Bahrum Wadjo, Angota Komisi C DPRD
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) membakar semangat peserta Orentasi
Mahasiswa Baru (Ormaba) Sekolah Tinggi Ilmu
Pendidikan dan Ilmu Keguruan (STIKIP) Hunimua di SMK 1 Kota Bula, Selasa (8/8).
Wadjo yang juga tokoh pemekaran Kabupaten Ita Wotu Nusa ini mengaku diundang secara resmi oleh pihak STIKIP untuk memberikan meteri.
"Saya dipercayakan pihak STIKIP
untuk memberikan materi terkait peran dan fungsi Mahasiswa dan bagaimana sepak
terajangnya," terang Sekretaris Fraki Partai Demokrat tersebut.
Dalam pemaparannya, Wadjo mengatakan, mahasiswa
merupakan Agent Of Change (Generasi
Perubahan), Social Control (Generasi
Pengontrol), Iron Stock (Generasi
Penerus), Moral Force (Gerakan
Moral) perlunya kiranya ditunjang dengan kesadaran sosial dan menyesuaikan diri
dengan masyarakat sekitar.
"Ada beberapa kelompok dalam negara ini, diantaranya, kelompok mahasiswa, kelompok profesional dan kelompok masyarakat," ungkap Mantan Aktivis Muhammadiyah tersebut.
Wadjo menekan, kelompok paling tinggi kedudukan dan sangat dihargai di republik ini adalah kelompok, Siswa, Pelajar dan Mahasiswa.
Hal ini kata anggota legilatif dua
periode ini disebabkan karena kelompok ini merupakan harapan bangsa agar bisa
berubah ke arah lebih baik.
Apalagi mahasiswa, lanjutnya, dianggap memiliki intelek yang cukup bagus dan cara berpikir yang lebih matang, sehingga diharapkan mereka dapat menjadi jembatan antara rakyat dengan pemerintah.
"Maka saya katakan kalian
adalah The Next Lider di
SBT, khususnya dan bangsa ini umumnya," pekik Wadjo memberikan motivasi.
Ditambhaknnya, sebagai generasi pengontorol, seorang mahasiswa diharapkan mampu mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar. Jadi, selain pintar dalam bidang akademis, mahasiswa juga harus pintar dalam bersosialisasi dan memiliki kepekaan dengan lingkungan. Mahasiswa diupayakan agar mampu mengkritik, memberi saran dan memberi solusi jika keadaan sosial daerah sudah tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuannys.
"Memiliki kepekaan, kepedulian, dan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitar tentang kondisi yang teraktual, itu perlu di ingat," tandasnya.
Asumsi yang kita harapkan dengan perubahan kondisi social masyarakat tentu akan berimbas pada perubahan bangsa. Intinya mahasiswa diharapkan memiliki sense of belonging yang tinggi sehingga mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Tugas inilah yang dapat menjadikan dirinya (mahasiswa) sebagai harapan, yaitu menjadi orang yang senantiasa mencarikan solusi berbagai problem yang sedang menyelimuti.
Menutup pemaparan metari yang berdurasi lebih dari satu jam tersebut, Wadjo berharap, generasi Ita Wotu Nusa dapat meberikan hal yang lebih di masa mendatang. Menjadikan diri sebagai pemimpin yang benar-benar dapat memimpin dibaluti norma-norma serta etika yang baik tentunya.
"Saya percaya kalian-lah yang akan
mengurus daerah dan bangsa ini kedepan. Kalian adalah The Next Lider. Pemimpin di dalam Islam itu adalah kepatuhan."
pungkasnya. (KT-BA)
0 komentar:
Post a Comment