Jelang pelaksanaan Tour
de Molucas (TdM) yang jatuh pada tanggal 22 September mendatang, Pemerintah
Kota Ambon melakukan kegiatan simulasi dalam rangka untuk memantapkan segala
kesiapan jelang puncak kegiatan tersebut berlangsung.
TdM tersebut merupakan kegiatan olahraga berbasis
pariwisata yang diharapkan dapat menjadi ajang strategis untuk membantu
mempromosikan pariwisata Maluku, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam pelaksanaan simulasi itu, sejumlah akses jalan
di Kota Ambon akan ditutup. Hal ini dimaksudkan agar ketika kegiatan simulasi
berjalan tidak terjadi gangguan lalulintas yang dapat mengganggu kelancaran
kegiatan simulasi tersebut.
Hal ini dikatakan Sekretaris Kota Ambon, AG Latuheru
kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis (14/9).
"Dengan pelaksanaan TdM ini, pasti akan ada
aktivitas masyarakat terganggu, yakni yang pertama pada saat dilakukan simulasi
besok, dan kedua itu pada puncak kegiatam yang jatuh pada tanggal 22 September
nanti," kata Latuheru.
Latuheru meminta agar pada saat simulasi berjalan,
masyarakat tidak melintasi jalur-jalur yang telah ditetapkan untuk
berlansungnya kegiatan simulasi tersebut.
Jalur-jalur yang akan dilintasi pada saat simulasi
nanti, yakni mulai dari Gong Perdamaian Dunia, Jalan DI Panjaitan, Jalan Tulukabessy,
Jalan Rijaly, Jalan Ahmad Yani, Jalan Diponegoro, Jalan dr. Soetomo, Jalan dr.
Tamaela, Jalan Siwabessy, Jalan Sitanala, Jalan Sultan Baabullah dan jalan AY
Patty.
"Simulasi ini akan dilakukan pada pukul 15.00 WIT,
kami meminta maaf kepada masyarakat untuk tidak melintasi jalur tersebut pada
saat kegiatan simulasi berlangsung di jalur-jalur jalan yang saya sebutkan
tadi. Tetapi memang pasti jalur-jalur tersebut akan ditutup. Caranya seperti
apa, akan ada rekayasa lalu lintas di Kota Ambon," terangnya.
Masyarakat diminta kalau ada keperluan pada waktu
bertepatan untuk tidak menggunakan kendaraan roda 4 agar tidak mengganggu
lalulintas yang akan direkayasa oleh pihak Lantas. Kalau roda dua masih bisa
disesuaikan, tetapi petugas di lapangan akan menutup ruas jalan tertentu, mengingat
kecepatan balap sepeda ini diperkirakan antara 60 sampai 70 km/jam.
"Saya kira kalau memang kita memberi ruang untuk
kendaraan juga masuk disitu, ya saya yakin pasti akan mengganggu mereka yang
akan membalap sehingga dipandang perlu untuk disampaikan kepada publik, baik
bagi pengguna kendaraan maupun yang punya hewan-hewan piaraan agar dijaga
baik-baik sehingga pada saat simulasi itu berjalan itu tidak ada lagi
gangguan," pintanya.
Menurutnya, jika nanti pada saat kegiatan berlangsung,
kemudian terjadi gangguan terhadap jalur-jalur yang dilintasi pembalap, maka
akan menuai catatan buruk pemerintah maupun masyarakat di Kota Ambon.
Kagiatan simulasi tersebut dipastikan akan berjalan
pada pukul 14.30 WIT sampai 16.30 WIT, dan untuk pengamanan rute atau
jalur-jalur lintasan itu telah dikomunikasikan oleh pemerintah Kota Ambon
bersama-sama dengan pihak Kepolisian dari Polda Maluku melalui satuan lalulitas
dan Polres Pulau Anbun dan PP. Lease. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment