Pernyataan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten MBD untuk
turun langsung di Desa Kokwari, Kecamatan Babar Timur dalam penanganan kasus
anggaran Dana Desa (ADD) yang diduga disalahgunakan Kepala Desa Kokwari Jance
Romiwy, kini ditagih elemen mahasiwa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa
Babar Timur (Ikpelmabatin)-Ambon.
Pernyataan Ketua Komisi A, Jefry Knatwera akan turun ke Desa Kokwari menyikapi
persoalan yang terjadi dalam hal ini penggunaan ADD yang tidak transparan oleh
Kades, yang mana janjinya dalam kunjungan tersebut kalau benar-benar terbukti
Kades melakukan tindakan melanggar hukum, dirinya akan memproses untuk
menggantikan Kades Kokwari karena gagal dalam menjalani kepemimpinannya selaku Kepala
Desa.
“Kami kecewa dengan pernyataan Ketua komisi A, beliau
mengatakan akan turun ke Desa Kokwari sehabis perayaan Hut RI bulan kemarin, tapi
sampai saat ini belum juga kesana, baru katanya bukan hanya Komisi A, tapi akan
digerakkan Badan Inspektorat MBD untuk tinjau langsung ke Kokwari, tapi
nyatanya luar dari dugaan kami. Olehnya itu, kami kesal mengapa wakil rakyat
tak jelih melihat persoalan rakyat kecil ini,” cetus Ketua Bidang Hukum
Ikpelmabatin-Ambon, Dany Unulula melalui rilis yang diterima Kompastimur.com, Selasa (3/10).
Dikatakannya, selaku mahasiswa Ikpelmabatin-Ambon
mereka mengharapkan Komisi A, segera turun ke Desa Kokwari, sebab semakin
berbelit-belit pihak Kejaksaan yang menangani kasus tersebut dan belum
diketahui titik terangnya.
Parahnya lagi, terkait pengusutan kasus ADD di Desa
Kokwary hingga saat ini tidak digubris oleh aparat penegak hukum baik itu
Kejabjari Wonreli dan juga Polres MBD selaku pemilik wilayah hukumnya.
“Kami minta bapak Jefry Kwatwera turun langsung ke
Desa Kokwari, karena masyarakat sementara menanti beliau, dan juga supaya
diketahui pengusutan kasus ini tidak ada titik terangnnya, sehingga membuat
masyarakat Desa tersebut bimbang. Mereka juga mengingini supaya kasus ini
segera dituntaskan,” harapnya.
Ditambahkannya, selaku generasi penerus bangsa ini, lebih
khusus anak daerah MBD, mereka akan mengawal terus proses pengusutan kasus yang
terjadi di Desa Kokwari sampai tuntas.
“Kami tetap kawal terus, katanya kasus ini dari Kejati
Maluku sudah mengarahkan ke Kejari Tual untuk tangani, tapi kelihatan belum ada
tanggapan pihak Kejari Tual untuk ke Kokwari. Kami sedang tunggu, kalau memang
mereka belum turun kesana, jangan marah kalau kami akan memimpin aksi
demostrasi di Kejari Tual, dan juga Kecabjari Wonreli,” kuncinya. (KT-DS)
0 komentar:
Post a Comment