Harnedi yang merupakan warga Kecamatan Dua
Koto Nagari Simpang Jorong Kelabu alami kejadian serupa terkait dugaan
kelalaian Kepala Puskesmas Cubadak, Helvi Yeriza.
Hal ini beliau sampaikan sehubungan dengan
permintaanya agar mertuanya dirujuk RSSN Bukit Tinggi, namun tidak ada respon
positif dari Puskesmas tersebut.
Harnedi menjelaskan, ketika 3 bulan yang
lalu mertuanya meminta rujukan ke Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukit
Tinggi, namun tak ada respon yangg positif dari Puskesmas Cubadak. Sehingga
dirinya langsung membawa mertuanya ke RSSN Bukit Tinggi, dan sesampai di RSSN
Bukit Tinggi, Dokter Spesialis Saraf mengatakan, untung cepat dibawah kesana.
"Saya selaku Sekretaris DPC LSM
Peduli Indonesia berharap dinas terkait menindak lanjuti laporan tentang
puskesmas tersebut, apabila Kepala Puskesmas benar salah agar dicopot dari
jabatannya. Jangan berikan toleransi serta mengevaluasi kembali seluruh Kepala
Puskesmas di Pasaman agar mutu pelayanan kesehatan semakin baik," tegasnya
kepada wartawan, Jumat (29/09).
Kemudian Ketua IWO Pasaman, Sayid Af Gani
mengatakan, dirinya atas nama masyarakat Dua Koto miminta kepada Bapak Bupati
Pasaman agar segera mencopot jabatan Kepala Puskesmas tersebut.
“Kalau tidak berarti bapak sudah ingkar
janji kepada masyarakat Dua Koto untuk mensejahterakannya. Kalau kesehatan saja
terancam bagaimana mau sejahtera," ujarnya dengan rasa kecewa.
Sedangkan, Khairuddin Simanjuntak selaku
Anggota DPRD Kabupaten Pasaman dari Komisi C mengatakan, sesegera mungkin
masalah ini akan dibicarakan oleh DPRD Pasaman Komisi C dengan Dinas Kesehatan,
agar tidak terjadi lagi permasalahan - permasalahan seperti ini di pasaman,
baik di Puskesmas itu maupun di Puskesmas lainnya.
Sementara Kepala Puskemas Cubadak Pasaman,
Helvi Yeriza ketika dihubungi melalui Hanphone seluler seolah - olah mengelak,
mengatakan bahwa orang tua Sayid Af Gani tidak pernah dirawat disana. (KT-rls)
0 komentar:
Post a Comment