• Headline News

    Monday, September 4, 2017

    Ancam Edarkan Foto Bugil, Paman Perkosa Ponakan Berkali-kali di Biloro

    Namlea, Kompastimur.com
    RA (22 tahun) mengadukan dua pamannya ke Polres Buru, pada Senin (4/9) pagi karena tega menidurinya dengan terlebih dahulu mengancam akan mengedarkan foto bugil milik korban yang jatuh ke tangan pelaku.

    Kedua oknum yang diduga melakukan perbuatan bejat itu terdiri dari satu warga sipil berinisial RL, dan satu oknum anggota Polsek Kepala Madan yakni Bripka AM.

    Dengan ditemani ayahnya pa Alor dan paman dekatnya yang meruakan kakak kandung dari ibunya, Jamin Ngadihu, darah berparas ayu ini mendatangi Mapolres Buru untuk melaporkan kasus yang dialaminya itu.

    Mereka sempat ke SPK guna mengadukan masalah tersebut. Namun, karena ada keterlibatan satu oknum polisi yang bertugas di Polsek Kepala Madan, maka korban dibawa untuk dibuat laporan dan diambil keterangan di Propam Polres Buru.

    Sedangkan esok hari (Selasa-red)  baru korban diambil atau dibuatkan laporan dan diambil keterangan ulang oleh petugas polisi terkait dengan satu pelaku lagi yang warga sipil.

    Kasatreskrim Polres Buru, AKP Mohamnad Riyan Citra Yudha kepada wartawan di ruang kerjanya mengatakan kalau laporannya belum sampai di reskrim. Namun pihaknya berjanji siap menangani perkara tersebut terkait dengan warga sipil RL setelah dilimpahkan ke Reskrim.

    Sementara itu, RA ditemani kakak kandung dari ibunya, Yamin Ngadihu usai melapor membeberkan di hadapan wartawan kejadian pengacaman, pemerasan yang berlanjut dengan hubungan suami istri yang dialaminya.

    Kejadian pertama kali berlangsung di akhir Tahun 2014 lalu oleh paman jauhnya yang merupakan warga sipil, RL (38 tahun).

    Semua berawal dari gadis berparas ayu ini kehilangan Hp saat mengendarai motor di kampung halamannya di Desa Biloro, Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan. Hp yang diletakan di saku celananya terjatuh di jalan.

    Di dalam hp ada dokumentasi foto bugil milik korban. Hp itu ditemukan oleh RL alias Rudy yang sehari-hari dipanggil bapa tengah.

    Gadis ini mengaku yang menjepret sendiri dirinya saat bugil saat sendirian di kamar tidur dan tak ada niat menyebarkan foto privasi itu ke umum.

    Namun, setelah menemukan Hp tersebut yang terdapat foto bugil,  sang paman ini memanggil RA lalu memerasnya. Ia mengancam akan mengedarkan foto-foto syur tersebut kalau RA tak mengikuti maunya.

    Dengan bermodal foto syur itu, RL membawa RA ke satu penginapan dekat SDN 2 Namlea dan berhasil menggarap gadis ayu yang masih punya hubungan kekerabatan dengannya tersebut.

    Menurut pengaduan RA, semula ia sempat menolak, tapi donjuan dari Biloro ini tetap memaksanya dengan mengancam menyebarkan foto milik korban.

    Sudah merasakan kalau perbuatan bejat pertama kepada sang ponakan aman-aman saja, RL kembali menggarap korban sekali lagi di rumahnya di Desa Biloro, dengan iming-iming akan mengembalikan kartu memori eksternal dari Hp korban.

    Setelah tindakan bejat yang kedua itu, RL sempat mengembalikan kartu memori ekternal. Tapi Hp tak diberikan dan korban sempat meriksa memori itu ada foto syur miliknya kemudian dimusnahkan dengan cara dipatah-patah.

    Namun, ternyata donjuan RL sudah ngebet dengan ponakannya itu kembali memeras korban akan mau ngedarkan foto syur tersebut karena sudah dicopy paste ke memori yang lain dan juga flash disk.

    Karena takut dengqn ancaman itu, korban kembali digarap di rumah RL di Desa Biloro untuk ketiga kalinya. Setiap waktu sang donjuan ini tetap merayu agar menuduri korbannya.

