Bupati Kabupaten Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiuw mengatakan pihaknya
memberi ruang kepada 7 Suku yang ada di daerahnya untuk menggelar Tikar Adat
pada awal Tahun 2018 mendatang.
Gelar tikar adat ini dimaksudkan kepada sejumlah investor yang mau
menanamkan saham di tanah adat milik 7 Suku yang mendiami Kabupaten Teluk
Bintuni.
"Mudah-mudahan awal Januari 2018 ini kita sudah Gelar Tikar Adat,"
kata Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiuw saat di temui di Manokwari kemarin.
Dikatakan, pihaknya bersama dengan Gubernur Papua Barat mendukung
setiap aspirasi masyarakat adat dikumpulkan jadi satu momen tikar adat. Saat
ini telah dilakukan pra gelar Tikar Adat yakni memberi ruang kepada 7 suku
menyusun aspirasinya kemudian di identifikasi persoalan.
"Nanti setelah itu baru kita buat fokus grop diskusi FGD nanti
permasalahan masyarakat adat ini kita lihat kira-kira yang jawab apakah Pemkab
atau Pemerintah Pusat juga atau memang di jawab oleh Investor yang ada,"
ujar Kasihiuw.
Sejauh ini Pemkab Teluk Bintuni membuka ruang kepada investor yang
hendak menanamkan modal namun sejauh ink yang telah masuk investor seperti BP
Tangguh, Genting Oil, Perusahan Kelapa Sawit bahkan Perikanan dan juga
Perusahan Kayu.
0 komentar:
Post a Comment