Setelah berkas pendaftaran calon kepala daerah milik
Komarudin Watubun dinyatakan sah atas kelengkapan administrasi dan dikirimkan
ke DPP, Komarudin kini mengabaikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan tidak
menghadiri hajatan fit and propertest
alias bolos di Graha Gus Dur, pekan kemarin.
Berdasarkan data yang diperoleh media ini, terhitung
sebelas bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku hadir di gedung yang
berlokasi di Jalan Raden Saleh No.9 itu. Mereka diantaranya Jamwas IV Kejagung
Herman Koedoeboen, Mantan Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur Abdullah Vanath,
Dirjen PDTU Kemendes RI Johozua Max Yoltuwu, Anggota DPR Papua Barat Mozes Rudy
F Timisela, Anggota DPRD Maluku Habiba Pellu, Bupati Maluku Barat Daya Barnabas
Orno, Mantan Bupati Maluku Tenggara Barat Bitzael Temmar, Mantan Anggota DPR RI
1999-2004 Enggelina Pattiasina, Komandan Korps Brimob Murad Ismail, Gubernur
Maluku Said Assagaff dan Bupati Maluku Tenggara Anderias Rentanubun.
Ketua Desk Pilkada PKB Maluku Malaka Yaluhuh kepada media ini menyebutkan, semua calkada yang telah mendaftar di PKB telah disurati untuk mengikuti uji kelayakan di DPP. Namun dari data, katanya Bung Komar sapaan akrab Komarudin Watubun itu tidak hadir dalam acara tersebut.
"Kita sudah menyurati semua bakal calon yang mendaftar di PKB, namun dari data yang direkap tersisa dua nama yakni Pak Komar dan Pak Tagop Sudarsono," kata Malaka.
Menurutnya, Tagop Sudarsono yang adalah Bupati Buru Selatan itu telah menyurati resmi ke DPP terhadap pelaksanaan fit and propertest.
"Nantinya, beliau akan menyusul pada tanggal 23
September ini di DPP. Tapi, Pa Komar tidak memberi kabar apapun kepada
kami," jelasnya.
Sementara itu, Bitzael Temmar usai uji kelayakan
mengatakan, visi dan misi besarnya adalah menjadikan Maluku sebagai Rumah
Nyaman.
"Visi dan misi besar saya yakni menjadikan Maluku
sebagai rumah nyaman dan telah sampaikan kepada DPP," kata Temmar.
Temmar justru menyindir bakal calon gubernur lainnya tidak memiliki mimpi dalam membangun Maluku yang lebih sejahtera.
"Banyak Bacalkada Maluku khususnya Balon Gubernur
tidak memiliki mimpi untuk membangun Maluku yang lebih sejahtera," paparnya.
Bukan hanya itu, pasangan Herman Koedoeboen - Abdullah Vanath (Hebat) yang menjalani aktifitas uji kelayakan bersamaan itu mengatakan, dirinya hanya memaparkan konsep peningkatan ekonomi rakyat yang harus di tunjang dalam program yang progresif.
Sedangkan Balon Gubernur Maluku Johozua Max Yoltuwu semakin optimis mendapatkan rekomendasi PKB. Pasalnya, proses dirinya di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI telah memasuki angka 15 tahun.
"Saya semakin optimis akan direkomendasikan oleh
PKB, pasalnya dari sisi kedekatan dan sisi kekeluargaan, saya sudah dianggap
sebagai anak kandung, jadi setiap calon harus optimis termasuk saya," akuinya.
Selain itu, pasangan bakal calon Barnabas Orno - Habiba Pellu juga terlihat menjalani uji kelayakan pada satu ruangan. Orno dalam kesempatan itu langsung menepis isu maju pasangannya adalah by desain.
"Saya ingin menegaskan bahwa tidak benar isu yang mengatakan pasangan kami ini maju hanya sebagai bayangan atau by desain bagi pasangan lain. Yang saya ingin sampaikan, pasangan kita itu maju terus pantang mundur," bebernya.
Disamping itu, Dankor Brimob RI Murad Ismail juga mengatakan, dirinya sudah memiliki konsep untuk membangun Maluku dari laut khususnya di bidang perikanan.
"Saya tadi sudah sampaikan, kalau niat saya ingin membangun Maluku dari laut dan itu diresponi baik oleh PKB. Bahkan saya diberikan kisi-kisi untuk itu," ucap Mantan Kapolda Maluku itu.
Disisi lain, Mozes Rudy F Timisela selaku Anggota DPR Papua Barat sekaligus Ketua DPD Golkar Papua Barat itu fokus pada pembenahan birokrasi dalam tugas dan tanggungjawabnya sebagai pengawas jalannya roda birokrasi secara internal.
Bahkan, dalam komitmennya bersama PKB jika direkomendasi yakni akan membangun gedung kantor yang representatif.
Bakal Calon Gubernur Maluku, Enggelina Pattiasina yang diwawancarai mengaku telah menyampaikan segala aspek baik itu ekonomi, perikanan. Namun terpenting katanya, sebagai pemimpin di Maluku harus mengetahui seluk beluk Maluku.
Menurutnya, banyak hari bersejarah yang tidak dirayakan oleh pemerintah daerah.
"Banyak hari yang tidak dirayakan oleh pemerintah. Padahal, kita tahu bersama banyak hari bersejarah yang tidak dibuat. Harusnya, untuk menjadi pemimpin harus paham benar terkait Maluku secara luas," tuturnya.
Sebagai penutup, pasangan Balon Said Assagaff dan
Anderias Rentanubun mengaku hanya diuji soal program lanjutan yang akan
dibangun lima tahun mendatang.
"Visi misi kami hanya melanjutkan proses
pemerintahan yang sudah ada dengan keberhasilan yang sudah ada," tandasnya.
(KT-HT)
0 komentar:
Post a Comment