Tes Kejiwaan harus
dilakukan oleh pihak RS
Khusus Nania, Ambon terhadap para Calon
Anggota Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Sera
Bagian Timur (SBT0 dalam rangka memenuhi persyaratan saat
seleksi wawancara sebagai tahapan akhir.
Namun, anehnya, banyak Calon Anggota Panwaslu Kecamatan
asal Kabupaten SBT yang tak hadir pada
tes tersebut, namun nama
mereka turut dipanggil seakan-akan ikut dalam proses tes
kejiwaan itu.
Hal ini diungkapkan
oleh salah satu Calon anggota Panwaslu Kecamatan Syarifudin Kafara
kepada Kompastimur.com, Selasa (10/10) di RSJ Nania Ambon.
Kafara mengatakan,
dalam proses seleksi tersebut, diduga oknum-oknum tertentu yang yang
mendelegasikan kepada orang lain untuk mewakilkannya sehingga yang bersangkutan
namanya terdaftar dan dipanggil saat tes dilakukan.
"Orangnya
tidak ada, namun namanya ada. Berarti ada yang mewakili, ini kan
masalah," ucapnya dengan nada sesal.
Lebih lanjut, Kafara
mengatakan, proses seleksi ini harus dilakukan secara sehat dan wajar agar
proses seleksi ini bisa berjalan dengan baik.
Selain itu,
ditambahkan, lulus atau tidak dalam seleksi tersebut merupakan hal wajar dalam
satu pertarungan sehingga pihak Pokja Seleksi Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten
SBT harus mengantisipasi adanya calon Anggota Panwaslu Kecamatan yang
mengantongi hasil uji kejiawaan palsu.
"Bertarung ya
bertarung secara sehat, lolos dan tidak itu wajar. Kita berusaha semaksimal mungkin, namun yang lain enak,"
sentilnya.
Lanjutnya, tes kejiwaan untuk mendapatakan keterangan tersebut tidak
bisa didelegasikan kepada orang lain, karena tes tersebut berkaitan langsung dengan kejiwaan seseorang, sehingga
dirinya kaget saat nama-nama yang dipanggil oleh para pegawai RS Khusus Nania, Ambon untuk mengikuti tes maupun pembagian hasil
seleksi, nama dari para oknum-oknum tersebut juga ikut dipanggil.
"Tes kejiwaan
ini mereka tidak ada, namun nama-nama mereka dipanggil saat tes dan pembagian hasil tes namanya
juga keluar,"katanya penuh keheranan.
(KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment