• Headline News




    Sunday, September 24, 2017

    Membaca Sebuah Jalan Lain Terciptanya Hoax


    Oleh:

    Arifudin
    (Sekretaris Umum IMM Komisariat FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram)

    Isu berita bohong memang sudah bukan hidangan baru di sekitar kita. Namun bukan berarti pembahasan isu ini sudah dikatakan seles.

    Isu berita bohong memang sudah bukan hidangan baru disekitar kita. Namun bukan berarti pembahasan isu ini sudah dikatakan selesai. Tetapi sebaliknya, sebagaimana peristiwa yang diproduksi oleh kegiatan masyarakat. Berita palsu terus berkembang dengan berbagai latar belakang atau dengan tujuan tertentu.

    Semakin maraknya penggunaan teknologi dan mudahnya informasi adalah salah satu jalan menuju isu ini. Berita bohong atau hoax akan terus berkembang, meskipun ada beberapa solusi yang ditawarkan. Semisal masyarakat harus kuat dalam hal budaya literasi sampai dengan masyarakat harus pandai-pandainya menyaring informasi yang beredar. Bahkan tindakan yang dianggap efektifpun sudah dilakukan melalui pemblokiran beberapa situs yang dianggap berbahaya.

    Namun permasalah hoax masih tetap berkembang dalam kehidupan masyarakat kita. Tentu solusi yang ditawarkan diatas memang sudah cukup memadai guna membentengi masyarakat kita. Tapi yang perlu diingat, permasalahan baru juga hadir dalam solusi diatas. Misalkan dalam hal menggiatkan literasi masyarakat. Dalam solusi ini terdapat kelemahan bahwa masyarakat kita masih jauh dari dunia itu. Jika hal ini menjadi solusi yang efektifpun pasti akan memerlukan waktu lama.

    Dalam catatan dunia, Indonesia hanya terdapat 0.001 dari 1000 orang yang benar-benar membaca buku. Tantangan inilah yang harus tetap dipertimbangkan dalam menghadapi hal demikian. Pertimbangan selanjutnya adalah perbedaan generasi yang baru hadir saat ini. Dalam satu rubriknya koran Kompas mencatat bahwa generasi sekarang merupakan generasi Z- dengan kisaran angka kelahiran 1995-2010. Pada generasi ini mempunyai ciri-ciri lebih suka bergelut pada teknologi yang berkembang.

    Sehingga mau tidak mau, generasi sekarang bisa dikatakan jauh lebih dekat dengan hoax. Selain itu dengan cara inilah berita bohong terus diproduksi. Meskipun harus diakuihoax mencapai puncaknya ketika terjadi pemilihan umum. Pada sisilainhoax berangkat dari sebuah ideologi agama dan terbukanya peluang menjadi jurnalis dadakan dengan semakin maraknya citizen jurnalism.

    Akibat Jurnalis Dadakan
    Citizen jurnalism secara sederhananya bisa kita katakan sebagai “siapapun bisa jadi jurnalis”. Zaman sekarang seolah kata-kata itu tidak mustahil lagi dilontarkan. Tentu dengan alasan seperti sebelumnya, kedekatan generasi kita dengan teknologi dan menjamurnya informasi. Beberapa dari kita akan berfikir, ini merupakan dampak positif, namun kebanyakan dari kita lupa sisi negatifnya.

    Sisi negatif yang hadir dalam masalah ini salah satunya adalah hoax tadi. Bagaimana tidak? Pada dasarnya berita yang dihasilkan oleh citizen journalism berupa berita yang menampilkan kecepatan saja, tanpa menyajikan kelengkapan data. Hal yang dilupakan lainnya adalah titik tekan pada “bagaimana” dan “mengapa” biasanya kurang diperhatikan. Belum lagi ketika membincang etika jurnalistik yang ada. Ini bisa kita lihat pada beberapa judul yang panjang dan bombatis.

    Selain itu, sering kali pembuat berita luput dalam mencantumkan keterangan pada foto pendukung yang digunakan. Kelalaian ini bisa membuka peluang terjadinya multi tafsirdan opini pembaca yang jauh dari kenyataan. Inilah yang harus dipertimbangkan kembali dalam menangulangi hoaxyang beredar. Tidak hanya berhenti pada budaya dimasyarakat kita saja, melalaikan pada peluang yang ada. Lumayankan, kalau tembus bisa dapat tambahan uang jajan. (*)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Membaca Sebuah Jalan Lain Terciptanya Hoax Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top