Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan
(BPMDPP) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dibawa kepemimpinan Rony Lesnussa
selaku Kepala Badan tidak lepas dari berbagai masalah yang melilit.
Setelah sempat ramai dibicarakan terkait dengan banyaknya
hutang yang dilakukan oleh Rony Lesnussa maupun oleh Bendahara Eka Solissa.
Belakangan, masalah baru pun muncul. Kali ini, pihak
Kantor Pelayanan PLN Namrole dibawa kepemimpinan Udin telah memutuskan jaringan
listrik di kantor tersebut, Rabu (15/11) sore lantaran Bendahara belum melunasi
tunggakan listrik yang diketahui hampir mencapai Rp. 9 juta.
Akibatnya, pelayanan di kantor tersebut pun lumpuh
total, termasuk pelayanan pembuatan berbagai perizinan yang harus dilakukan
masyarakat di kantor itu.
“PLN sudah putus aliran listrik kemarin (Rabu-red) sore
karena belum bayar tunggakan listrik. Jadi, kami tidak tahu mau bagaimana
lagi,” kata staf BPMDPP bagian perizinan, Hadija Niapele yang didampingi sejumlah
staf di kantor tersebut kepada wartawan, Kamis (16/11).
Hadija dan sejumlah staf pun mengakui bahwa tak hanya
aliran listrik yang telah diputuskan dan menghambat berbagai aktivitas di
kantor tersebut yang kini lumpuh total. Tetapi, Parabola Artha Graha yang
sebelumnya berada di depan kantor tersebut pun telah dilepas orang yang diduga
dilakukan karena hutang yang belum dibayarkan kepada mereka.
“Kami tidak tahu siapa yang lepas, tetapi mungkin
karena ada hutang yang belum bayar jadi mereka lepas. Sebab, sebelumnya juga
banyak barang yang sudah diambil dari kantor ini karena hutang yang belum
dilunasi oleh Kadis dan Bendahara,” ucap mereka.
Tak hanya itu, mereka pun mengakui bahwa hingga saat
ini lebih dari 30 Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang belum menerima gaji honor
mereka pada bulan Oktober 2017 maupun para pejabat Esalon III dan IV di kantor
tersebut pun belum mendapatkan tunjangan perumahannya.
“Karena belum dapat honor, banyak staf juga mogok
kerja,” kata mereka.
Sementara itu, Sekretaris BPMDPP Kabupaten Bursel,
Nus Anakotta yang dikonfirmasi via telepon seluler pun mengaku pusing dengan
ulah Bendahara, Eka Solissa maupun sikap Kadis yang terkesan cuek dengan
berbagai masalah yang terjadi.
Anakotta mengaku diputuskannya jaringan listrik itu
merupakan konsekuensi atas tanggung jawab BPMDPP Kabupaten Bursel yang belum
dilunasi.
“Itu sudah merupakan konsekuensi. Memang sekarang
aktivitas di kantor lumpuh total,” kata Anakotta.
Anakotta mengaku bahwa sesuai surat dari pihak PLN
yang diterima pihaknya, tunggakan BPMDPP Kabupaten Bursel yang harus dilunasi
ke PLN hampir mencapai Rp. 9 juta.
Hanya saja, sampai saat ini Bendahara belum juga
membayar tunggakan tersebut jadi akhirnya pihak PLN memutuskan aliran listrik
di kantor sehingga aktivitas kantor menjadi lumpuh.
Tak hanya itu, Anakotta pun membeberkan bahwa
sebelumnya Bendahara sudah mencairkan honor PTT sebesar Rp. 34.600.000 yang
menjadi hak para PTT di bulan Oktober 2017, hanya saja pasca mencairkannya,
Bendahara tidak lalu membayar hak para honorer tersebut sehingga membuat para
honorer pun kini mogok kerja.
“Beberapa waktu lalu pasca dicairkan anggaran itu
saya memimpin para honorer untuk datang minta langsung ke Bendahara karena
Bendahara hampir tidak pernah masuk kantor dan sempat terjadi aduh mulut juga
antara saya dan Bendahara, tapi sampai saat ini lebih dari 30-an PTT dari total
43 PTT belum mendapatkan honor mereka,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Anakotta pun mengaku bahwa tunjangan
perumahan pejabat Esalon III dan IV di kantor tersebut pun banyak yang belum
dibayarkan.
“Tunjangan perumahan juga banyak yang belum
dibayarkan. Ada yang baru bayar tiga bulanan dan ada yang sudah tujuh bulanan.
Sedangkan sisanya entah sudah dikemanakan oleh Bendahara dan Pak Kadis juga
pasti tahu,” ungkapnya.
Anakotta pun mengaku telah mendapatkan laporan bahwa
parabola Artha Graha di kantornya telah dilepaskan orang.
“Saya tidak tahu apakah itu karena utang ataukah
karena apa, tapi memang sudah tidak ada di kantor,” ucapnya.
Tak hanya itu, Anakotta pun membeberkan bahwa beberapa
waktu lalu pun asset BPMDPP berupa mesin air maupun profil tank air di kantor
pun telah diangkat oleh orang dan taka ada di kantor lagi.
“Mesin air dan profil tank air di kantor juga sudah
tak ada. Apakah itu karena persoalan utang atau apa, Pak Kadis pasti lebih
tahu,” ucapnya.
Sementara Bendahara BPMDPP Kabupaten Bursel Eka
Solissa yang ditemui wartawan mengaku hanya akan segera membayar tunggakan
listrik itu, kendati dirinya mengaku sudah pernah membayar.
“Sebentar sore beta akan pergi bayar di PLN,” katanya
singkat kepada wartawan di Penginapan Rozalia Waenono.
Sementara Kepala BPMDPP Kabupaten Bursel, Rony
Lesnussa yang hendak ditemui dikantornya tidak berada di kantor dan
diinformasikan oleh sejumlah stafnya bahwa Rony sementara berada di Ambon.
0 komentar:
Post a Comment