Tingkat keterpilihan
calon pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Maluku rupanya
menjadi target dan prioritas Tagop Sudarsono Soulissa.
Tagop yang baru
menyelesaikan Ibadah Haji di Mekkah itu kepada media ini mengatakan tingkat
keterpilihan dan tingkat kesukaan masyarakat Maluku terhadap dirinya sebagai
Bakal Calon Gubernur Maluku akan lebih diprioritaskan.
"Tingkat
keterpilihan dan kesukaan masyarakat terhadap saya selaku Bakal Calon Gubernur
Maluku akan terus dijaga karena itu yang menjadi prioritas," ungkap Tagop,
Minggu (24/9) via Whattsap.
Bupati dua periode di
Kabupaten Buru Selatan (Bursel) ini mengaku pribadinya adalah sosok politisi
yang santun sehingga tidak boleh disamakan dengan calon lainnya.
"Saya adalah
pemain baru, jangan disamakan dengan orang lain dong. Kalau Pa Herman dan
Abdulah Vanath itu kan pemain lama, apalagi Pa Bib yang sekarang adalah
incumben, tapi tetap saja jangan disamakan karena trik kita beda,"
katanya.
Menurutnya, semua
kemungkinan itu bisa saja berubah. Percuma katanya, jika tingkat pengenalannya
tinggi tapi pada tingkat keterpilihan itu jauh dari yang diharapkan.
"Tingkat
pengenalan mereka yang adalah pemain lama tidak dihiraukan, saya kan pemain
baru. Lebih kasihan lagi, jika tingkat pengenalan tinggi padahal
keterpilihannya dibawa angka yang diharapkan," akuinya.
Dia mencontohkan,
Pilkada Provinsi Jawa Tengah yang diikuti oleh Bibit Waluyo yang adalah
Petahana dengan tingkat survey tertinggi diatas 70 persen, namun pada pemilihan
petahana harus kalah dan pemenangnya adalah Ganjar Pranowo.
Intinya, kata kader
PDIP ini, pilihan partai politik akan menjadi penentu.
"Ketika partai
politik menjatuhkan pilihannya kepada calon tertentu, maka peta pemenangan akan
berubah," tandasnya. (KT-HT)
0 komentar:
Post a Comment