Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR) merupakan organisasi
masyarakat gambut pertama dan terbesar di Riau bahkan nasional. Sejak berdiri tanggal
31 Maret 2010, melalui kongres masyarakat Gambut yang diselenggarakan di
Pekanbaru yang diikuti oleh perwakilan masyarakat gambut dari 32 desa dari 5
Kabupaten dan 12 NGO Riau sebagai pendukung.
Isnadi Esman, Sekretaris Jendral JMGR menyampaikan ”ditahun 2010 itu masyarakat gambut bersepakat untuk mendeklarasikan organisasi masyarakat gambut yang dinamai Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR). Dalam pejalananya di tahun ke-7 ini JMGR mengadakan Kongres ke 3 yang merupakat perhelatan tertinggi organisasi, saat ini keanggotaan JMGR sudah berkembang di 7 Kabupaten di Riau, yakni: Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir dan Kabupaten Bengkalis”.
“Kongres ke tiga JMGR ini akan dihelat pada tanggal 06 sampai dengan 08 November 2017 di Ballroom Hotel Grand Suka Jl. Soekarno Hatta Pekanbaru, dihadiri oleh 300 orang peserta dan akan di buka secara resmi oleh Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Gubenur Riau”. Ungkap Isnadi.
.Berdirinya ormas JMGR merupakan sikap tegas masyarakat gambut di Riau dalam menyikapi deforestasi dan degradasi hutan dan lahan gambut di Riau yang disebapkan trend investasi berbasis lahan seperti hutan tanaman industry (HTI), perkebunan kelapa sawit dalam sekala besar di gambut, tambang dan juga Migas yang tidak selaras dengan perlindungan dan pengelolaan gambut yang berkeadilan dan lestari.
"Hampir diseluruh sektor bisnis kehutanan dan perkebunan
diwilayah gambut terdapat konflik. Konflik yang timbul terutama soal agraria/tanah
seperti perampasan tanah rakyat secara paksa, tumpang tindih perizinan dengan
lahan masyarakat, terbatasnya akses masyarakat, dan persoalan perubahan kondisi
lingkungan yang berdampak terhadap hilangnya sumber kehidupan masyarakat
gambut,”. Tambah Isnadi
Tujuan Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR) diantaranya mendukung kebijakanpemerintah yang dapat memberikan kehidupan masyarakat gambut lebih baik, selain itu juga menggerakan kekuatan yang dimiliki dalam memperjuangkan hak-hak untuk menjamin kehidupan masyarakat gambut, serta membuka akses informasi secara luas untuk kepentingan masyarakat melalui upaya
kerjasama multi pihak yang tidak mengikat secara keorganisasian.
Tema kongres kali ini “Lindungi Gambut Selamatkan Kehidupan,
Gambut Terjaga Masyarakat Sejahtera” tema ini mendefinisikan Konsolidasi
masyarakat gambut Riau untuk kepastian kebijakan gambut dan Wilayah Kelola
Masyarakat yang lebih adil, hal ini menjadi konsen masyarakat gambut saat ini.
Selain fokus pada penyelamatan dan tata kelola gambut JMGR juga mendorong
pemberdayaan masyarakat gambut untuk meningkatkan kesejahteraanya, sangat tidak
realistis ketika bicara tentang melindungi dan menyelamatkan gambut sementara
untuk makan saja masyarakat mengalami kesusahaan.
“Kami berharap perhelatan kongres ini berjalan lancar,
mendapatkan dukungan dari pemerintah dan segenap masyarakat Riau. Keberadaan
organisasi ini untuk menjadi wadah bagi masyarakat gambu di Riau, menjadi mitra
pemerintah dalam mendorong perlindungan dan pengelolaan gambut yang lebih baik
dan berdampak mensejahterakan masyarakat, bukan malah menjadi petaka seperti
kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) maupun bencana lain yang sama sekali tidak
diinginkan”. Tutup Isnadi. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment