali tersebut ternyata arus cukup
deras dan Lesbatta pun tak berhasil mengontrol laju Mobil yang dikemudikannya
dan pada akhirnya mobil tersebut pun terbawa arus sekitar 4 meter dan tersandar
pada sejumlah batu besar yang ada di lokasi tersebut.
Dalam kondisi tersebut, Lesbatta pun
kemudian memerintahkan kelima kerabatnya itu untuk lompat keluar dari mobil.
Atas perintah tersebut, kelima kerabatnya itu pun keluar dari mobil, empat
orang ddari kiri mobil dan dua orang dari sisi kanan mobil, termasuk Lesbatta.
Ternyata keempat kerabatnya yang keluar
dari arah kiri berhasil selamat hingga ke pinggiran kali dengan saling memagang
tangan masing-masing, termasuk salah satu kerabat korban yang kemudian keluar
dari sisi kanan dan naik ke kap mobil dan kemudian dibantu oleh rekan-rekannya
ke pinggiran kali.
Hal berbeda malah dialami oleh Lesbatta,
ketika ia hendak keluar dari pintu depan mobil, ternyata arus cukup kuat dan
Lesbatta pun terbawa arus yang cukup deras tersebut hingga ditelan aliran
sungai dan tak kelihatan lagi oleh kelima kerabatnya.
Atas kondisi tersebut, kelimanya pun
langsung berlari ke Leksula yang berjarak beberapa kilo meter untuk melaporkan
kejadian itu.
Dimana, setelah dilaporkan ke pemerintah
desa dan warga setempat, ribuan masyarakat dari Desa Leksula, Desa Niat, Desa
Liang, Desa Waenama, Desa Nalbessy, Desa Kase, Desa Waenono, Desa Labuang
termasuk puluhan pegawai Dinkes Kabupaten Bursel pun langsung ke lokasi
kejadian guna melakukan proses pencarian.
Hanya saja, upaya pencarian yang
dilakukan sejak Sabtu malam hingga Minggu (14/1) pagi tak membuahkan hasil
setelah mereka melakukan penyisiran sepanjang bantaran kali.
Masyarakat dan keluarga pun tak putus
asah, proses pencarian pun dilanjutkan hingga Rabu (17/1) setelah sejumlah
pendeta berdoa maupun sejumlah tokoh adat melakukan prosesi adat di lokasi itu.
Selanjutnya, ribuan masyarakat pun
melakukan proses penyelaman dan penyisiran sepanjang kali yang diperkirakan
sepanjang 6 kilo meter tersebut.
Kendati lokasi kejadian yang cukup
ekstrim dan masyarakat yang melakukan proses pencarian pun banyak yang
mengalami kesulitan dan tidak sedikit yang mengalami cidera, tetapi proses
pencarian tetap dilakukan.
Alhasil dari proses pencarian itu,
sebagian besar masyarakat yang melakukan proses pencarian memang mencurigai
satu lokasi bebatuan yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi kejadian.
Hanya saja, sejumlah masyarakat yang mencoba melakukan penyelaman tak berhasil
menggapai dasar yang pada bawa batu yang dicurigai tersebut lantaran arusnya
cukup kuat dan mengancam keselamatan warga yang mencoba membantu melakukan
pencarian.
Ternyata benar, kecurigaan sebagian
besar masyarakat yang melakukan pencarian terhadap lokasi itu pun benar, sebab
pada Rabu siang korban terdeteksi berada di lokasi itu, dan baru berhasil dievakuasi
Kamis (18/1) sore. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment