Indonesia memiliki banyak sekali
objek wisata yang menjadi daya tarik dunia, salah satunanya objek wisata di Tana Toraja yang kini masih
ditinggali oleh suku asli Toraja dan tetap mempertahankan ciri khas aslinya.
Obyek wisata Tana Toraja merupakan
perpaduan antara wisata budaya, alam dan sejarah. Di Tana Toraja ada ritual adat untuk
menghormati orang yang meninggal dunia dengan menggelar sebuah ritual adat dan
menyembelih puluhan ekor kerbau dan babi.
Upacara ini dekenal dengan upacara
ritual adat Rambu Solo’ (kematian) yang biasanya digelar selama 3 hari, bahkan
sampai 1 minggu lebih tergantung dari banyaknya kerbau disembeli dan status
sosial dalam tradisi masyarakat Toraja.
Apabila anda berkunjung ke Tana
Toraja pada bulan Juni, Juli, atau Desember, anda akan dapat menyaksikan para
penjagal melakukan penyembelihan puluhan babi dan kerbau secara kolosal.
Selain itu, anda juga dapat melihat
bagaimana keunikan serta sakralnya budaya atau adat istiadat dari Tana Toraja.
Kerbau dan babi sendiri merupakan
hewan yang dijadikan kurban untuk ritual adat Rambu Solo’ (kematian) di tempat
ini.
Menurut keyakinan leluhur dari
masyarakat Toraja hewan – hewan tersebut merupakan sarana transportasi bagi
para arwah manusia yang meninggal dunia menuju puya.
Apabila anda berkunjung ke Tana
Toraja, kemudian melanjutkan perjalanan ke Belau, Masanda wilayah bagian Barat
Toraja yang berbatasan dengan Mamasa Sulbar, maka anda akan menemukan beberapa
tempat pemandangan alam yang indah. Tidak hanya itu, kunjungan anda dapat
dilanjutkan ke objek wisata Pa’Baladoan.
Masyarakat adat Belau, Masanda Tana
Toraja sendiri banyak menggelar upacara (ritual) adat yang didalamnya
menyuguhkan berbagai seni serta atraksi yang sangat menarik, dan bagi anda
pencinta seni pastinya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Selain itu, disana juga terdapat
rumah adat yang sangat unik yang hanya ada di Toraja. Memang bagi anda yang
baru mengunjungi Tana Toraja kesan mistis sangat terasa, tetapi dibalik itu
semua pemandangan alam yang ada di Tana Toraja akan membuat anda terhipnotis
dan ingin berlama-lama menikmatinya.
Menurut cerita legenda yang
menyebar di masyarakat suku Toraja, leluhur dari suku Toraja sendiri berasal
dari manusia yang turun dari nirwana dengan menggunakan tangga dari langit
menuju bumi. oleh karena itu mereka percaya bahwa tangga tersebut bisa
berfungsi untuk media pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (Puang Matua). (KT-MZT)
0 komentar:
Post a Comment