Piru, Kompas Timur.com
Dugaan sikap
arogan yang ditunjukan oleh Mansyur Tuharea Sekretariat Daerah ( Sekda )
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), kemarin kepada anggota DPRD SBB sangatlah
melecehkan lembaga terhormat ini, dengan dugaan sikap arogan Sekda SBB itu maka
delapan fraksi DPRD beserta pimpinan DPRD SBB sepakat menolak keras Sekda SBB
untuk hadir dalam pembahasan anggaran APBD 2017 – 2022.
Ketua DPRD SBB
Drs Julius Rutasouw kepada KompasTimur.Com digedung DPRD SBB Jumat (24/11) dikatakannya
dugaan sikap arogan dan melecehkan yang ditunjukan oleh Sekda SBB ini, maka
dengan itu fraksi fraksi mengundang pimpinan DPRD SBB untuk menentukan sikap
atas Sekda SBB kemarin .
“Delepan fraksi
DPRD dan Pimpinan DPRD SBB sepakat menolak keras Sekda SBB untuk tidak hadir
dalam pembahasan anggaran APBD, karena diduga telah mencoreng dan melecehkan
lembaga DPRD SBB ini.” tegas Rutasouw.
Semua fraksi
menganggap sikap yang ditunjukan oleh sekda SBB Mansyur Tuharea diduga sebuah
pelecehan dan arogan atas lembaga ini, demikian diminta untuk melakukan rapat
gabungan fraksi dengan pimpinan DPRD, dengan sikap yang diambil untuk mekanisme pembahasan anggaran APBD
dapat berjalan lancar dengan waktu yang
sudah ditentukan, maka sekda SBB tidak boleh hadir dalam pembahasan ini.
“Selasa kemarin,
kami sudah sepakat untuk melakukan pembahasan namun molor kerena sibuk Pemkab SBB dalam ajang pesparawi. Hari ini
sudah diagendakan kembali namun DPRD SBB tidak setujui jika Sekda SBB hadir
dalam pembahasan ini, olehnya pihak DPRD SBB melalui sekretariat DPRD SBB untuk
mengkoordinasi dengan pemerintah daerah dengan tunjukan agar salah satu hadir dari
Pemkab segera hadir untuk gantikan sekda SBB namun sampai dengan jam 6 sore
tidak ada kabar dari Pemkab SBB’’ ungkapnya.
Menurutnya
setidaknya assisten II untuk hadir mewakili sekda SBB dalam pembahasan anggaran
APBD, sehingga pembahsan APBD ini bisa berjalan.
“ Sekali lagi
kita tidak punya kewenangan apa pun
untuk memberhentikan, tapi sikap yang ditunjukan oleh Sekda SBB kemarin
terhadap anggota DPRD SBB sagatlah tidak baik dan dugaannya Sekda telah
mencoreng dan lecehkan lembaga ini. Kami hanya menunggu Pemkab SBB untuk
membahas APBD tapi bagaimana dengan Pemkab SBB yang selalu molor dalam
pembahasan APBD ini,” kesalnya.
Dirinya menjelaskan,
bahwa dari pihak DPRD juga sudah menyurati kepada Bupati SBB terkait sikap Sekda
tersebut dan secara langsung sudah bertemu dengan Bupati SBB,olehnya itu kami
meminta pemerintah daerah untuk menyikapi hal ini dan menunjukan pengganti
sekda SBB untuk hadir dalam pembahasan APBD karena dealine waktu hanya sampai dengan tanggal 30
nevember 2017.” Pintanya ( KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment