Ambon,
Kompastimur.com
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Maluku membentuk Crisis Center dalam rangka untuk mengumpulkan sejumlah
dana guna membantu para korban dan kelompok masyarakat minoritas Muslim di
Rhakine yang menjadi korban pembantaian demi mengakhiri pemberontakan militan
Rohingya dalam upaya rekonsiliasi dan perdamaian di negara asal Aung San Suu
Kyi Miyanmar.
Ketua DPW PKS Maluku, Abdul Azis Sangkala kepada
wartawan mengajak pihak pemerintah Provinsi Maluku dan kabupaten/kota untuk
bisa ikut serta dalam menyumbangkan dana kepada masyarakat dan korban
kemanusiaan yang terjadi pada kelompok minoritas di Rohingya Myanmar sebagai
bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan.
"DPW PKS telah membentuk Crisis Center untuk
membantu mandanai para korban kemanusiaan yang dialami oleh masyarakat
minoritas yang ada di Rohynya Miyanmar. Saya mengajak para kepala daerah untuk
kita kumpulkan dana di Crisis Center ini untuk berusaha meringankan krisis
kemanusiaan yang terjadi di Rohingya," kata mantan anggota DPRD Maluku
Tengah itu.
Dikatakan, sama-sama menyadari sungguh bahwa apa yang
terjadi di Rohingya itu adalah krisis kemanusiaan yang membutuhkan perhatian
dunia internasional. Asean, kata Azis di bawah kepemimpinan Pak Jokowi, dengan
mengirim Menteri Luar Negeri (Menlu) kesana untuk meminta agar dibukanya pintu
bantuan kemanusiaan.
"Karena kita melihat dari tragedi yang terjadi
sungguh luar biasa dan sungguh biadab. Kita juga sama-sama pernah merasakan
krisis kemanusiaan di Ambon pada tahun 1999. Dan kalau tanpa ada bantuan dari
luar, kita tentu merasa bahwa saat itu kita semua sangat menderita, baik di
komunitas Islam maupun Kristen. Sehingga kalau tidak ada bantuan dari para
saudara-saudari kita diluar daerah yang datang bawa bantuan kita pasti sangat
menderita," tandas Azis.
Untuk itu, lanjutnya, krisis kemanusiaan di Rohingya
ini tidak dapat diketahui kapan akan berakhir, sehingga harus mendorong adanya
upaya diplomatik dari ASEAN, dari Indonesia ke negara Myanmar untuk menyudahi
apa yang tengah terjadi.
"Kita juga pernah mengalami krisis kemanusiaan
yang begitu berkepanjangan. Padahal kita berharap cepat saja akan selesai, tapi ternyata bertahun-tahun," katanya.
Dia mengakui bahwa pihaknya telah menemui Presiden PKS
bersama-sama dengan seluruh Ketua DPW PKS di Indonesia beberapa waktu lalu. Dan
dari pertemuan itu, telah disepakati untuk membentuk Crisis Center tersebut,
dan dari seluruh kader yang ada, akan sedikit menyisihkan pendapatannya untuk
kemudian membantu kemanusiaan.
"Tentu kita akan menyalurkannya lewat
lembaga-lembaga sosial yang sudah beraktivitas dan berakses disana. Dan untuk
di wilayah, nanti kita akan coba berkomunikasi dengan lembaga sosial apa yang
bisa menindaklanjuti amanah dari kami untuk kemudian bisa tersalurkan.
Menurutnya, ini yang dilakukan sebagai bagian dari
pada membantu masyarakat dunia, sebagai bagian dari pada komitmen dari pihaknya
terhadap cita-cita proklamasi cita-cita Undang-Undang Dasar 1945.
"Tujuan kita untuk kemudian ikut serta dalam
perdamaian dunia, agar dunia ini bisa aman, damai, tenang. Oleh karena itu,
maka kita harus saling membantu, saling mendukung satu sama yang lain
sebagaimana kehidupan kita di Maluku yang selalu mengedepankan hidup orang
basudara, seperti yang telah kita pupuk bersama di Ambon ini. Sehingga
kehidupan ini mudah-mudahan di tempat-tempat lain juga bisa terwujud,"
tuturnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment