Provinsi Maluku
akhirnya berhasil mengukir sejarah baru sebagai tuan rumah yang sukses
menggelar pelaksanaan ajang balap sepeda bertaraf internasional di Kota Ambon
Provinsi Maluku pada Jumat (22/9) kemarin.
Proses etape kelima
yang digelar di Kota Ambon tersebut sebagai etape penutup setelah sebelumnya
beberapa etape berhasil dilaksanakan.
Dimana, event balap
sepeda internasional etape kelima di Kota Ambon itu merupakan etape terakhir
setelah melewati empat etape lainnya yang dilaksanakan di tiga Kabupaten lain
di Maluku, yakni di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Maluku Tengah
(Malteng) dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Di etape kelima itu,
pembalap Kinan Cycling yang berasal dari Team Jepang, Hiroshi Tsubaki menjadi
atlit balap sepeda tercepat dengan finish di urutan pertama setelah menempuh
jarak sejauh 82,9 km. Setelah itu, disusul pembalap asal Malaysia, Muhammad
Syahrul Amin dari Terengganu Cycling Team Malaysia. Kemudian pada posisi ketiga
diraih oleh pembalap asal Korea Selatan (Korsel), Sanghong Park dari LX Cycling
Team Korsel.
Sementara itu, Atlet
pembalap sepeda asal Australia, Marcus Culey asal Australia dari St George
Continental Cycling Team Australia berhasil menyabet Yellow Jersey (jersi
kuning) di ajang Tour de Molvcass (TdM) setelah berhasil menjadi juara umum
individu dalam lima etape balapan.
Sebelumnya, hingga
etape ke IV, Kamis (21/9), Marcus yang tergabung dalam St. George
Continental Cycling Team, Australia ini berhasil mempertahankan jersey kuning,
dengan mengamankan massa waktu. Kelas ini merupakan kelas bergensi dalam event
balap sepeda kelas internasional.
Selain itu, Thomas
Lebas asal negara prancis dari Kinan Cycling Team menyabet Red Jersey Tour de
Molvccas. Sedangkan, Kinan Cycling Team Jepang berhasil menjadi juara umum
balapan sepeda internasinal Tour de Molvccas 2017.
Etape kelima yang
dilaksanakan di Kota Ambon ini dengan garis start yang dimulai dari Namalatu
desa Latuhalat dan finish di Lapangan Merdeka kota Ambon, tepatnya didepan Gong
Perdamaian Dunia setelah sebelumnya menempuh tuh lap atau tujuh kali putaran di
pusat Kota Ambon.
Setelah sukses
melaksanakan event internasional TdM tersebut, Gubernur Maluku, Said Assagaff
usai acara penutupan dan penyerahan prnghargaan yang berlangsung di Gong
Perdamaian Dunia mengatakan, event yang digelar merupakan moment bangkitnya
pariwisata di yang ada di Maluku.
"Saya ingin
tahun ini jadi pusat bangkitnya pariwisata di Maluku setelah kita sukses
laksanakan Tour de Molvccas. Saya ingin ini jadi batu loncatan bagi kita untuk
bisa majukan olahraga sepeda dan pariwisata di Maluku," kata Said Assagaff
kepada wartawan usai upacara penutupan balap sepeda internasional TdM di
pelataran Monumen Gong Perdamaian Dunia.
Meskipun dinilai
sukses, namun Assagaff menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
pelaksanaan even tersebut. Sehingga, hal itu akan menjadi bahan evaluasi bagi
pemerintah Provinsi Maluku.
"Saya tidak
menyangka Tour de Molvccas ini benar-benar sukses, walaupun ada sedikit
kendala, karena baru pertama kali kami melaksanakan ini. Tapi secara umum,
semua bisa berjalan dengan baik. Mungkin dalam minggu depan saya akan
mengevaluasi dan kita akan merencanakan tour-tour seperti ini di tahun-tahun
yang akan datang lagi," kata Said.
Dalam kesempatan
tersebut, Gubernur Provinsi Maluku itu juga menyampaikan ucapan rasa
terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam menyukseskan event
balap sepeda yang pertama kali diselenggarakan di Bumi Raja-raja ini.
"Saya
menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak, baik yang di Pulau Seram
maupun di Kota Ambon dan masyarakat Maluku secara keseluruhan, karena antusias
masyarakat yang begitu tinggi merupakan spirit bagi pemerintah serta pihak
terkait dalam menyukseskan event besar ini, sehingga kegiatan ini bisa berjalan
dengan baik dan aman," pesannya.
Dari empat
Kabupaten/Kota yang menjadi arena balapan, Kabupaten SBT dinobatkan sebagai
tuan rumah terbaik sebagai penyelenggara selama event ini berjalan. Dan
penobatan itu dijelaskan Gubernur bukan tanpa alasan. Karena menurutnya, SBT
merupakan kabupaten yang persiapannya paling tinggi sehingga dinobatkan sebagai
tuan rumah terbaik Tour de Molvccas.
"Saya kan
kemarin ke SBT juga, dan saya melihat partisipasi masyarakat mulai dari hari
pertama ketika peserta tiba, terus di malam hari ada pesta rakyat, besok pagi
disambut begitu meriah, saya mengorek informasi dari wartawan ternyata Seram
Bagian Timur itu persiapannya sangat tinggi. Karena itu saya berterimakasih,
dan di Kota Ambon juga sangat sangat meriah," jelasnya
Assagaff mengatakan, event
ini dilakukan sebagai bentuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di
Maluku.
Untuk promosi
pariwisata selanjutnya setelah pelaksanaan TdM 2017, dikatakan Gubernur pada
bulan depan akan ada sejumlah event pariwisata yang bakal dilangsungkan di
Maluku. Diantaranya, event Banda Panggil Pulang, Festival Pesona Budaya Banda
di Banda Neira Kabupaten Maluku Tengah pada Oktober, peringatan 350 tahun
pertukaran Manhattan (New York) dengan Pulau Rhun di Banda Neira dan juga
Festival Meti Key.
"Saya kira bulan
depan itu ada Banda Panggil Pulang, Festival Pesona Budaya Banda, 350
pertukaran Manhattan dengan Pulau Rhun di Banda dan juga ada Meti Key di Maluku
Tenggara. Saya kira banyak event-event nasional yang kita buat di tahun
ini," jelasnya.
Menyinggung soal
tahun depan TdM akan kembali digelar di Maluku, Gubernur mengaku pihaknya akan
mengevaluasi terlebih dahulu pelaksanaan TdM tahun ini untuk menatap
event-event serupa di tahun mendatang.
"Untuk tahun
depan saya ingin evaluasi dulu, nanti akan ada event-event nasional dan
internasional," tuturnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment