FOTO : Duta Besar RI Helmy Fauzi beserta Tim Ekonomi Perdagangan KBRI Cairo
dalam pertemuan dengan Menteri Perindag
Mesir Tarek Qabel di Cairo membahas kinerja perdagangan Indonesia-Mesir
|
Cairo, Kompastimur.com
Dalam
rangka mendukung terwujudnya peningkatan ekspor produk unggulan dan produk
potensial serta penetrasi pasar Mesir dan sekitarnya, KBRI Cairo bersinergi
dengan Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan
RI akan menggelar Forum Bisnis Sektor Sawit dan Kopi di Cairo yang akan
berlangsung pada tanggal 5 sd 9 Desember 2017 di Four Seasons Nile Plaza Cairo.
Dubes
RI untuk Mesir, Helmy Fauzi mengatakan, Cairo menjadi tantangan tersendiri bagi
para pengusaha Indonesia, Mesir dengan populasi 96 juta jiwa (Capmas, Nov 2017)
merupakan negara yang tengah berkembang secara pesat menawarkan potensi besar
dalam hal perdagangan, pariwisata dan investasi.
Kata
dia, Mesir dengan negara-negara di kawasan telah terhubung selama berabad-abad
melalui perdagangan, penyebaran dan pemikiran keagamaan serta pertukaran
budaya. Kita dengan Mesir telah kenal satu sama lain selama ratusan tahun, arus
perdagangan antara Asia dan Afrika telah berjalan dengan sangat maju, produk
kita dikenal berkualitas baik, model kedekatan ini perlu kita optimalisasi agar
produk kita lebih mendominasi di pasar Mesir dan sekitarnya.
Lebih
lanjut dikatakannya, Mesir merupakan salah satu mitra dagang non-tradisional
yang penting bagi Indonesia. Produk ekspor Indonesia menduduki peringkat ke-17
yang masuk ke Mesir dengan dominasi pasar sebesar 1,72%.
"Pada
tahun 2016 volume perdagangan RI Mesir mencapai USD 1,46 miliar. Total volume
perdagangan Indonesia-Mesir pada periode Januari-Agustus 2017, tercatat sebesar
USD 982 juta, menurun 0,96% dibanding dengan periode yang sama tahun 2017 yang
tercatat sebesar USD 991 juta," ujarnya Jum'at (1/12/2017).
Menurut
Helmy, volume ekspor Indonesia ke Mesir pada periode Januari-Agustus 2017
tercatat sebesar USD 797 juta, atau meningkat 18,80% dari periode yang sama
tahun 2016 yang tercatat sebesar USD 671 juta.
Sementara
impor Indonesia dari Mesir pada periode Januari-Agustus 2017 sebesar USD 185
juta, menurun 42,24 % dibanding periode yang sama tahun 2016 yang tercatat
sebesar USD 321 juta.
"Ekspor
utama Indonesia ke Mesir adalah kelapa sawit dan turunannya, kopi, ban, karet,
benang filamen sintetis, kertas, lemak nabati, plywood, produk kerajinan
dan rempah-rempah," kata dia.
Sedangkan
impor utama Indonesia dari Mesir adalah fosfat, hasil pertanian dan perkebunan
berupa buah-buahan, pupuk kimia dan produk kurma.
"Alhamdulillah
bulan lalu Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai importir utama kurma Mesir
yang diserahterimakan langsung oleh Mayjen Alaa Abou Zeid Gubernur Prop.
Matrouh".
Indonesia
sebagai importir utama kurma Mesir menyumbang 25% dari ekspor kurma Mesir.
Indonesia mengimpor kurma Mesir pada tahun 2016 dengan nilai sebesar USD 6,5
juta dari total USD 40,41 juta volume ekspor kurma Mesir ke Dunia.
"Untuk
Periode Januari - Juli 2017 impor Indonesia terhadap kurma Mesir mengalami
kenaikan cukup pesat mencapai USD 10,20 juta atau meningkat sebesar 35,64 %
dibandingkan impor periode yang sama tahun 2016 sebesar USD 6,56 Juta,"
demikian Helmy Fauzi menjelaskan.
Arlinda
Imbangjaya, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag RI menuturkan
Forum Bisnis ini dilaksanakan untuk lebih mempererat hubungan bisnis antara
pelaku usaha baik Indonesia dan Mesir, selain membahas upaya peningkatan
hubungan perdagangan sekaligus ajang penjajakan investasi bagi perusahaan
Indonesia di Mesir dan juga sebaliknya.
Forum
Bisnis akan diikuti oleh 100 pemimpin perusahaan setingkat Chief Executive
Officer (CEO) Mesir, buyer potensial di bidang Sawit, Kopi, Kertas, Tekstil dan
beberapa produk potensial lainnya. Di sisi Indonesia, untuk sektor Sawit akan
hadir BPDP KS Kementerian Perindustrian, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit
Indonesia (GAPKI), PT. Musim Mas, Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia
(MAKSI), Gabungan Perusahaan perkebunan indonesia (GPPI).
"Dewan
Minyak Sawit Indonesia - Indonesia Palm Oil Board (IPOB), dan untuk Sektor Kopi
akan hadir GAEKI (Gabungan Eksportir Kopi Indonesia), PT. Asal Jaya, PT.
Kalinda Berkah Indonesia, PT. Sabani International, PT. Nusantara Coffee
(Noozkav), House of Coffee Barista, PT. Alwyni International – Agrorina, dan
Sektor Produk lainnya akan hadir APP (Asia Pulp & Paper), PT. Global Mice
Indonesia, PT. KSO Sucofindo - Surveyor Indonesia," pungkasnya. (KT-rls)
0 komentar:
Post a Comment