Menyongsong
puncak Festival Pesona Meti Kei ke II tahun 2017 pada tanggal 22 Oktober
2017 nanti, panitia penyelenggara melaksanakan salah satu kegiatan Lomba Dayung
Perahu Belang antar ratschap.
Walikota Tual, Adam Rahayaan dalam sambutannya
yang dibacakan oleh Asisten I Setda Kota Tual Maklon Ubro ketika membuka acara itu berharap
dengan agar dengan terselenggaranya lomba belang antar ratschap ini, masyarakat
Kei lebih menjaga nilai kekeluargaan, persatuan dan kesatuan masyarakat Kei yang
sudah tertuang dalam falsafah masyarakat kei ‘ain ni ain’.
Babak pengisian Lomba Dayung Perahu Belang
tersebut dimulai dengan garis star dari Desa Ngadi dan berakhir pada garis
finis di Jembatan Usdek penghubung Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Dari pantauan Kompastimur.com kegiatan tersebut menarik perhatian dari seluruh
warga di kedua daerah ini untuk menyaksikan secara langsung perlombaan
tersebut.
Walau begitu, sejumlah warga setempat pun
mengaku tak puas dengan panitia penyelenggara kegiatan tersebut.
Salah satu warga Ratschap Maur Ohoiwut, Marius
Rahanau pun mengaku kesal dengan perlombaan yang bukannya lebih banyak diwarnai
dengan perlombaan perahu, melainkan banyak speeadboat yang malah terlihat dan
menutupi perlombaan sbenarnya.
“Ini mungkin bukan lomba belang, tapi lomba speedboat,” kata Marius
dengan nada kesal.
Terkait kondisi itu, Marius berharap agar
kedepan panitia lebih memperhatikan hal ini.
“Saya juga bersyukur bahwa belang dari ratschap
saya ‘maur ohoiwut’ mencapai garis finis dengan urutan II melalui perjuangan
yang berat karena harus melewati rintangan dari ombak buatan dari speed boat
yang lalu lalang,” tuturnya. (KT-JR)
0 komentar:
Post a Comment