Kepulauan Aru,
Kompastimur.com
Dinas sosial Kabupaten Kepulauan Aru pada bulan Oktober Tahun 2017
lalu sampai saat ini sedang menangani 8 orang terlantar dimana 6 orang berasal dari Jawa
tengah dan 2 orang berasal dari Jawa Barat.
Kepala Dinas Sosial Kepulauan, Aru Nomay kepada Kompastimur.com Jumat
(3/11) menjelaskan, sebelum 8 org terlantar ini melaporkan diri ke pihak Dinas
Sosial mereka tinggal berpindah-pindah tempat.
“Awalnya mereka tinggal di emperan pasar Jargaria, setelah itu
mereka pindah di tribun lapangan Yos Sudarso, selanjutnya merela pindah dan menginap
di Mesjid depan Bandara,” kata Nomay.
Nomay menceritakan, ke 8 orang terlantar ini kemudian datang ke dinas
sosial meminta pertolongan, dan setelah di cek kebenarannya apakah mereka ini
masuk kategori orang terlantar ternyata benar mereka termasuk terlantar.
" Waktu datang di kantor kami mereka sudab berbauh, pakaian tidak
di ganti, sudah 3 hari mereka tidak makan lalu saya kemudian membeli 8 bungkus
nasi lalu mereka makan di ruangan saya" cerita Nomay.
Kadis enerjik ini menambahkan, setalah bercerita degan mereka apa
yang menyebabkan sampai terlantar, ternyata mereka ini adalah orang-orang yang
di pekerjakan di kapal lalu di terlantarkan.
Selain tidak makan mereka juga tidak memiliki uang, dan pakaian.
sehingga Dinsos memberi pakaian, selimut, perlengkapan mandi, handuk, juga
tikar untuk mereka tidur di Mesjid.
Perlu di ketahui juga bahwa 2 orang terlantar asal Jawa Barat sudah
satu bulan di kota dobo. Dinas Sosial kemudian melakukan kerja sama dengan Kantor Sahbandar Dobo dan
memulangkan ke dua org itu dengan konpensasi harga transportasi kapal sehingga
ke 2 orang terlantar itu sudah pulang.
Sementar 6 orang dari Jawa Tengah baru seminggu terlantar. Kadis
Sosial dan staf pegawai sosial saat ini terus memberikan bantua pelayanan
makanan, dan pakaian. Saat ini ke 6 org terlantar sudah di tempatkan di rumah
pribadi Kadis Sosial sambil koordinasi dengan kepolisian dan sahbandar untuk
memulangkan mereka.
Selain Dinsos saat ini juga dari Polres dan Sahbandar Dobo juga
telah lama menampung orang terlantar di kota Dobo. Untuk itu dinas sosial lewat
Lukman Nomay selaku kepala dinas bersama-sama degan Bupati dr. johan Gonga
sedang membentuk payung hukum penanganan orang terlantar serperti, Peraturan
Bupati dan saat ini Dinsos telah membuat naskahnya dan akan di tandatangani
oleh Bupati.
Terkait anggaran yg tidak ada, akan di bentuk tim penanggulangan
dan pemulangan orang terlantar dengan menggunakan payung hukumya yang ada di
Perbub ataupun Perda.
saat ini juga lewat dinas Sosial yang dipimpin Lukman Nomay, akan
di buat Rumah Singgah dan akan diberi nama Rumah MERPATI.
Pembangunan ini sudah menjadi Planing
kadis saat mengikuti PIN 2 dalam proyek perubahan degan judul MERPATI yang
artinya, Membangun Rumah Peduli Hati Anak Rantau (MERPATI).
Ini menjadi harapan kami, dan kami berharap dapat di suport oleh
Pemda Aru terkait anggaran pembangunan tempat penampungan sementara. Rumah
Merpati adalah rumah yang akan di bangun pada Tahun 2018 untuk menampung orang
terlantar dan juga digunakan sebagai tempat rehabilitasi orang Cacat, Jompo dan
lainnya yang membutuhkan tindakan rehabilitasi sosial. (KT-Dedi)
0 komentar:
Post a Comment