Ambon,
Kompastimur.com
Ketua DPRD kota
Ambon, James R Maatita menilai kunjungan kerja (Kunker) pemerintah kota Ambon
dan DPRD ke kota Rotterdam, Negara Belanda akhir pekan ini sangat penting dan
memiliki dampak positif bagi daerah.
"Memang ada
perbedaan pendapat di paripurna kemarin itu antara fraksi Demokrat-Gerindra
dengan beberapa fraksi soal Kunker. Namun bersama pa Wawali sudah kita
konsultasikan, rekan-rekan pimpinan fraksi sudah mendengar maksud dan tujuan
Kunker tersebut, sangat penting dan positif," tandas Maatita kepada media
ini di kantor DPRD Kota Ambon, Selasa (12/12).
Penting dan
positif Kunker ke Belanda karena menurut Maatita, merupakan tindak lanjut dari
pertemuan Forum Struktur Maluku di Rotterdam yang diatur Kedubes Indonesia di
Belanda untuk kepentingan Maluku. Dimana didalamnya akan berbicara tentang
penanganan sampah dan juga hibah air bersih. Apalagi, di Maluku, khususnya Kota
Ambon sementara mengalokasikan dana lewat APBD untuk disalurkan guna pembuatan
air bersih atau air layak minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
Dimana
mekanismenya, menurut Maatita Pempus nanti akan mengembalikan dana yang
dialokasikan oleh Pemkot Ambon, kemudian dibuat infrastrukuturnya, airnya
disalurkan, dilaporkan dananya dan akan dikembalikan. Artinya, kebijakan Pempus
ini intinya adalah seluruh masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh
Indonesia harus mendapatkan pelayanan dasar berupa air bersih, minimal itu.
"Sehingga
kemarin dalam pertemuan di Jakarta kita mendengar juga tentang ada hibah dana
air bersih dari beberapa pemerintah negara lain, seperti Australia, Belanda.
Yang waktu disampaikan walikota Bandung, Ridwal Kamil. Itu yang menyebabkan
setelah kita mengalokasikan anggaran untuk masyarakat berpenghasilan rendah
bisa menjangkau air bersih, maka akan menjadi pilot project kita melanjutkannya
bukan saja tahun ini tapi setiap tahun. Sehingga masyarakat sasaran minimal
telah terjangkau pelayanan air bersih," beber ketua DPC PDI Perjuangan
kota Ambon itu.
Kunker ke
Belanda alasannya hanya menghambur-hamburkan uang, ditepis Maatita. Karena
menurutnya yang dikunjungi adalah Belanda, bukan Jakarta, Surabaya atau
Makasar. Sehingga kalau ada hal mendesak, harus cepat kesana. Berbeda antara
dalam dan luar negeri, yang segala urusannya lama dan sifatnya penting serta
positif.
"Tidak juga
(hamburkan uang).Dibutuhkan semua fraksi pergi Kunker dimaksudkan supaya, kalau
ada hal-hal krusial yang dibicarakan disana menyangkut harus ada kesepakatan
atau persetujuan DPRD terhadap beberapa kebijakan yang akan diambil, itu tidak
perlu lagi kita mesti pulang rapat di Ambon lalu balik lagi. Malahan itu lebih
buang anggaran. Tapi sekali pergi yang hanya 9 orang dari fraksi, yah sudah
selesai. Karena semua sudah bisa menjadi representasi DPRD, khan begitu. Lihat
positifnya," tutup Maatita.
Sebagaimana
diketahui, rencana kunjungan kerja (Kunker) Walikota-Wawali Ambon, OPD dan
perwakilan pimpinan-fraksi DPRD kota Ambon ke negara Belanda pada akhir pekan
ini, tidak disetujui dua fraksi di DPRD saat sidang paripurna Senin (11/12),
yakni Demokrat dan Gerindra. Keduanya beralasan kunker ke Belanda hanya
hamburkan uang. Mereka pun memilih walk out dari ruang sidang sebagai bentuk
protes. (KT-IA)
0 komentar:
Post a Comment