Bangkinang,
Kompastimur.com
H-2 jelang berakhir perhelatan Pekan Olahraga Provinsi
(Porprov) Riau IX 2017 di Kampar. Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) menolak
untuk menerima Medali Perak di Cabang Olahraga (Cabor) Takraw, Selasa
(7/11/2017).
Selama pertandingan berlangsung, antara tim Kuansing
berhadapan dengan Kampar banyak kecurangan kecurangan yang dilakukan secara
terang terangan. Hal ini dilakukan karena wasit atau dewan juri yang tidak
profesional dalam bidangnya. Dan dari itu, berbuntut menjadi penolakkan untuk
menerima Medali Perak.
Demikian disampaikan oleh Ketua Kontingen Kuansing dr
H Fahdiansyah SPog melalui Koordinator Sekretariat Kontingen Mauris Ramadian
kepada media, Selasa malam (7/11/2017).
Dari awal pertandingan berlangsung ada saja kecurangan
yang dilakukan juri atau wasit pertandingan takraw tersebut, sudah jelas bola
yang terpental keluar garis lapangan saat bola berada di tim Kampar itu
mengenai tangan pemain nya, tapi malah dinyatakan bola ini keluar dan itu
merugikan tim kita (Kuansing) dan menambah poin bagi tim tuan rumah," ujar
Mauris menceritakan kronologis.
"Dan setelah itu bola yang sudah jelas jatuh di
luar garis di pihak kita Kuansing, malah dikatakan 1 untuk tim Kampar, dan
dinyatakan bola itu murni jatuh di dalam lapangan, kita sudah protes namun
mereka bersikeras tetap dengan penilaiannya," lanjut pria berkepala
plontos itu.
"Kita sangat menyayangkan wasit dan panitia yang
tidak mau mendengarkan protes kita dan tetap pada apa yang mereka nilai itu
meskipun salah, seharusnya dalam bertanding itu harus jujur dan berprestasi
dengan baik dan benar bukan hanya asal dapat Medali Emas saja dan menangkan tim
tuan rumah," urainya.
Kabupaten Kampar sebagai tuan rumah pelaksana Porprov
Riau IX 2017 di nilai tidak sportif dan tidak jujur serta belum layak dan
memalukan dunia olahraga di Provinsi Riau. Hal ini kami duga ada unsur
kesengajaan terhadap Kabupaten Kuantan Singingi. Dan sejak awal Kuansing sudah
di rugikan oleh tuan rumah, sama hal nya saat pemondokan Kuansing yang di
pindah secara sepihak dan tanpa alasan sedikit pun dari panitia," ungkap
Mauris.
Pasalnya, "Salah satu pemondokan Cabor dari Atlet
Kuansing juga di ganti sesuka hati dan tanpa konfirmasi, padahal sebelumnya tim
Kontingen Kuansing sudah melakukan survey ke lokasi dan sudah mendaftarkan
bahwa itu sebagai pemondokan atlet Kuansing, akan tetapi di hari pelaksanaan
tepatnya saat Kontingen Kuansing tiba di Bangkinang (Jumat, 27/11/2017) sehari
sebelum pembukaan Porprov Riau dilaksanakan ternyata rumah yang menjadi
pemondokan Atlet Kuansing selama pelaksanaan kegiatan sudah di tempati oleh
Atlet dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan lebel atau spanduk nama Kuansing
malah dicopot dan di buang entah kemana," bebernya.
"Saat itu kami juga lakukan protes terhadap
panitia tuan rumah Porprov, tapi malah di abaikan begitu saja, sebenarnya ada
apa? Sudah pasti dengan hal ini Kuansing sangat di rugikan, kita sangat
menyayangkan prilaku tuan rumah pelaksanaan pekan olahraga di tingkat Provinsi
Riau. Kalau tidak mau Medali Emas nya di bawa pulang tamu, seharusnya jangan
jadi tuan rumah lah," tutup Mauris. Terdengar dengan nada kesal. (KT-rls)
0 komentar:
Post a Comment