Manokwari, Kompastimur.com
Kepala Kampung
Cuyehep Distrik Tanah Rubu Beny Warfandu dan Daniel Dowansiba Minggu (17/12)
menjadi Korban Penembakan oleh sekelompok Warga usai membersihkan Gereja yang
direncana akan digunakan untuk pperayaan Natal.
" Saya di
tembak dengan senapan angin tepat di punggung kanan sedangkan Daniel terkena
Peluru senjata Mesin di lengan tangan kiri hingga tembus ke belahan antara
belakang dan rusuk," Kata Kepala Kampung Cuyehep Beny Warfandu saat
di temui di Rumah Sakit Al-Azhar Fasharkan TNI AL.
Diceritakan saat
itu setelah membersihkan Gereja, Kepala Kampung bersama keluarganya
hendak kembali ke rumah namun tempat pukul 16.00 Wit Minggu Sore mereka
di hadang dengan aksi pemalangan.
" Kita
berhenti lalu saya turun dari mobil hendak tanya perihal pemalangan tersebut
belum mendapat jawaban saya lalu di tembak oleh TU dengan senapan angin, saya
kemudian di bawah lari ke rumah karena pendarahan," Ujar Beny.
Sementara Daniel
Dowansiba korban lainya setelah mendapat informasi terkait kepala kampung
mendapat tembak, dia bersama beberapa warga mendatangi lokasi mencari
pelaku namun mereka di hadang dengan tembakan saat masih di dalam Mobil yang di
tumpangi.
"Korban di
tembak dengan senapan mesin oleh seseorang berinisial EU lalu mengena lengan
kiri " Ujar Beny.
Kejadian
tersebut, warga mendengar tiga kali tembakan yang di duga menggunakan senapan
mesin sebanyak tiga kali, hal itu selain di sampaikan oleh Kepala Kampung
juga di benarkan oleh salah satu warga yang masih kerabat dekat Korban.
" Iya yang
kita dengar itu bunyi tembakan tiga kali dengan senjata mesin, saya
bahkan sempat di hadang dengan senapan itu oleh EU kemudian saya lambaikan
tangan berteriak saya ini perempuan tidak tau apa-apa," Kata Mariah
Pungwam yang mengaku kerbat Beny Warfandu saat di temui di RS dr. Al
Azhar.
Mariah
menuturkan dia saat ini bersama dengan korban baru pulang membersihkan Gereja.
Dia juga mengaku kap mobil yang tumpanginya juga terdapat serpihan peluru yang
di tembak oleh EU.
Pemicu
Penembakan Karena Dana Kampung?
Kejadian ini di
duga merupakan rentetan saling tidak senang dalam pembagian Dana Kampung antara
Beny sebagai Kepala Kampung dan Sekertaris Kampung. Permasalahan
tersebut berawal pada bulan Agustus 2017 adanya pencairan dana Kampung Tahap
pertama sebesar Rp. 450.000.000,- yang diambil dari bank oleh Kepala Kampung
Beny Warfandu dan bendaharanya.
Dana tersebut
kemudian diambil lagi oleh Monus Ullo Sekretaris Kampung. dengan alasan hanya
akan mengamankan hingga tanggal 17 Agustus 2017. Namun setetalah tanggal 17
agustus 2017 Monus Ullo tidak dapat mempertanggungjawabkan dana tersebut.
Kemudian pada
kamis (14/12) Kepala Kampung Beny Warfandu menerima rekomendasi dari
Distrik Tanah Rubuh untuk pengambilan Dana Otsus Rp. 50.000.000 dan honor
Aparat Kampung Rp. 40.000.000,- namun hingga saat ini belum dicairkan, sehingga
menimbulkan kemarahan dari Sekretaris Kampung (Monus Ullo) yang menganggap
Kepala Kampung tidak mau memberikan dana tersebut.
" Dia mau
minta Uang Otsus ini namun saya tidak memberikan sebab Dana Kampung yang
sebelumnya di tangan Monus hingga saat ini belum di pertanggungbjawabkan
semunya," Kata Kepala Kampung Beny Warfandu.
Kabid Humas
Polda Papua Barat AKBP. Hari Supriyono saat dikonfirmasi media ini membenarkan
kejadian tersebut. Hari menjelaskan memang pada Hari Minggu ada
pertikaian antara warga kampung sehingga menyebabkan di keluarkan tembakan oleh
warga dengan menggunakan senapan Organik.
" Dari
informasi yang diperoleh di TKP dalam perkelahian tersebut terdapat penggunaan
senjata api oleh masa yang bertikai dengan jenis senpi Organik TNI/POLRI dan
senpi Rakitan," Kata Supriyono.
Saat mendapat
laporan anggota Polisi dari Polsek Kota di back up Anggota dari Polres kemudian
menuju TKP lalu melakukan pencegahan supaya kejadian itu tidak melebar.
" Kedua
bela pihak lalu kita lakukan mediasi di kantor Polsek Kota, sementara dua
korban di rawat di Rumah sakit " Ujar Kabid Humas. (KT-ARA)
0 komentar:
Post a Comment