Namrole, Kompastimur.com
Pemda Buru
Selatan (Bursel) bersama Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal dengab tema, "Meneladani Nabi
Muhammad SAW Dalan membangun Buru Selatan yang Rukun, Aman dan Damai".
Hadir dalam
peringatan itu Sekda Bursel Syharoel Pawa, Kepala Kantor Kementrian Agama
Bursel Usman Bahta, pimpinan SKPD, pimpinan TNI/Polri, tokoh Agama serta para
ibu-ibu pengajian.
Bupati Bursel
Tagop Soulisa dalam dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Bursel, Syharoel
Pawa menyampaikan bahwa, melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1439
Hijriah dengan tema "Melalui Nabi Muhammad SAW dalam membangun Buru
Selatan yang rukun, aman dan damai kita segarkan kembali keimanan dan ketakwaan
kita".
"Saat ini
kita renungkan kembali sejarah perjuangan Rasulullah SAW," sebut Pawa.
Lanjutnya,
melalui peringatan ini pula, kita gelorakan syiar dan dakwah Islam ke seluruh
penjuruh dunia.
Dikatakan,
penyelenggaraan maulid selalu mengandung dua hal yakni, pertama maulid
membangkitkan kembali kesadaran akan kesalahan moral individu masyarakat yang
mulai hilang akibat perkembangan saman.Dan yang kedua lanjut Pawa, menggerakan
terwujudnya harmoni nilai-nilai kemasyarakatan termasuk tatanan umat yang
berlandaskan ciri moralitas.
"Dua hal
ini berhubungan dengan kebutuhan perkembangan zaman yang membutuhkan kembali
keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita saat ini," tutur Pawa.
Setiap
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kata Pawa kita diingatkan kembali akan
sifat-sifat Rasulullah sebagai mimpin yang amanah, yang aidiq, yang tabligh dan
yang fathonah.
Kata Pawa,
Al-Quran sendiri menyatakan bahwa, Nabi Muhammad SAW adalah contoh yang terbaik
bagi umat manusia.
"Karena itu
saya mengajak kaum muslimin dan muslimah marilah meneladani prikehidupan Nabi.
Dengan meneladani perikehidupan Beliau saya yakin banyak masalah yang dihadapi
umat Islam sekarang ini akan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya",
jelas Pawa.
Dirinya menambahkan,
peringatan Maulid Nabi SAW bukan sekedar kegiatan serimoni dan rutinitas
tahunan yang akan berlalu begitu saja tanpa memberikan perubahan sosial dan perilaku
umat Islam.
"Peringatan
Maulid Nabi SAW hendaknya memberikan kesan dan pengaruh yang nyata dalam
memperbaiki masyarakat menuju khairal ummah, sebagaimana firman Allah dalam
Surah Al-Ahzab ayat 21 yang artinya : "Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmad) Allah, dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dia banyak menyebut
Allah", ungkapnya.
Sambung Pawa,
hanya dengan itulah umat Muslim dapat meraih kembali kemuliaannya yang hakiki.
Selain itu, umat
Islam harus dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW diutus Allah untuk menyampaikan
risalah kebenaran kepada umat manusia.
Lanjutnya,
melalui ajaran Islam umat manusia dibimbing ke jalan yang lurus, yakni jalan
yang diridohi oleh Allah SWT.
Harapan Pawa
dari peringatan Nabi Besar Muhammad SAW ini hendaknya jangan diartikan hanya
sebagai kegiatan rutin yang bersifat historis dab tradisional.
'Tetapi lebih
dari itu, mari kita jadikan kegiatan ini sebagai satu hal yang bersifat dinamis
dan universal dalan pengertian untuk membawa umat bersikap serta bertingkah
laku baik," pungkas Pawa.
Sementara pada
hikmad Maulid yang dibawaka oleh Kepala Kementrian Agama Kabupaten Buru
Selatan, Bahta mengatakan bahwa, pada malam ini cukup penting dalam rangka
peringati satu peristiwa besar dari perjalanan seorang tokoh, seorang figur
yakni Nabi SAW.
"Semoga
peringatan ini dapat memberikan energi, memberika pengaruh nilai tambah kepada
kita dalam rangka memperkokoh keimanan dan ketakwaan kita kepada Allag
SWT," harap Bahta.
Jelas Bahta,
peringatan ini menunjukan bahwa merupakaan wujud dari pada rasa kecintaan kita
kepada Rasullah SAW.
"Kalah kita
memperingati Maulid Nabi pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya berarti
kita memperingati peristiwa perjalanan sejarah dari lahir kemudian hijrah dan
kemudian wafat," jelas Bahta.
Karena itu
pintah Bahta, membangun jati diri setiap orang dapat membangun keimanan dan
ketakwaan setiap umat muslim kepada Allah SWT.
Dikatakannya
bahwa, di beberapa negara bahkan di tempat lahirNYA di Saudi tidak diperingati
seperti ini kecuali di Indonesia.
"Itu
menunjukan bahwa komitmen kita, rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW sehingga
kita memperingatinya," ujar Bahta. (KT-N)
0 komentar:
Post a Comment