    RA yang tak tahan dengan tindakan bejat itu, akhirnya memilih mengadu ke istri RL. Ia mengaku RL mengoleksi foto syur miliknya dan pernah ditiduri pelaku serta terus dipaksa untuk kembali melakukan hubungan suami istri.

    Namun RL yang ditanya istrinya menyangkal telah berbuat tidak senonoh dengan RA. Ia hanya membenarkan menyimpan foto syur RA.

    Mungkin karena dendam atas kicauan RA ke istrinya, diam-diam RL membocorkan kisah hubungan terlarang berikut foto syur itu kepada oknum Bripka AM, anggota Polsek Kepala Madan.

    Kemudian pada bulan November 2016 lalu, Hp milik RA berdering ada pesan dari nomor baru yang ternyata milik Bripka AM. Gadis ini diminta datang ke kantor polsek menemui AM karena ada yang melapor soal foto bugil milik RA.

    Karena RA tak mau datang, Bripka AM mengirimkan surat panggilan dan gadis ini akhirnya datang ke Kantor Polsek. Ia sempat ditanya-tanya soal foto syur itu dan ditakuti ada perintah dari Polres Buru agar menetapkan RA sebagai tersangka kasus foto bugil yang konon sudah beredar luas di masyarakat.

    Setelah pertemuan di polsek itu, RA diminta datang ke rumah di malam hari dengan alasan akan menandatangani BAP dan korban sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Korban lalu diminta masuk ke kamar dan ditakut-takuti telah ditetapkan sebagai tersangka. Korban sempat menghibah dengan memanggil pamannya itu dengan sebutan Bapa Tengah agar jangan meneruskan masalah itu ke pengadilan.

    Korban meminta akan berbuat apa saja, termasuk mencuci pakaian kotor milik Bapak Tengahnya. Namun Bripka AM meminta yang lain.

    Ia mendesak korban agar mau melakukan hubungan suami istri. Akhirnya perbuatan mesum paman dan ponakan itu terjadi.

    "Bikin beta sama dengan RL," ucap korban menirukan ucapan oknum polisi ini.

    Korban baru tahu kejadian di rumah Bripka AM itu ternyata diketahui RL. Karena esoknya RL menelepon dan menanyakan hal itu.

    Setelah peristiwa November 2016 itu, korban terus dirundung ketakutan, karena donjuan RL selalu menerornya di banyak kesempatan. Bahkan pamannya yang polisi juga sekali-kali ikut menakut-nakutinya.

    Akhirnya korban yang selalu ceria dan suka selalu bepergian dengan teman-temannya itu memilih berdiam diri di rumah. Korban terlihat murung karena tertekan. Bahkan korban sempat mencoba bunuh diri. Namun ditolong oleh keluarganya.

    Kasus yang terbungkus rapih ini akhirnya terbongkar, setelah ortu korban melihat anaknya terus murung dan seperti tertekan.

    Akhirnya tanggal 2 September lalu, atau sehari setelah lebaran, korban membuka mulut telah ditiduri dua orang pamannya yang masih erat tali persaudaraan dari ibunya.

    Mendapatkan berita tak terduga itu, keluarga Ayahnya tak terima baik dan sempat mencari RL dan Bripka AM. Tapi keduanya kebetulan tak berada di Desa Biloro.

    Situasi dikabarkan sempat memanas di Desa Biloro, karena keluarga dari ayah si korban sempat mencari keluarga dekat kedua pelaku untuk balas dendam. Namun kakak dari ibu korban, termaduk Yamin Ngadihu berhasil menenangkan mereka.

    Yamin akhirnya memilih mengungsikan ponakannya berikut ayahnya ke Kota Namlea dan mengadukan masalah itu ke polisi.

    Sebelum ke Polres Buru, RA sempat dikirimi beberapa pesan SMS bernada ancaman oleh Bripka AM. Ia diminta agar mengurungkan niat datangi polres.

    Sedangkan RL pun ikut mengirimkan pesan SMS tengah malam. Ia meminta pula agar jangan memperpanjang masalah ke polisi dan mengakui perbuatannya, serta bersedia diadili saja di dalam keluarga.  (KT-F4M)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ancam Edarkan Foto Bugil, Paman Perkosa Ponakan Berkali-kali di Biloro Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top