Ketua
Dewan Pembina Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakri menghadiri
deklarasi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel)
Nurdin Halid - Azis Qahar Muzakkar (NH-Azis) di Lapangan Karebosi, Makassar,
Jumat (17/11/2017).
Selain
dihadiri Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakri dan Sekertaris Jendral Partai
Golkar Idrus Marhan, turut hadir pula sejumlah pengurus partai pengusung
pasangan NH- Azis untuk maju menjadi pemimpin di Sulsel 2018 mendatang. Diantaranya
sejumlah petinggi Partai Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, PKPI dan PPP (kubu Djan
Faridz).
Pada
acara deklarasi itu pimpinan partai diberi kesempatan untuk memberikan sambutan
dan testimoni satu persatu tentang pasangan NH-Aziz.
Ketua
Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie dalam sambutannya mengatakan
Nurdin sebagai aset tokoh nasional yang rela pulang membenahi kampung
halamannya.
"Kita
berharap persatuan di Sulsel. Kalau beliau (Nurdin) bisa memimpin PSSI begitu
lama dan mempersatukan Indonesia, maka saya yakin dia juga bisa mempersatukan
Sulsel," ujar Aburizal.
Kemampuan
NH memimpin organisasi tak bisa diragukan lagi. Tercatat NH pernah menjabat
sebagai ketua umum PSSI dan Ketua Koperasi Indonesia.
"NH
mampu menyatukan masyarakat saat memimpin Persatuan sepak bola PSSI dan sebagai
ketua Koperasi, lewat pengalaman itu, NH mampu memimpin Sulsel lebih maju lagi
dan menyatukan masyarakat Sulsel," ujar ARB yang didampingi Sekjen Golkar
Idrus Marham.
Mantan
Ketua Umum DPP Golkar ini, mengaku mengenal baik sikap dan sepak terjang NH
sebagai politisi ulung. Olehnya itu, Partai Golkar tidak merasa ragu mengusung
NH sebagai bakal calon gubernur Sulsel.
"Saya
sudah lama kenal NH, dia pemimpin yang tegas dan berani. Karena itu Golkar
meminta NH menjadi calon gubernur Sulsel," urai ARB lagi.
Sementara
itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham menyebutkan bahwa struktur
pengurus partai Golkar mulai tingkat pusat hingga di tingkat daerah sampai ke
bawah all out mendukung NH-Aziz.
"Partai
Golkar mendukung secara totalitas pasangan NH-Aziz sebagai calon gubernur
Sulsel," ungkapnya lagi.
Dalam
deklarasi pasangan NH-Aziz selain
dihadiri oleh pimpinan partai politik,
juga hair Tanribali Lamo, mantan Kapolda Sulsel
Burhanuddin Andi, mantan gubernur Sulsel, Amin Syam, mantan Anggota DPD
RI, Aksa Mahmud, mantan Bupati Sinjai 2 periode, Andi Rudiyanto Asapa yang juga
merupakan besan dari Nurdin Halid, serta sejumlah tamu penting dan undangan
lainnya.
Ketua
DPW Partai NasDem Sulsel, Rusdi Masse mengungkapkan, pihaknya mendukung
Nurdin-Aziz karena kesamaan pandangan dan visi-misi Partai NasDem. Kedua tokoh
tersebut dianggap sebagai sosok yang dapat mewujudkan harapan tentang Sulsel
baru, yakni Sulsel yang lebih sejahtera.
"Sejak
rekomendasi kami serahkan, sejak itu pula seluruh struktur Partai NasDem
bekerja maksimal untuk memenangkan NH-Aziz sebagai calon gubernur dan wakil
gubernur Sulsel," tegasnya.
Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Partai Hanura Sarifuddin Sudding menyatakan pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin HalidAziz Qahhar Mudzakkar
mampu untuk mewujudkan mimpi masyarakat Sulsel. Hal itu diungkapkan Sarifuddin
dalam sambutannya di Deklarasi NH-Aziz sebagai kandidat di Pilgub Sulsel 2018
mendatang di Lapangan Karebosi.
“Masyarakat
Sulsel yang plural dan memiliki beragam suku dan budaya hanya dapat dipimpin
oleh sosok yang punya kemampuan mengayomi. Nurdin Halid adalah merupakan sosok pemimpin yang dapat
menyatukan masyarakat Sulsel yang plural, beragam suku, pemimpin yang mengayomi
seluruh elemen masyarakat diperlukan. Ketika beliau (Nurdin Halid) diberikan
amanah, maka mimpi-mimpi kita dalam membangun kampung dan menata kota akan
terwujud,” ungkapnya.
Pasangan
kandidat gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Halid dan Aziz Qahar Mudzakkar,
mendeklarasikan pencalonannya di hadapan ribuan relawan dan pendukungnya.
"Dengan
ini kami mendeklarasikan diri untuk mengikuti pilkada sebagai Calon Gubernur
dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan periode 20182023," kata Nurdin Halid
yang didampingi oleh Aziz Qahar Mudzakkar di Lapangan Karebosi Makassar.
Sebagai
tanda wujud keseriusan dan komitmen pencalonan diri, Nurdin dan Aziz kemudian
membacakan kontrak politik, berupa janji untuk menjalankan program membangun kampung
dan menata kota, juga menyatakan akan
menjalankan birokrasi secara efektif. Kontrak berisi pula pernyataan pasangan
NH-Azis yang tidak akan melibatkan keluarga dalam pemerintahan. Mereka juga
berjanji tidak akan melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Apabila
kontrak ini tidak dapat dilaksanakan, maka dengan izin Allah kami bersedia
mundur sesuai aturan hukum," janji Nurdin. (KT-MZT)
0 komentar:
Post a Comment