Ambon, Kompastimur.com
Tantangan debat
soal kemiskinan di Maluku sebagaimana disampaikan bakal calon Gubernur Maluku,
Said Assagaff kepada calon Gubernur lainnya, kini disambut baik bakal calon
Gubernur Maluku, Irjen. Polisi Murad Ismail. Respon baik itu disampaikan juru
bicara Murad Ismail, Azis Tunny kepada
wartawan, kemarin Kamis (28/12).
Menurut Azis,
tantangan itu justru membuat Murad Ismail (MI) akan semakin siap untuk berdebat
persoalan kemiskinan di Maluku.
“Kita sangat siap untuk debat, namun saya kira
semua itu ada saatnya. Sebab, debat politik itu juga masuk dalam tahapan yang
dijadwalkan oleh komisi pemilihan umum (KPU), bahkan didalam UU pemilu itu
waktunya ada. Jadi, kita tunggu saja sampai waktunya tiba,” ujar Azis.
Azis menilai, tantangan soal debat kemiskinan
Maluku yang disampaikan bakal calon petahana itu salah alamat. Sebab, sebelum
mengeluarkan statetmen tersebut, petahana mestinya lebih dulu melakukan
klarifikasi kepada masyarakat soal realitas kemiskinan di Maluku.
“Petahana mulai
panik, apa yang mau didebatkan tentang kemiskinan Maluku. Kita tahu sendiri,
masyarakat Maluku masih banyak yang hidup dibawa garis kemiskinan dan itu sudah
terbukti dan terdata secara sah oleh Negara melalui Badan Pusat Statistik (BPS),”
jelasnya.
Menurutnya,
tantangan menunjukan rasa kekhawatiran yang kuat didalam kubu petahana dalam
menghadapi isu kemiskinan Maluku yang kerap diperbincangkan, dimana Maluku
sendiri menempati urutan ketiga termiskin di Indonesia.
“Data BPS itu
jelas, Maluku awalnya ada di urutan empat termiskin, sekarang bukan tambah naik
malah menurun di posisi tiga termiskin. Olehnya itu dengan status Maluku yang
seperti ini, petahana sengaja mengundang debat untuk menepis semua wacana yang
ada,” pungkasnya.
Menyinggung soal
pernyataan petahana terhadap hasil surveinya masih tinggi melebihi semua
kandidat yang ada, Azis mengatakan, survey untuk petahana dilakukan dengan
lembaga survey MMS, yang mana merupakan lembaga survey lokal, menurutnya hasil
tersebut hanya bersifat klaim-klaim semata.
“Saya ini juga
kenal dengan MMS, sangat wajar kalau mereka menyatakan incumbent memiliki
survey tertinggi. Karena kita ketahui sendiri bahwa MMS sudah sangat dekat
dengan petahana sejak lama,” bebernya.
Dikatakannya, dalam waktu dekat ini, Lembaga
Survei Indonesia (LSI) akan merilis hasil surveinya yang telah dilakukan. LSI
itu telah diakui dengan prestasinya, jadi tidak ada unsure asal klaim dari
hasil LSI. Sehingga tunggu saja rilis survey yang akan dikeluarkan oleh LSI
nanti agar jangan asal klaim.
“LSI itusudah
diakui, mereka lembaga survey nasional, dan saya kira pernyataan yang
dikeluarkan oleh LSI dari hasil survey tentang Maluku menginginkan pemimpin
baru itu, adalah fakta yang ditemui di lapangan,” jelasnya.
Soal pernyataan Assagaff tentang dirinya bisa
dikalahkan hanya dengan melakukan kecurangan oleh lawan politiknya, Azis
menegaskan bahwa tanpa sadar petahana telah menampar dirinya sendiri. Karena
yang punya potensi lakukan upaya kecurangan di Pilkada adalah seorang Incumben.
Sebab, Petahanalah yang paling dekat dengan sistem yang ada.
“Incumbent itu,
menahan semua birokrasi di Maluku, jadi sangat berpotensi besar melakukan
kecurangan dengan mengarahkan kekuasaanya demi mencapai kemenangan. Jadi saya
kira itu adalah kata-kata tamparan bagi diri sendiri. Karena petahana itu yang
paling menguasai sistem," pungkasnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment