• Headline News




    Wednesday, September 20, 2017

    Dinas Pendidikan Gelar Seminar Revitalisasi dan Reaktulisasi Budaya Lokal

    Piru, Kompastimur.com
    Kegiatan seminar dalam rangka Revitalisasi dan Reaktulisasi Budaya Lokal yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang kegiatannya dipusatkan di Penginapan Mentari Indah Desa Piru Kecamatan Seram Barat, Selasa (19/09/2017) dibuka oleh Assisten III Setda Kabupaten SBB, Leo Kakisina.

    Dalam sambutannya, Leo Kakisina mengatakan, dalam rangka membicarakan berbagai hal terkait dengan kehidupan orang basudara dan budaya serta kearifan lokal yang dimiliki melalui kegiatan ini, pihaknya sangat mengapresiasi dan menyambut gembira dilaksanakannya kegiatan ini.

    Dimana, menurut Kakisina, ada beberapa hal  yang mendasari urgensinya pelaksanaan kegiatan ini, yakni : Pertama, Budaya lokal merupakan modal sosial kultural yang punya peran sangat penting dan strategis dalam rangka transformasi pembangunan di daerah ini. Karena di dalam budaya lokal, terkandung nilai-nilai kearifan lokal (Local Wisdom) dan kecerdasan Lokal (Local Genius);

    Kedua,  Budaya lokal di daerah ini merupakan cerminan identitas kultural yang tidak boleh kita lupakan, ada pameo yang mengatakan bahwa ‘barang siapa yang lupa akan budayanya, dia akan kehilangan jati dirinya, barang siapa yang kehilangan jatih dirinya, maka dia akan kehilangan harga dirinya’. Adapun identitas kultural itu, meliputi simbol seperti pakaian, rumah atau ritus seperti upacara, tarian, maupun aturan yang menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhannya;

    Ketiga, Hancurnya budaya lokal yang disebabkan oleh beberapa factor, antara lain: Penyeragaman budaya, seperti yang pernah terjadi pada zaman orde baru, melalui UU No 5 Tahun  1979. Dimana semau struktur pemerintahan negeri Hena dan Aman diganti menjadi Desa. Contoh lain pula penyeragaman beras menjadi makanan pokok, raupnya bahasa daerah  yang disebabkan oleh politik pecah bela (devide at impera) penjajah, dan pengaruh media dimana kita dipaksakan dan dihipnotis untuk berbahasa sesuai selera pasar yang ditawarkan.

    “Adanya politik identitas yang mengatasnamakan suku, agama dan golongan sehingga  melemahkan ikatan hidup orang basudara, seperti yang tercermin dalam budaya pela, gandong, Wari dan Wa yang kita anut di daerah ini, pengaruh globalisasi yang ditandai dengan cara berfikir yang individualis dan pragmatis, sehingga relasi yang dibangun atas dasar kerelaan seperti budaya Masohi, Badati, Babalo dan Ma’anu tergantikan dengan relasi yang sangat transaksional dan berbau materi,” katanya.

    Dirinya pun berharap melaui seminar ini kita dapat merevatalisasi dan menghidupkan kembali pelbagi budaya lokal  kita untuk kase bae Kabupaten SBB ini menjadi daerah  yang maju, sejahtera, aman, rukun dan berkeadaban.

    Adapun kegiatan seminar dalam rangka Revitalisasi dan Reaktulisasi Budaya Lokal yang diikuti oleh 92 para Kepala Desa yang ada di Kabupaten SBB serta menghadirkan dua narasumber yakni DR, Abidin Wakano yang berasal dari akademisi Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon dan Prof. Jeky Manuputty yang berasal dari Akedemisi UKIM Ambon. (KT-MFS)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Dinas Pendidikan Gelar Seminar Revitalisasi dan Reaktulisasi Budaya Lokal Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top