Jakarta, Kompastimur.com
Memperingati Maulid Nabi berarti menyatakan
komitmen, mengerahkan tenaga dan upaya untuk meneruskan dan merealisasikan
kenabian Nabi Besar Muhammad SAW dalam kehidupan kita. Bahwa kita umat Islam
harus bisa menjadikan Islam yang rahmatan lil 'alamin dan bukti nyata harus kita tunjukkan.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo
ketika menyampaikan sambutan pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H di
Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (30/11).
Memperingati Maulid Nabi juga mengingatkan kita
pada misi kenabian yang diperintahkan Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Misi kenabian pertama adalah mengajak umat manusia bertakwa kepada
Allah. Artinya, kesalehan individual.
“Misi kenabian kedua adalah kesalehan sosial yaitu
membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamin,” ucap Presiden.
Presiden mengingatkan agar misi kenabian
diwujudkan dengan kesalehan individual dan kesalehan sosial kita.
“Keberhasilan Nabi Muhammad dalam membangun Kota
Madinah sebagai teladan masyarakat dunia adalah bukti nyata dari realisasi misi
kenabian beliau. Kita harus mampu membangun Madinah, Madinah yang baru.
Membangun masyarakat Indonesia yang damai, adil, dan makmur,” ujar Presiden.
Sebagaimana telah diriwayatkan, masyarakat yang
madani di Kota Madinah, kota yang sangat maju di jamannya adalah bukti
nyata dari Islam yang rahmatan lil 'alamin.
“Madinah adalah bukti kerukunan persatuan dan
lintas etnis, kerukunan lintas klan, kerukunan lintas agama, dan juga antar
kelompok pendatang, kelompok muhajirin dengan kelompok Ansor,” ujar Kepala
Negara.
Piagam Madinah merupakan terobosan besar toleransi
dan persaudaraan. Madinah adalah bukti dari keadilan, bukti penghormatan dan
penegakan hukum. Masyarakat sebelumnya dipenuhi konflik yang berkepanjangan,
kemudian menjadi masyarakat yang paham dan taat hukum yang menjaga kepentingan
bersama.
“Madinah juga bukti dari sistem perekonomian yang
berkeadilan, yang mengedepankan kesejahteraan bersama dan pemerataan,” kata
Presiden.
Sekali lagi, tugas umat muslim adalah melanjutkan
misi kenabian tersebut menjadi nyata. Misi Islam yang rahmatan lil 'alamin
dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga kita
berusaha untuk melanjutkan misi kenabian yang rahmatan lil 'alamin. Kita
berkomitmen dan bekerja keras untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah
wathaniyah kita, ukhuwah insyaniah, dan ukhuwah basariah kita,” kata
Presiden.
Presiden mengingatkan untuk mengajarkan anak-anak
untuk meneladani Rasulullah yang uswatun hasanah, yang berwatak mulia, yang
lemah lembut, yang jujur, yang santun, yang amanah, yang selalu
menyampaikan kebenaran.
“Mari kita sama-sama berlaku adil, menghormati hak
orang lain, menghormati hukum dan menjaga penegakan hukum,” ucap
Presiden.
Demikian pula dengan ekonomi yang berkeadilan, yang
kuat wajib membantu yang lemah, yang kaya wajib membantu yang miskin. “Itulah
semangat dari keberadaan lembaga keuangan, Bank Wakaf Mikro yang memberikan
kemudahan bagi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah milik umat
dalam pengajuan pembiayaan-pembiayaan,” kata Presiden.
Itulah semangat dari Kredit Usaha Rakyat (KUR),
itulah semangat dari Kartu Pintar, Kartu Sehat, dan Program Keluarga Harapan
(PKH), dan program-program kesejahteraan sosial lainnya.
“Semoga momentum Maulid Nabi Tahun 1439 Hijriyah
menjadi pintu Indonesia untuk bergerak maju menjadi negeri yang baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar Presiden mengakhiri sambutannya. (KT-BM)
0 komentar:
Post a Comment