Piru, Kompastimur.com
DPRD SBB
menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka HUT Kabupaten Seram Bagian
Barat (SBB) ke 14 Tahun 2018, sidang paripurna istimewa yang dibuka langsung
oleh Ketua DPRD SBB Julius Rutasouw yang didampingi Wakil ketua DPRD SBB
Mustafa Raharusun dan Bahtiar R Payapo ini berlangsung di gedung DPRD SBB Desa
Piru Kecamatan Seram Barat Kabupaten SBB.
Rapat paripurna
istimewa dalam rangka HUT Kabupaten Seram Bagian Barat ke 14 Tahun 2018 yang
dihadiri oleh Bupati Kabupaten SBB Drs.H.M.Yasin Payapo, Wakil Bupati SBB
Timotius Akerina, Bupati Kabupaten Malteng Drs.H.Tuasikal Abua, Sekda Kabupaten
SBB Mansur Tuharea dan
Seluruh anggota
DPRD KAbupaten SBB, Para SKPD Kabupaten Malteng, Kalapas Piru Saiful Sahri,
Kajari Kabupaten SBB. Samsidar Monoarfa SH, Kepala Kamenag, La Fata S. Ag,
Seluruh Mantan anggota DPRD Kabupaten SBB Periode 2009 - 2014, Seluruh OPD
Lingkup Pemkab SBB, Kapolres SBB AKBP Agus Setiawan SIK, Wadan Satgas BKO Yon
515/UTY Kpt lnf.Yogi Atmojo, Danki Brimob Piru lptu Hidayat, Para tokoh CNI
Pemekaran Kabupaten SBB, Para Pimpinan Parpol Kabupaten SBB serta kurang lebih
200 tamu undangan lainnya.
Bupati SBB Drs.Moh
Yasin Payapo dalam sambutannya pada Rapat
Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten SBB dalam Rangka HUT Kabupaten SBB ke
-14 tgl 7 Januari 2018 dikatakannya ini merupakan hari bersejarah bagi daerah
ini.
“Kita patut memberikan
penghargaan sebesar-besarnya kepada tokoh-tokoh pemekaran atas hasil kerja
kerasnya telah memperjuangkan terbentuknya daerah otonom, sehingga mengajak
kepada kita semua untuk menundukkan kepala sejenak agar pengabdian mereka dapat
diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Payapo.
Kabupaten SBB
sekarang dalam usia ke-14 tahun, sudah berada pada masa, dimana akan muncul
berbagai perubahan dalam segala sisi kehidupan, baik kondisi sosial budaya,
perekonomian, politik, keamanan dan ketertiban. pada masa ini pula, akan mudah
sekali muncul berbagai kesenjangan dan kerawanan sosial, untuk itulah saya
mengajak kita semua, dengan nurani kita Kasi Bae daerah ini.
Menurutnya Moh.Yasin Payapo selaku Bupati Seram Bagian Barat dan Timotius Akerina selaku
Wakil Bupati Seram Bagian Barat, kami berdua dalam tahun 2018 ini, akan memulai
menata kembali dengan visi dan misi kami
“Par Kase Bae SBB”, untuk 5 (lima) tahun kedepan, melalui rencana pembangunan
jangka menengah daerah (RPJMD)
Disamping itu, Payapo
mengajak kepada seluruh masyarakat SBB agar terus meningkatkan kebersamaan,
Persatuan dan kesatuan, Pela gandong, ade deng kaka sebagai wujud hidup org
basudara, hidup baku sayang, baku lia, baku story, baku dapa kumpul keluarga,
badati par baku bantu, gotong royong atau masohi sehingga tercipta kerukunan
dan keharmonisan basudara.
Selanjutnya
Payapo pun menghimbau masyarakat dengan pantunya agar di awal tahun baru 2018
ini, semua tinggalkan budaya baku marah,
baku siku, baku kuku, baku makang, bakalai, baku bakar, baku potong dan lain
lain.
"Pinang muda
dibelah dua, anak burung mati di ranggah, dari mudah sampai ke tua, ajaran baik
jangan di ubah,” ungkapnya.
Kepada segenap aparatur
pemerintah kabupaten SBB, Payapo mengharapkan
untuk lebih meningkatkan kreativitas, profesionalisme, dan kerja
keras serta terus berinovasi dalam
melaksanakan tugas melayani masyarakat di Kabupaten SBB.
Selanjutnya
Ketua DPRD SBB Drs Julius M Rutasouw Dalam sambutannya mengatakan Paripurna
istimewa yang digelar yang merupakan kesepakatan bersama antara Bupati SBB dan DPRD Kabupaten SBB merupakan tradisi
baru, yang mesti dilembagakan untuk dilaksanakan di tahun-tahun yang akan
datang, karena momentum ini selain merupakan wujud syukur sebagai anak negeri Saka Mese Nusa.
Tetapi dirinya juga
memperingatkan sbcara historis kultural perjuangan semua anak negeri secara
politik, untuk meniadikan SBB berdaulat secara politik, berdaulat secara
ekonomi dan secara kultural. seperti yang disuarakan oleh Founding Father kita Ir. Soekarno. Hal inipun sejalan dengan roh
kultural kita yaitu sesuai dengan wisdom kita Tala Eti Sapalewa.
“Patut diakui
sungguh secara realitas, sejak menjadi sebuah daerah otonom baru yang
dipisahkan dari kabupaten induk Maluku Tengah pada Tahun 2004 bersama sama
dengan Kabupaten SBT dan Kabupaten Kepulauan Aru kita mesti mengakui saat ini
dan kedepan kita harus banyak berbenah karena capain yang diraih tidak
secepatnya capain yang diraih oleh saudara kita dikabupaten SBT dan Kepulauan
Aru," Ungkanya .
Sementara,
menurutnya untuk bidang infrastruktur misalnya kita masih terkendala membanguan
karena kemampuan keuangan yang tidak memadai kemudian penataan birokrasi yang
berunjungkan profesionalisme aparat birokrasi yang bermuara pada Clean And Good Goverment untuk melakukan Publik Servis pada masyarakat masih sangatlah
jauh dari apa yang kita harapakan termasuk penyelesaian tapal batas antara
Maluku tengah dan SBB.
“Untuk itu
harapan kami dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Moh. Yasin Payapo dan
Timotius Akerina dapat memproses pembangunan Kabupaten SBB dengan fondasi yang
sudah diletakan oleh mantan Bupati SBB sekaligus tokoh pemekaran Kabupaten SBB,
Mantan Wakil Bupati SBB sekaligus Pejabat Bupati SBB dan sekaligus mewujudkan visi
dan misi Bupati dan Wakil Bupati yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2017- 2022
ungkap ketua DPRD SBB. (KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment