Gubernur Maluku Said Assagaff telah melontarkan
pernyataan yang cukup kontraversi kepada masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru
dan membuat resah masyarakat di daerah itu.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Assaggaf ketika
melakukan kunjungan kerja di Desa Jerwatu, Kecamatan Aru Utara saat mendampingi
Menteri Kesehatan Prof dr Nila Moeloek pada Minggu, 5 November 2017 lalu.
Assagaff dalam pernyataan mengaku, kalau lahan seluas 200
ribu hektar di Kecamatn Aru Selatan akan diambil alih pemerintah untuk menanam Tebuh
dan Peternakan Sapi.
Apa yang diungkapkan oleh Assagaff ini sontak menjadi
pembahasan hangat di tengah-tengah masyarakat, sebab jika benar pemerintah akan
melakukan seperti yang diucapkan oleh Assaggaf, maka dipastikan hampir setengah
wilayah tersebut bakal diambil alih oleh pemerintah untuk dijadikan sebagai
lahan untuk menanam Tebuh dan mengembangkan peternakan Sapi.
Tak mau pernyataan Assaggaf itu kian kontraversi dan
meresahkan warganya, Bupati Kepulauan Aru dr Johan Gonga pun angkat bicara
untuk meluruskan masalah itu.
"Tidaklah lahan sebesar itu diambil pemerintah,
dan kita harus sampingkan atau mengabaikan yang namanya perkebunan Tebu. Karena
Menteri Pertanian datang lalu bicara dengan masyarakat Aru Selatan hanya bicara
Sapi," kata Bupati dr Johan Gonga kepada Kompastimur.com, Selasa (7/12) di kantornya.
Gonga menjelaskan, lahan yang akan dikelola hanya seluas
10.000 hektar untuk peternakan Sapi, dan investor yang dipakai pemerintah
adalah investor asal Kalimatan bernama Hj Sam.
Dimana, untuk pelaksanaan peternakan Sapi itu, Sapi sebanyak
200 ekor hingga 10.000 ekor akan didatangkan dari Australia secara bertahap
untuk dipelihara oleh masyarakat Aru Selatan.
"Jadi yang dibicara Menteri hanya untuk Sapi. Kalau
untuk Tebu nantilah," singkat Bupati dr Johan Gonga menyikapi pernyataan
Gubernur yang kontraversi itu.
Perlu diketahui, kalau luas kawasan Aru Selatan secara
menyeluruh berkisar kurang lebih 500 ribu hektar. Jadi, kalau 200 ribu yang diambil,
berarti sebagian besar daratan Aru Selatan habis dikuasai dan masyarakat akan tinggal
ke Laut. (KT-Dedi)
0 komentar:
Post a Comment