Hujan deras yang berlangsung Minggu (26/11)
siang, mengakibatkan banjir dan air menggenangi rumah warga pada beberapa titik
di Kota Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.
Dari pantauan Wartawan Kompastimur.com, terjadi genangan pada
beberapa titik di Kota Namlea, antara lain di pemukiman warga di dekat SMAN 2,
di kompleks belakang SDN unggulan, di Kampung Lama, di Belakang Telkom dan di
Bandar Angin.
Saat hujan mulai reda di sore hari,
genangan air yang masih terlihat hanya di dua titik, yakni di kawasan Bandar
Angin dan di Belakang SDN unggulan.
Bahkan banjir di kawasan Bandar Angin ikut
meluap sampai di jalan hotmix setinggi lutut orang dewasa.
Pasca terjadinya hujan dan genangan air
tadi, Wakil Ketua DPRD Buru, Djalil Mukaddar ikut turun ke lokasi bencana.
Ia menyaksikan langsung luapan air di
Bandar Angin yang masuk di pemukiman warga pada daerah paling rendah.
"Air hujan semua tertampung di bagian
yang paling rendah. Air tak bisa lagi mengalir ke tempat lain akibat tak ada
saluran drainase," kata Djalil.
Genangan air yang berulang kali terjadi
setiap musim hujan ini sangat memprihatinkan wakil rakyat dari Partai
Kebangkitan Bangsa ini.
Ia langsung mengontak dua pimpinanan SKPD,
Kadis PU Buru Sifa Alattas dan Kepala BPBD Buru Hadi Zulkarnaen.
Ia meminta agar kedua pimpinan SKPD ini
lebih serius mengatasi masalah genangan air hujan di pemukiman warga ini.
"Ini kan sudah berulang kali terjadi.
Jangan berpura pura tidak tahu dan pimpinan SKPD yang bertanggungjawab bersikap
masa bodoh," sayangkan Djalil.
Atas nama wakil rakyat dan pimpinan DPRD,
Djalil mengaku sudah meminta keseriusan dua pimpinan SKPD tadi, agar
membicarakan hal ini. Harus segera diatasi.
"Tahun 2018 sudah harus dianggarkan
dalam batang tubuh APBD untuk buat saluran drainase yang memadai di lokasi
tadi. Kita di DPRD, termasuk tiga pimpinan dewan siap back up," tegas
Djalil.
Sementara itu, Kepala BPBD Buru, Hadi
Zulkarnaen menjelaskan, masalah saluran drainase di Bandar Angin itu menjadi
kewenangan Dinas PU Buru.
Pihaknya juga ikut menalangi beberapa
proyek drainase dalam kota yang bermuara sampai ke laut. Misalnya di kawasan
jalan baru menuju Jikukecil.
Namun, kata Hadi selalu saja ada kendala
di lapangan.
"Saluran di kiri kanan jalan yang
kita kerjakan ada yang mengklaim sebagai pemilik tanah dan menuntut ganti
rugi," kata Hadi.(KT-10)
0 komentar:
Post a Comment