Bupati SBT Mukti Keliobas |
Bula, Kompastimur.com
Belakangan ini berbagai macam persoalan terjadi di
Kecamatan, mulai dari Kantor Camat tak berpenghuni, Camat malas ke tempat tugas,
bahkan beberapa Kantor Camat terlihat seperti gudang yang tak terurus.
Hal ini akibat dari para kepala wilayah Kecamatan
lebih banyak menghabiskan waktu di Ibu Kota Kabupaten Seram Bagian Timur, yakni
Bula ketimbang berada di Kecamatan yang dipimpinnya.
Kondisi ini mendapat tanggapan serius dari aktivis Eksekutif
Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) SBT Musa Fesanlau.
Fesanlau kepada media ini di Bula, Rabu (30/8) secara
tegas mengatakan, para kepala wilayah Kecamatan (Camat) yang memilih menghabiskan
waktu di Ibu Kota Kabupaten merupakan masalah serius, namun pertanyaannya adalah,
ketika para Camat ini berada di Kecamatan lalu apa pekerjaan para Camat ini
ditingkat Kecamatan, karena dicermati, segala bentuk pekerjaan (tugas) diambil
alih oleh pemerintah daerah lewat SKPD sehingga para Camat tidak tahu mau
berbuat apa???
Terkait itua, dirinya mendesak Bupati dan Wakil Bupati
SBT serta Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten SBT agar segera mengambil
langkah kongkrit, dalam hal ini segera melakukan pendelegasian kewenangan ke Kecamatan
sehingga para Camat bisa betah di Kecamatan, karena mereka telah diberikan
pekerjaan (tugas).
"Kami mendesak Bupati SBT beserta jajarannya agar
segera melakukan pendelegasian kewenangan ke Kecamatan agar para Camat bisa
betah. Kalau tidak, maka para Camat ini mau kerja apa di Kecamatan, sedangkan
semuanya diambil alih oleh pemerintah Kabupaten," kata Fesanlau.
Dikatakan, beberapa keuntungan yang diperoleh dari
model transfer of power dari pemerintah Kabupaten/Kota kepada
Kecamatan/Kelurahan ini antara lain adalah: Pertama,
Beban Pemda dalam penyediaan/pemberian layanan semakin berkurang karena telah
diambil alih oleh Kecamatan atau Kelurahan/Desa sebagai ujung tombak;
Kedua, Pemda tidak
perlu membentuk kelembagaan yang besar sehingga dapat menghemat anggaran;
Ketiga, Alokasi
dan distribusi anggaran lebih merata keseluruh wilayah sehingga dapat menjadi
stimulan bagi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi regional;
Keempat, Sebagai
wahana memberdayakan fungsi Kecamatan atau Kelurahan/Desa yang selama ini
terabaikan.
“Ini sangat strategis untuk Kabupaten SBT yang
berbasis Kepulauan,” pungkasnya. (KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment