Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar aksi solidaritas terhadap tragedi
kemanusiaan yang terjadi di Rohingya, Myanmar. Aksi solidaritas tersebut berlangsung
Rabu (6/9) malam di Jalan Protokol Bula.
Turut hadir dalam aksi tersebut salah satu Anggota
DPRD SBT, Bahrum Wajo yang juga merasa prihatin terhadap kondisi yang terjadi
di Rohingya.
Selain dari Anggota DPRD tersebut, hadir juga para
Majelis Pimpinan Cabang PMII, Sahabat Rusdy Rumata dan Sahabat Faisal Sehwaky
yang turut terlibat lansung dalam aksi solidaritas tersebut.
Rumata dalam orasinya mengatakan kondisi yang terjadi
di Rohingya bukan masalah etnis, bukan masalah suku tetapi itu merupakan
masalah kemanusiaan yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar negara Indonesia.
“Yang terjadi di Rohingya saat ini bukan masalah agama,
tetapi itu merupakan masalah kemanusiaan yang terjadi di Rohingya. Semua tindakan
itu bertentangan dengan UUD 1945 pada alenia pertama," teriak Rumata
dengan nada keras.
Aksi yang dilakukan oleh PMII secara nasional ini menyampaikan
beberapa tuntutan mendasar yang dibacakan oleh koordinator lapangan,
diantaranya: Pertama, Mengutuk keras
pembunuhan massal juga pengusiran terhadap warga Rohingya;
Kedua, Meminta
Pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan apa yang terjadi di Rohingya;
Ketiga, Mendesak
Pemerintah Indonesia untuk segera melayangkan protes dan desakan pada
Pemerintah Myanmar untuk menghentikan kebiadaban tersebut;
Keempat, Berharap Pemerintah
mau mewakili keresahan masyarakat Indonesia dan berani menawarkan diri menjadi
mediator sebagai ruang pencarian solusi atas masalah yang tak kunjung henti;
Kelima, Usir kedutaan
Myanmar dari tanah Indonesia jika masalah kemanusiaan ini tak kunjung selesai. (KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment