Foto : Obyek wisata kuburan Batu Lo’ko’ Batutu di Bo’ne Lembang Palesan, Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja. |
Tana Toraja, Kompastimur.com
Obyek wisata kuburan
Batu Lo’ko’ Batutu letaknya tepat di Bo’ne Lembang Palesan, Kecamatan Rembon,
Kabupaten Tana Toraja, kurang lebih 22 kilo meter dari Kota Makale dapat
ditempuh sekitar 1 jam lamanya.
Usia kuburan batu
Lo’ko’ Batutu diperkirakan sudah ada sejak lebih dari 300 tahun silam dan saat ini kondisinya tidak
terpelihara dengan baik.
Kuburan batu
yang berada di pinggir suangai Sa’dan
tersebut kini terancam rusak parah karena
pengaruh cuaca dan tidak adanya
upaya pemeliharaan dari pihak pemerintah
atau Dinas Parawisata baik dari Kabupaten Tana Toraja maupun dari
Provinsi Sulawesi Selatan.
Diperlukan perhatian yang serius dan sungguh-sungguh serta anggaran
memadai untuk dapat melestarikan budaya yang ada tersebut sebagai identitas
sejarah dari keberadaan kubur batu di Lo’ko’ Batutu di Bo’ne yang merupakan
bagian dari sejarah peradaban manusia purba di Palesan dalam
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Kebudayaan Nasional
yang ada di Daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Kekayaan budaya
seperti kuburan batu Lo’ko’ Batutu di Bo’ne tersebut adalah merupakan bagian dari khasanah budaya Sulawesi Selatan dan seharusnya mendapatkan status dilindungi
oleh Pemerintah serta mendapatkan anggaran yang memadai untuk dapat menjadikan
warisan sejarah yang dapat dilestarikan dan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari catatan kemajuan
manusia dalam upaya melakukan
penguburan terhadap leluhur dan nenek
moyangnya.
Untuk mencapai lokasi
ini tidaklah begitu sulit. Waktu yang diperlukan sekitar 30 menit jalan kaki
yang agak curam dengan jarak tempuh 1,5 kilo meter dari perkampungan Bo’ne,
Lembang Palesan. Di lokasi ini terdapat 6 buah kuburan batu (Gua) lainnya yang
juga menyimpan ratusan Fosil manusia purba.
Tulang belulang dan
tengkorak manusia ini diperkirakan sudah berusia 300 tahun silam. Sayangnya,
Fosil ini tidak terurus, bahkan berserakan di tanah akibat terseret aliran
luapan sungai Sa’dan yang berada di depan mulut Gua. Di sekitar Fosil juga
terdapat Peti jenazah suku Toraja jaman dulu (Erong) yang juga sudah lapuk.
“Totalnya ada 6 buah
kuburan batu berisi tengkorak manusia purba. Sudah lama ditemukan ini, tapi
tidak ada perhatian pemerintah,” beber kepala lembang Palesan, Wilson Patulak.
Wilson mengatkan tengkorak
manusia purba yang ada di kuburan Batu Lo’ko’ Batutu tersebut bisa menjadi
destinasi pariwisata baru di Tana Toraja dan berharap ada perhatian serius dari
pemerintah karena keberadaan fosil manusia purba ini bukan hanya merupakan aset
budaya Daerah tetapi ini merupakan aset budaya Nasinal. (KT-MZT)
0 komentar:
Post a Comment