Terkait ditemukannya
peredaran Pil PCC di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang telah memakan korban
di kalangan remaja dan anak-anak beberapa waktu lalu, jajaran Polresta
Pekanbaru akan melakukan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi
masuknya Pil PCC ini di wilayah hukum Polresta Pekanbaru.
Saat dikonfirmasi
kepada Kapolresta Pekanbaru KBP Susanto SIK, MH melalui Waka Polresta AKBP Edy
Sumardy Priadinata SIK, Kamis (21/9) menjelaskan, bahwa hingga saat ini memang
belum ditemukan peredaran Pil PCC di wilayah Kota Pekanbaru, namun pihaknya
tidak boleh under estimate dan harus waspada terhadap kemungkinan masuknya obat
yang sudah dilarang ini di daerah kita.
Lebih lanjut di
jelaskan AKBP Edy Sumardi, bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan bekerjasama
dengan BPOM untuk melakukan razia disejumlah toko obat dan apotek yang ada di
Kota Pekanbaru, untuk mencegah masuk dan beredarnya Pil PCC ini sekaligus
mengingatkan pengelolanya agar turut membantu mengantisipasinya.
Selain itu, kepada
warga masyarakat juga diingatkan untuk peduli dengan cara memberikan pemahaman
kepada anggota keluarganya tentang bahaya mengkonsumsi Pil PCC ini, dan memberikan
informasi kepada pihak Kepolisian bila mengetahui adanya peredaran Pil PCC di
daerahnya.
Untuk diketahui,
bahwa Pil PCC memang tidak termasuk kedalam jenis narkotika, namun kategori
obat keras dan obat terbatas yang hanya bisa digunakan berdasarkan resep
dokter, obat ini mengandung zat Carisoprodol yang sangat berbahaya bila
salah dalam penggunaan atau dosis yang tidak tepat.
Mengkonsumsi obat ini
dapat menyebabkan ketergantungan dan efek sampingnya akan mempengaruhi saraf
dan reaksi tubuh serta halusinogen, sama seperti narkotika yang juga
menimbulkan kerusakan saraf dan organ tubuh, dalam keadaan over dosis dapat
berakibat pada kematian.
Begitu berbahayanya
zat ini dan sering disalahgunakan sehingga sejak tahun 2013 BPOM telah menarik
obat ini dari peredaran dan melarang penggunaan zat ini dalam obat maupun
makanan.
Pihaknya berharap
semua komponen masyarakat peduli terhadap masalah ini.
"Mari bersama
kita selamatkan anak bangsa", jelas AKBP Edy Sumardi menutup
pembicaraannya. (KT-rls)
0 komentar:
Post a Comment