Jambore Anak dan Remaja tingkat Jemaat GPM
Waenono-Kamlanglale (Waekam), Klasis Buru Selatan (Bursel) yang berlangsung,
Sabtu (02/09) di Desa Waenono dibuka langsung oleh Ketua Majelis Jemaat GPM
Waekam, Pdt. Anita Mairima, yang ditandai dengan pemukulan tifa.
Kegiatan yang diawali dengan ibadah singkat tersebut,
diikuti oleh 53 anak dan remaja yang terbagi atas 4 kelompok, dimana
masing-masing kelompok mewakili 4 Soa yakni Soa Wagida (Marga Tasane), Soa
Waetemun (Marga Nurlatu), Soa Waelua (Marga Latbual) dan Soa Gewagit (Marga
Behuku).
Mairima dalam arahan, mengatakan kegiatan ini
berlangsung selama 5 hari dari tanggal 2 September sampai dengan tanggal 6
September 2017. Kegiatan ini merupakan realisasi dari salah satu hasil
keputusan dalam Sidang ke VII Jemaat GPM Waekam yang telah ditetapkan sebagai
Kegiatan program 5 tahunan jemaat dan akan dilakukan setiap tahun dalam jemaat
Waekam.
Kegiatan ini juga, lanjutnya, bukan hanya sekedar
kegiatan biasa, namun dari kegiatan ini akan menyeleksi dan menghasilkan 10
anak terbaik yang akan dipersiapkan untuk mengikuti Jambore tingkat klasis pada
Tahun 2018 nanti.
“Oleh karena itu, seluruh rangkaian kegiatan Jambore
di hari ini sampai tanggal 6 September nanti, dari 53 anak ini kita akan
mendapatkan 10 anak yang berprestasi untuk mewakili Jemaat Waenono-Kamlanglale
dalam mengikuti Jambore tingkat Klasis Tahun 2018 di Jemaat Waeraman. Dan jika
mereka berhasil, maka mereka akan diorbitkan untuk mengikuti Jambore tingkat
Sinode,” kata Mairima.
Dengan bertemakan
“Beta Anak dan Remaja GPM” dan Sub Tema “Menjadi Anak dan Remaja GPM
Yang Tinggi Iman dan Pengetahuan serta Peduli Sesama dan Lingkungan”, Mairima
berharap kegiatan ini mendapat support yang positif dari semua pihak dalam
mensukseskan kegiatan tersebut.
“Saya berharap, ketika kegiatan ini berlangsung,
dimintakan pengertian dan partisipasi dari semua pihak baik orang tua, para
pelayan dan juga pemerintah desa, baik itu Desa Waenono maupun Desa
Kamlanglale. Karena sesungguhnya anak-anak ini adalah generasi penerus dari
desa ini, kalau mereka berprestasi, maka itu juga menjadi kebanggaan bagi
Kepala Desa dan seluru staf dan juga kami para pelayan yang ada dalam Jemaat
Waekam,” ungkapnya
Marima bercerita, ketika dalam proses membuat tenda
serta mempersiapkan diri anak-anak untuk masuk dalam kegiatan Jambore ini,
selalu mendapat ujian dan tantangan dengan kondisi cuaca yang buruk, namun
dengan mempertaruhkan iman yang diyakini dan berharap akan tutunan dari Tuhan
semuanya bisa berjalan baik.
“Hari ini Iman kita terbukti, mujizat Tuhan nyata, Tuhan
tidak meninggalkan orang-orang yang berharap kepadaNya, sehingga segala proses
persiapan kegiatan ini bisa berjalan dengan segala baik. Sehebat apapun kita,
semampu apapun kita, jika tidak menaruh harap kepada Tuhan dalam segala
perencanaan maka sia-sia seluruh hidup kita,” urainya.
Ia juga mengajak kepada seluruh undangan dan semua
anak-anak SMTPI untuk tetap meningkatkan prestasi dalam segala segi supaya nama
Tuhan selalu dipermuliakan dalam seluruh pelayanan.
Menutup arahan singkatnya, Ketua Majelis Jemaat Waekam
ini mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Waenono, Yance Tasane dan
Kepala Desa Kamlanglale, Ampi Latbual serta seluru Tokoh Adat yang sudah
berpartisipasi dan memberikan lokasi untuk melakukan kegiatan Jambore ini.
Begitu juga ucapan terima kasih kepada seluruh orang tua yang telah memberikan
sumbangan material dan tenaga untuk mengsukseskan kegiatan Baku Dapa Anak Dan
Remaja Tingka Jemaat tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan, Novi Luturmas
dalam laporannya mengatakan, kegiatan Temu Anak dan Remaja yang baru pertama
kali dilakukan di dalam jemaat Waekam ini, akan diisi dengan sejumlah
kegiatan-kegiatan yang mampu menciptakan kreatif serta menambah ilmu anak-anak
agar dapat bersaing dengan dunia modern saat ini tanpa melupakan Tuhan.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Iman
anak dengan mengajarkan mereka agar mereka pandai secara intelektual juga
secara spiritual, serta menjadikan Anak Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil
(SMTPI) yang cerdas, sopan, mandiri, kreatif dan saling menghargai serta peduli
terhadap sesama dan lingkungan,” kata Luturmas.
Luturmas menuturkan untuk biaya kegiatan ini bersumber
dari khas Jemaat GPM Waekam dan khas SMTPI.
Dalam kesepatan itu juga turut diberikan bingkisan
kepada perwakilan dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Kecamatan Namrole oleh Ketua
Majelis Jemaat GPM Waekam, Pdt Anita Mairima, dan penyematan tanda peserta oleh
Kepala Desa Waenono, Yance Tasane yang disaksikan oleh Perangkat Majelis Jemaat
GPM Waekam, para Tokoh Adat, para Kepala Sekolah dari SMA Negeri Namrole, SMK
Negeri Namrole, SLB, SMP Negeri Namrole, SD Impres Waekam, SD Impres Labuang,
SD Santo Paulus Masnana, TK Simpati dan TK Tunas Harapan. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment