Dana Alokasi
umum dan Dana Alokasi Khusus di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dipastikan
menurun di Tahun 2018 mendatang. Hal ini diungkapkan oleh salah satu Pemuda
SBT, Abdul Gafar wara-wara kepada media ini Jum'at (24/11) via telpon
selulernya.
Wara-wara
mengatakan penurunan penerimaan DAK dan DAU menurun drastis akibat minimnya
penyerapan anggaran serta keterlambatan laporan sehingga sisa anggaran bernilai
puluhan Milyar tidak bisa direalisasikan alias dikembalikan ke pemerintah
pusat. hal ini dinilai sangat berpengruh terhadap proses pembangunan di
Kabupaten SBT terkhususnya di Dinas Kesehatan dan dinas Pekerjaan Umum(PU).
"DAK SBT
menurun drastis, ini akibat dari SKPD terlambat memasukan laporan secara
online. ini akan berdampak buruk terhadap proses pembangunan Daerah di tahun
mrndatang,"Kata Wara-wara dengan nada kesal.
Lebih lanjut,
aktivis gerakan ini mengatakan, Anggaran yang sudah dikucurkan begitu besar
semestinya harus terpakai habis untuk kepentingan pembangunan Daerah yang
notabenennya adalah kepentingan Rakyat sehingga Rakyat bisa menikmati
pembangunan tersebut.
"Uang sudah diberikan oleh Negara kepada rakyat kok gak bisa dihabiskan untuk kepentingan rakyat, ini malah dikembalikan ke Negara. Siapa yang harus di salahkan di sini???,"Tanya wara-wara
Untuk itu dirinya mendesak Bupati SBT agar segera copot kepala Dinas Kesehatan SBT Abas Rumatumerik dan kepala Dinas Pekerjaan Umum SBT Umar Bilahmar, karena dinilai tidak profesional dalam bekerja serta tak pro Rakyat, sehingga Anggaran yang dikucurkan pada Dinas-dinas tersebut tidak terpakai Habis alis dikembalikan ke pempus akibat keterlambatan pelaporan.
"Kami minta Bupati segera copot kadis PU dan Kadis kesehatan karena mereka tidak profesional dan tidak pro terhadap rakyat. Anggaran pada dua SKPD ini kan brsar tetapi ulah mereka ya Daerah ini rugi,"Ucapnya.
Berdasarkan data yang diperoleh media ini terjadi pengurangan bahkan kekosongan pada beberap program diantaranya:
DAK Afirmasi terdiri dari Rumah Sakit Pratama Nilainya Nol, Pengadaan Peralatan Pendukung Nol, Perumahan dan Permukiman Nol, pendidikan SMP Nol.
Dana Alokasi Khusus Non fisik, Bantua operasional Sekolah(BOS) Nol, Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM Nol.
Sedangkan untuk Dana
insentif Daerah yaitu, Dana Desa dari 151.736.019.000 turun menjadi
Rp,139.719.064.000. DAK Penugasan terdiri dari Pendidikan SMK Nol, Kesehatan
Nol, Air Minum Nol, Sanitasi Nol, Pasar Nol, dan Lingkungan hidup Nol. (KT-FA)
0 komentar:
Post a Comment