Akhirnya, Dewan Pimpinan Wilayah, (DPW) Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Maluku memutuskan tiga nama bakal calon Gubernur
Maluku untuk kemudian diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS di Jakarta.
Ketua DPW PKS Maluku, Abdul Azis Sangkala dalam
keterangan persnya di Kantor DPW PKS Maluku, Jumat (8/9) mengatakan, sesuai
dengan rapat struktural DPW PKS Maluku yang berlangsung pada Kamis (7/9)
kemarin, dinamika yang terjadi di internal tim pemenangan Pemilukada wilayah
bagitu alot, dimana setelah membaca hasil survei kemudian mendengar masukan
dari seluruh kabupaten/kota tentang rekomendasi yang mereka inginkan, baik
pengurus di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat kecamatan.
Dimana, selain mendengarkan pandangan dan masukan dari
pengurus secara struktural, baik di tingkat DPW dan DPC, PKS juga memberikan
ruang bagi kader yang bukan masuk dalam pengurus, tapi anggota yang
terorganisir oleh partai anggota partai
"Berdasarkan rapat pengurus yang berlangsung
hingga pukul 23.00 WIT, maka diputuskan bahwa kita akan mengusulkan tiga nama
ke DPP, yakni Said Assagaff (Bib), Tagop Soulissa dan Irjen Pol Murad Ismail.
Dikatakannya, dinamika yang berkembang dalam rapat
tersebut bahwa ketiga nama kandidat itu memang mengemuka dan mendapat dukungan
dari semua peserta rapat. Kuatnya ketiga kandidat itu lantaran dilihat pada
beberapa indikator, dimana salah satunya adalah survei, baik yang dilakukan
secara internal maupun menurut penilaian masyarakat di eksternal partai.
Setelah rapat pengurus, lanjut Azis, pihaknya kembali melanjutkan pertemuan dengan
lembaga pengambilan putusan tertinggi di DPW yaitu Dewan Pimpinan Tertinggi
Wilayah (DPTW) yang terdiri dari tiga unsur pimpinan lembaga yakni di DPW PKS
Maluku yang diketuai oleh dirinya, Dewan Syariah yang diketuai oleh Said
Muzakir Assagaff, dan Majelis Pertimbangan Partai yang diketuai oleh Ustadz
Surahman.
"Kita dari ketiga lembaga itu telah menyetujui
keputusan rapat struktur TPPW yang memutuskan untuk mengusulkan tiga nama figur
bakal calon Gubernur itu untuk diteruskan ke DPP untuk kemudian diproses agar
dikeluarkannya sebuah rekomendasi partai," jelasnya.
Setelah menyetujui tiga nama tersebut, dalam
kesempatan itu pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada dua nama lainnya
yang tidak terakomodir dalam pengusulan ke DPP, yakni Zedek Sangadji dan Julius
Latumaerissa.
"Ada dua hal yang krusial yang menyebabkan
sehingga teman-teman di struktur partai tidak mengakomodir dua nama itu, yaitu
karena popularitas dan elektabilitas kedua bakal calon itu sangat rendah
sekali. Kemudian juga karena terputusnya ruang komunikasi antara dua figur
tersebut dengan kami di PKS, sehingga kami tidak bisa mengkonfirmasi dan
berdiskusi tentang kira-kira ada tidak peluang mereka ini untuk mampu
meningkatkan popularitas mereka," terangnya.
Tak hanya itu, ditambah lagi hasil pantauan tim
penjaringan di kabupaten/kota bahwa di lapangan juga memang tidak menunjukkan
pergerakan yang signifikan yang memadai sehingga dalam kesempatan ini, pihaknya
memohon maaf karena tidak bisa mengakomodir kedua bakal calon itu.
Untuk calon wakil, jelas Azis, diskusi semalam juga
berjalan lama dalam membicarakan calon wakil, namun pihaknya sampai pada suatu
kesepahaman yang sama bahwa pada prinsipnya DPP akan memprioritaskan
pengambilan keputusan terhadap calon gubernur.
"Siapapun calon gubernur dari tiga nama itu yang
diputuskan, maka wakilnya dapat menggunakan satu diantara nama yang ada, namun
kalau calon tertentu telah memiliki pasangan wakil yang lain, maka akan menjadi
pertimbangan DPP dengan tidak memaksakan harus menggunakan calon yang
ada," pungkasnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment