Penayangan program
disalah satu TV Nasional, yakni Trans7 yang mengilustrasikan masyarakat Bati,
Kecamatan Kiandarat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sebagai masyarakat yang
menyerupai hewan predator, mendapat kecamatan dari salah satu anggota DPRD Kabupaten SBT,
Bahrum Wadjo, Sabtu (14/10) di gedung DPRD SBT.
Anggota DPRD SBT
asal Kecamatan Kiandarat ini secara tegas mengatakan, apa yang ditayangkan oleh
salah satu program di stasiun TV yang menggambarkan masyarakat Bati sebagai hewan
predator dan pemangsa itu merupakan satu bentuk penghinaan terbesar terhadap
dirinya, dan masyarakat Kecamatan Kiandarat serta seluruh masyarakat SBT.
"Apa yang
ditanyakan oleh TV tersebut tidak seperti kehidupan masyarakat Bati. Sebagai anak
Kiandarat, Saya merasa terhina, karena saya adalah bagian dari masyarakat Bati.
Perlu semua masyarakat dunia tahu bahwa Bati merupakan salah satu suku tertua
di Pulau Seram," ucapnya dengan nada tegas.
Selaku Anak
Negeri, dirinya sangat sesal dengan apa yang sudah ditayangkan oleh salah satu
TV Nasional tersebut, yang telah menyudutkan masyarakat Bati. Untuk itu,
dirinya mendesak pihak yang menyiarkan kondisi kehidupan masyarakat Bati
tersebut agar segera mengklarifikasi terkait penayangan di program tersebut.
"Saya
adalah bagian dari Bati. Ini kesalahan dalam penyajian fakta sehingga suku Bati
tersudutkan. Pihak yang menyiarkan maupun yang menulis narasinya segera
mengklarifikasi semua yang sudah ditayangkan. Ini bentuk penghinaan buat
seluruh masyarakat SBT," tegas Wadjo.
Atas nama masyarakat
Kiandarat, dirinya kembali mendesak pihak TV yang menyudutkan Suku Bati dalam
program tersebut agar segera meminta maaf lewat semua media agar etika-etika
berkomunikasi lewat media tetap terjaga, sehingga tidak menimbulkan hal-hal
yang tidak diinginkan.
"Atas nama masyarakat
Kiandarat, Saya minta pihak Trans7 segera meminta maaf langsung lewat semua
media atas program yang telah menghina Suku Bati tersebut sebagai bagian dari
etika berkomunikasi media," pintanya.
(KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment