Bupati Seram
Bagian Barat (SBB) H. M. Yasin Payapo menghadiri panen perdana bawang merah
seluas dua hektar di Dusun Masika Jaya, Desa Waisala, Kecamatan Huamual
Belakang, Kabupaten SBB, Senin (23/10).
Selain panen
perdana bawang merah, Bupati pun menyempatkan diri dalam pemberian bantuan
terhadap kelompok tani penerima bantuan yang tersebar di tiga dusun, yakni di Dusun
Masika Jaya sebanyak enam kelompok penerima bantuan bibit bawang merah sebanyak 30 kg dengan luas lahan
masing-masing kelompok seluas dua hektar, sementara Dusun Air Merah satu
kelompok penerima bantuan dengan luas
lahan dua hektar untuk penanaman kelapa dan Dusu Hanunu terdiri dari dua
kelompok penerima bantuan pupuk jagung masing-masing sebanyak 30 kg dengan
lahan seluas dua hektar.
Dalam
pelaksanaan panen raya bawang merah tersebut bupati kabupaten seram bagian
barat H. M. Yasin Payapo mengungkapkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor
prioritas utama pembangun daerah, mengingat cukup besarnya peluang dan potensi
sehingga dapat dikembangkan dan bahkan dapat didayagunakan untuk peningkatan
kesejahteraan masarakat Saka Mese Nusa kedepannya.
Selain itu,
tambah Payapo, sapta usaha tani juga merukan petunjuk pengelolaan penanaman
bawang merah secara teratur sehingga dapat menghasilkan hasil tani yang
berkualitas dan dapat didistribusi ke berbagai daerah.
“Olehnya itu,
para petani telah melaksanakan penanaman bawang merah secara baik dengan jarak
penanaman bawang merah secara teratur sesuai benih yang di unggulkan mulai dari
pemupukan berimbang, pengaturan air bersih dengan kebutuhan serta pengendalian
hawa penyakit secara terpadu dan teratur,” jelasnya.
Sambung Payapo, kegiatan
panen perdana bawang merah oleh kelompok tani Taruna Dusun Masika Jaya diharapkan
menjadi titik poin pengembangan bawang merah di Kabupaten SBB.
Dimana, dengan
adanya panen bawang merah ini ketersediaan bawang merah, baik di konsumsi
maupun dijual ke pasaran kiranya dapat menghasilkan produk bawang merah
unggulan.
Di tempat yang
sama, Ketua Kelompok Tani Taruna Mayasifa, Soleman Haulusi mengatakan bibit
bawang merah yang di peroleh dari pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan
Perkebunan telah di tanam sesuai petunjuk dan arahan dinas dan hasilnya sangat
memuaskan.
“Hingga sejauh
ini kelompok petani kami tidak mengalami kesulitan dalam menanam bawang merah
hingga panen,” ungkap Haulusi.
Walau begitu,
Haulusi mengaku ada persoalan lain yang dihadapi petani, yakni kurannya alat
produksi pengelolaan tanah seluas 1/2 hektar tersebut. Sebab, dengan kurannya
alat penunjang pertanian sangat menguras tanaga dan waktu produksi tidak
efektif dan efesien, bahkan sangat berpengaruh terhadap harga jual pasaran dikarenakan
kondisi iklim untuk panen hasil priduksi tersebut. (KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment