Ketua PWI Kabupaten Bursel, Taufik Hidayat Tuanaya saat melaporkan insiden pencurian sepeda motor miliknya di Mapolsek Namrole. |
Namrole, Kompastimur.com
Sepeda motor milik Ketua Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Taufik Hidayat Tuanaya dicuri Orang Tak
Dikenal (OTK), Senin (21/8) pukul 05.00 WIT.
Kronologis terjadinya kasus pencurian itu bermula
ketika Tuanaya yang pulang ke rumah di Desa Waenono, Kecamatan Namrole pada Minggu
(20/8) pukul 22.00 WIT kemudian memarkirkan sepeda motor jenis Kawasaki Ninja
dengan nomor polisi DE 5445 LA itu di badan jalan di depan rumahnya.
Pada pukul 24.00 WIT sebelum beristirahat, Tuanaya
kemudian meminta kesediaan adiknya untuk memarkirkan sepeda motor tepat di
depan kamarnya.
Selanjutnya, pada Senin (21/8) pukul 04.00 WIT, pria
yang akrab disapa Opik ini pun sempat bangun tidur dan melihat sepeda motor
miliknya itu masih ada pada tempatnya.
Tetapi, ketika pamannya bangun sebelum pukul 07.00 WIT,
ternyata sepeda motor milikknya itu tak lagi berada di tempatnya. Walau begitu,
mereka menduga kalau sepeda motor milik Opik itu sementara di pinjam oleh
temannya.
Pamannya kemudian membangunkan Opik pada pukul 07.15
WIT untuk menanyakan hal itu. Opik pun kaget ketika mendengar dan melihat kalau
sepeda motornya itu tak lagi berada di tempatnya, sementara kunci motor ada
pada dirinya.
Kendati cukup panik atas kasus pencurian itu, Opik
masih berusaha menghubungi kerabat maupun teman yang mungkin saja meminjam
sepeda motornya itu, tetapi sayangnya tak ada satupun kerabat ataupun temannya
yang meminjam motor tersebut.
Merasa telah menjadi korban pencurian dan dirugikan,
Opik yang didampingi Sekretaris PWI Kabupaten Bursel Elvis Ch Lahallo pun
kemudian mendatangi Mapolsek Namrole pada pukul 09.00 WIT untuk melaporkan
insiden itu.
Laporan itu kemudian diterima langsung oleh anggota
Polsek setempat, Bripda D Pattiasina. Setelah memberikan laporan permulaan dan
menyerahkan copian STNK sepeda motor miliknya. Opik pun kemudian meninggalkan
Mapolsek.
Opik tak hanya berrdiam diri, iapun kemudian mencoba
menghubungi sejumlah kerabat di Kota Namlea, Kabupaten Buru maupun kerabat di
Kecamatan Waesama Kabupaten Bursel untuk memberitahukan kasus pencurian yang
menimpa dirinya itu sambil meminta mereka pun membantu melakukan pencaharian
disana.
Tak hanya sampai disitu, Opik yang menerima usulan
sejumlah teman dan mantan korban pencurian serupa kemudian tak tinggal diam
begitu saja. Apalagi, setelah Opik mendengar berbagai keluhan sejumlah mantan
korban pencurian serupa yang mengaku tidak bisa mengharapkan kepolisian untuk
menemukan sepeda motor yang dicuri tersebut, termasuk pelakunya.
Sebab, belajar dari pengalaman mereka maupun
pengalaman kasus serupa di Namrole, polisi diduga belum pernah menangkap pelaku
atau sindikat pencurian ini. Padahal, polisi memiliki keahlian untuk hal itu.
Sementara, disisi yang lain, para mantan korban
pencurian serupa mampu menemukan kembali sepeda motor mereka dengan upaya
pencarian sendiri selama 5-13 hari setelah kasus pencurian menimpa mereka dan
alhasil usaha mereka pun berbuah manis, sepeda motor mereka kemudian ditemukan
di Kota Namlea, Desa Oki Baru Kecamatan Namrole maupun di Desa Wamsisi Kecamatan
Waesama kendati dalam kondisi yang tak normal lagi lantaran telah terjadi
kerusakan pada sejumlah bagian motor mereka.
Mendengar penuturan mereka, Opik pun tak mau berdiam
diri menanti hasil laporannya ke polisi. Tetapi, dirinya kemudian bergerak
cepat dan meminjam mobil dinas Camat Namrole dan ditemani oleh anggota PWI
Kabupaten Bursel Dirman Warhangan kemudian melakukan penyusuran sepanjang Kota
Namrole menuju Desa Wamsisi Kecamatan Waesama.
Ketika tiba di desa-desa sebelum Desa Wamsisi, Opik dan
Dirman pun menyempatkan diri memberitahukan insiden itu kepada para Kepala Desa
pada desa-desa yang mereka lalui termasuk melaporkan hal itu ke Mapolsek
Waesama dengan harapan mereka bisa membantu mencarinya atau setidaknya
memberitahukan dirinya apabila melihat sepeda motor miliknya yang dicuri OTK
itu.
Hanya saja, hingga sampai di Desa Wamsisi, sepeda
motor miliknya itu tak ditemukan. Opik dan Dirman pun kemudian kembali menuju
Kota Namrole. Tetapi sepanjang jalan, mereka masih berupaya melihat-lihat sambil
mencari sepeda motor tersebut.
Sesampainya di Desa Tikbari, Kecamatan Namrole,
tepatnya di depan PD. Panca Karya pada pukul 14.00 WIT, mereka pun kemudian
mencoba masuk kearah jalan logging untuk mencoba mencari sepeda motornya.
Ternyata, sepeda motornya itu sementara diparkirkan
oleh OTK di badan jalan yang berjarak kurang lebih 250-an meter dari depan PD.
Panca Karya.
Kendati telah ditemukan, ternyata sepeda motor miliknya
itu telah mengalami kerusakan pada penutup tanki dan sejumlah kabel pun telah dalam
kondisi terputus.
“Kemungkinan bensinnya habis sehingga diduga pelakunya
merusak penutup tanki untuk mengisi bensin. Sebab, saat ditemukan, bensin
tellah terisi penuh,” ucap Opik.
Opik mengaku, walau sudah ditemukan, dirinya tidak
lalu tergesah-gesah untuk mengangkutnya ke Namrole, tetapi setelah
berkoordinasi dengan anggota Brimob yang bertugas di PD. Panca Karya maupun
warga sekitar, mereka pun kemudian mencoba menunggu siapa OTK dimaksud yang
akan datang mengambil sepeda motor tersebut.
Tetapi, setelah menunggu hingga pukul 19.00 WIT,
ternyata tak ada yang datang mengambil sepeda motor itu sehingga dirinya pun
kemudian mengangkut sepeda motor tersebut ke Namrole dengan menggunakan mobil.
“Kami tunggu untuk lihat siapa yang nanti datang ambil
motor, tapi ternyata tidak ada. Kami sempat menduga pelakunya ada dua orang
yang terlihat makan super mie di dekat daerah tersebut, tetapi diduga mereka
tahu keberadaan kami sehingga mereka tak berani untuk merapat dan mengambil
sepeda motor tersebut,” jelas Opik.
Kendati telah menemukan sepeda motornya itu, Opik
mengaku tak puas dan berharap pada waktunya nanti polisi dapat mengungkap dan
menangkap sindikat pencuri yang marak melancarkan aksinya di Kota Namrole
selama Tahun 2017 ini.
“Saat ini sudah sangat marak terjadi aksi pencurian di
Kota Namrole dan sangat membuat masyarakat resah. Sebab, di hari yang sama,
ternyata ada juga kasus pencurian lainnya di Kota Namrole. Bahkan beberapa hari
lalu juga infonya ada juga kasus pencurian sepeda motor maupun ternak sapi.
Polisi harusnya bisa mengungkap para pelaku pencurian ini,” ucapnya.
Apalagi, lanjutnya, kendati marak terjadi kasus
pencurian di Kota Namrole, ternyata polisi belum mampu menangkap pelakunya.
“Misalnya kasus pencurian uang di DPRD Bursel,
pencurian sejumlah motor dan laptob di rumah warga sementara warga ada di
rumah, bahkan pencurian ternak sapi juga marak terjadi. Kami masyarakat merasa
seakan-akan Kota Namrole tak aman dengan kondisi ini,” terangnya.
Olehnya itu, Opik berharap, pihak kepolisian harus
mampu bekerja ekstra untuk mengungkap sindikat pencurian ini dan memberikan
ganjaran hukum yang setimpal kepada mereka sehingga ada efek jerah dan dilain
sisi ada rasa aman dan nyaman yang dirasakan oleh masyarakat.
“Polisi berkewajiban untuk memberikan rasa aman bagi
masyarakat di Kota Namrole ini. Olehnya itu, polisi harus mampu mengungkap dan
menangkap para pelaku pencurian ini. Jangan sampai kepercayaan masyarakat kepada
polisi berkurang lantaran polisi tak mampu mengungkap dan menangkap para pelaku
dan masyarakat Namrole tetap hidup dengan rasa cemas dan taka man karena para
pencuri tersebut masih berkeliaran bebas dan bebas menggencarkan aksi lanjutan
mereka,” pungkasnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment