LPPM menggelar
kegiatan sosialisasi Lokalatih bagi para Pimpinan Institusi Adat Maluku dalam
program pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan, Kamis (19/10).
Kegiatan yang
dilaksanakan di Resort Pulau Osi Desa Piru, Kecamatan Seram Barat selama tiga
hari itu dihadiri Asisten 1 Setda Kabupaten SBB Paulus C Pical, Camat Huamual
Belakang M Yususf Hatala dan Ketua LPPM Pier Wairisal.
Pical dalam
sambutannya mengungkapkan selaku pemerintah daerah Kabupaten SBB sangat
mendukung dan mengapresiasi kegiatan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan
yang sementara ini dijalankan oleh LPPM Maluku sebagai mitra pemerintah dalam
mengeksporasi sumber daya alam yang ada di negri-negri Buano.
”Saya juga
sangat yakin bahwa LPPM memiliki output dalam memberikan pemahaman serta
tanggung jawab sehingga mampu menyatukan persepsi bagi sumberdaya alam.
Pelaksanaan ini juga berawal dari pelaksanaan program repitalisasi lokal untuk
pengelolaan sumber daya alam di Bumi Saka Mese Nusa,” ungkap Pical.
Tambahnya,
pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan Pulau Buano pernah dilaksanakan pada
tanggal 9 Agustus 2017 lalu. Sama halnya dengan lokalatih yang saat ini dijalankan
oleh LPPM Maluku, hal ini merupakan perwujudan dari tindak lanjut perhatian
kita semua khususnya pemerintah pada umumnya dalam mengimplementasikan kearifan
lokal agar sumber hayati kawasan Pulau Buano dapat dilestarikan.
Dirinya
menghimbau pada peserta kegiatan ini bahwasanya terlepas dari kegiatan hari ini
kiranya kembali ke daerah masing-masing, para peserta dapat mengimplementasikan
dalam lingkungan masyarakat dan dapat difungsikan demi kelangsungan generasi.
“Satukan
pikiran, imajinasi kearifan lokal dalam memaksimalkan keakuratan pengetahuan
serta fungsi-fungsi adat dan juga kembangkanlah diskusi yang baik dan
berkualitas,” ujarnya.
Di tempat yang
sama, Ketua LPPM Maluku Pier Wairisal mengatakan, lembaga adat Pulau Buano memiliki
modal sosial penting dalam upaya melestarikan sosial budaya alam karena mereka
memiliki pengaruh dan hak ulayat di daerah kekuasaan mereka.
“Lembaga adat
memiliki peran sebagai media pengorganisasian dalam lingkungan masyarakat dan
dapat menciptakan ketertiban sosial sehingga menjadi lembaga pengendaluan
sistem nilai-nilai norma dalan masarakat Buano," terangnya.
Selain itu,
tambahnya, kita berikan mereka pemahaman tentang adat bahwa adat tidak dapat
terpisahkan dengan sebuah aturan yang mengikat suatu lembaga dalam negri adat
tersebut, sehingga kegiatan seperti ini kita mengajak kepala-kepala soa untuk
meningkatkan kapasitas serta peran so dalam melestariakan sumber daya alam. (KT-MFS)
Baca Juga
- Dr. H Misri Hasanto, SH., M.Kes., CFLE Diberi Amanah Sebagai Jurnalis di Media KoreksiTimur.com & OrasiRakyat.comPekanbaru - Di penghujung tahun 2024, tepatnya pada 27 Desember, Pimpinan Redaksi media online KoreksiTimur.com dan OrasiRakyat.c ...
- Sukacita Natal di GBI ICC Muara Dilam: Ajakan untuk Generasi Muda Dekat dengan TuhanRokan Hulu – Perayaan Natal Sekolah Minggu GBI ICC Muara Dilam berlangsung meriah pada Jumat, 20 Desember 2024, pukul 18.00 WIB. ...
0 komentar:
Post a Comment