Ujaran Kebencian
kembali diduga dilakukan oleh seorang Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kabupaten Raja Ampat melalui Laman akun Facebook atas nama Magurates Maguria yang
menuliskan status menghimbau agar menolak Ustad Abdul Somad.
Ketua Majelis
Ulama Indonesia MUI Papua Barat Ahmad Nasrau Rabu (27/12) menyayangkan status
yang di buat oleh di duga ASN yang bekerja di Kabupaten Raja Ampat.
" Jika hal
ini benar maka sangat di sayangkan ujaran kebencian serupa ini di sampaikan ASN
yang notabene adalah pelayan dan abdi masyarakat " Kata Ahmad Nasrau
Lanjut kata
Ketua MUI, sebagai ASN harusnya ikut menjaga kerukunan antar umat
beragama di Papua Barat selama ini terjalin baik, apalagi kata
Nasrau, Wilayah ini memiliki kearifan lokal satu tungku tiga batu yang
menggambarkan betapa keharmonisan dan toleransi yang di ikat berdasarkan nilai
luhur yang telah di wariskan.
"Jangan karena
ulah ujaran kebencian nilai luhur yang di wariskan dari generasi ke generasi di
rusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab seperti ini " Ujar Ahmad
Nasrau
Majelis Ulama
Indonesia meminta agar Bupati Kabupaten Raja Ampat membuat teguran kepada oknum
yang bersangkutan karena ujaran kebencian serupa itu akan menimbulkan rasa
saling curiga di antara warga masyarakat serta berpotensi menghasut dan mengadu
domba masyarakat.
MUI juga meminta
kepada pihak kepolisian agar bersikap tegas menindak oknum ASN jika terbukti melanggar
UU IT. Sebab kata Nasrau, saat ini masyarakat papua barat sedang dalam
suasana merayakan natal dan Tahun Baru sehingga semua warga di minta agar tidak
membuat kegaduhan yang merusak suasana Ibadah Natal yang sedang
berlangsung.
Ini status yang
di unggah di laman Facebook atas nama Magurates Maguria pada (9/12).
“Seruan ini
di tujukan kpd semua orang papua OAP. Diharapkan untuk semua orang papua
agar menggunakan telinga mata jg pikiran yang jernih agr tidak terprofokasi
dari segala pihak. Ingat bahwa tanah papua ini adalah tanah yang di
berkati.
Utk itu semua
orang papua hrs menolak dgn tegas ustat2 yg masuk papua dengan dalil daqwa.
Seperti ustat somad dan kwn2 aplgi kalau jelas mereka berada dalam kelompok 212
dan sejenisnya. Pemerintah papua dan papua barat harus jeli melihat hal
ini. Jangan sampai kelompok ini 212 merusak tatanan n keharmonisan yang sudah
terbangun di daratan papua.
Papua harus
damai n jauh dari pengaruh cermaha dari ustat2 yg tidak jelas asal usulnya.
INGAT TANAH INI TELAH Di BERKATI. JGN DI KOTORI OLEH MEREKA YG TIDAK BENAR."
Status ini
meskipun telah di hapus di laman Facebook miliknya namun telah di screnshoot
para Nitizen, rencana MUI Kabupaten Raja Ampat akan melaporkan Oknum ASN
tersebut kepada pihak kepolisian. (KT-ARA)
0 komentar:
Post a Comment