Gawat,
rangkaian kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia Destinasi Namrole berakhir dengan
kesan yang kurang baik dan mengecewakan bagi para wisatawan asing yang menjadi
peserta Wonderful Sail2 Indonesia.
Hal
ini dipicuh masalah sepeleh lantaran kurangnya komunikasi baik antara pihak
Pemerintah Kabupaten Bursel dan pihak Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP)
Pelabuhan Namrole maupun sebaliknya yang terkesan mengandalkan ego sektoral
masing-masing.
Dimana,
acara penutupan kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia di Pelabuhan Namrole, Selasa
(8/8) malam turut diwarnai dengan aksi pemadaman listrik yang disengajakan oleh
pihak KPLP Namrole diselah-selah pembacaan sambutan Bupati Bursel Tagop
Sudarsono Soulissa oleh Asisten II Setda Kabupaten Bursel Yohanis Lesnussa
lantaran pihak KPLP Pelabuhan Namrole tersinggung dengan ulah Asisten II yang
melontarkan kemarahan kepada pihak KPLP Pelabuhan Namrole sebelum membacakan
sambutan Bupati.
Kejadian
itu bermula ketika, Asisten II yang datang ke Pelabuhan Namrole untuk mengikuti
acara penutupan Wonderful Sail2 Indonesia mendapati pintu pagar pelabuhan,
khususnya yang biasa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dalam
kondisi tertutup dan hanya pintu untuk pejalan kaki yang dibuka.
Karena
ingin masuk dengan mobil dinasnya, maka supir Asisten II pun membunyikan
klakson berulang kali dan memang harus menungguu beberapa saat sebelum adanya
staf KPLP Pelabuhan Namrole yang datang untuk membukakan pintu.
Kendati
telah dibukakan pintu, ternyata Asisten II tak terima dengan perlakuan itu.
Sebab, dirinya adalah pejabat daerah sehingga dirinya pun memprotes hal itu di
Kantor KPLP Pelabuhan Namrole.
Pihak
KPLP Pelabuhan Namrole yang diprotes mengenai hal itu mengaku tidak bermaksud
untuk melarang aktivitas penutupan Wonderful Sail2 Indonesia Destinasi Namrole
di Pelabuhan Namrole, melainkan pihaknya sangat mendukung hal itu.
Hanya
saja, penutupan pintu itu dimaksudkan agar seluruh kendaraan, baik roda empat
maupun roda dua bisa diparkirkan diluar area Pelabuhan Namrole sehingga tidak
mengganggu jalannya acara.
Setelah
diprotes itu, pihak KPLP Pelabuhan Namrole pun mengirah bahwa masalah itu telah
usai. Tetapi ternyata selesai bagi pihak KPLP Namole, tetapi tidak selesai bagi
Asisten II.
Dimana,
ketika diberikan kesempatan untuk membaca sambutan Bupati, Asisten II pun
langsung melontarkan kemarahannnya bagi pihak KPLP Pelabuhan Namrole atas
insiden penutupan pintu pagar sebelumnya.
“Tolong
dengar satu peringatan dan satu perhatian untuk saudara pimpinan Pelabuhan
Leksula yang berada di Namrole. Tolong perhatian supaya acara demikian, di
malam hari ini tolong di lihat pemerintah daerah itu pintunya di tutup untuk
acaranya akan dilaksanakan disini. Ini tolong perhatian, karena Bapak Ibu
disini juga punya koordinasi dengan kita di pemerintah daerah. Jadi tolong
perhatian untuk pimpinan itu dan turunkan kebawa, jangan terulang lagi.
Tolong,” tegasnya Asisten II.
Mendengar
pernyataan Asisten II yang langsung di dengar oleh seluruh wisatawan dan masyarakat
Namrole yang memenuhi areal Pelabuhan Namrole, pihak KPLP Pelabuhan Namrole pun
tersinggung.
Sebab,
mereka telah mengizinkan dilangsungkan kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia di
Pelabuhan Namrole secara bebas dan mereka pun turut mendukung dalam beberapa
kepentingan untuk mensukseskan kegiatan dimaksud.
Tetapi,
ternyata mereka yang bukan dibawa pemerintah Kabupaten Bursel pun harus
dimarahi oleh Asisten II di depan umum seperti demikian.
Mereka
tak terima, alhasil, ketika Asisten II sedang membacakan sambutan Bupati dan
sudah mendekati penghujung sambutan. Tiba-tiba saja pihak KPLP Pelabuhan pun
mematikan seluruh aliran listrik di lokasi kegiatan dan hanya menyalakan
listrik di Kantor KPLP dan Ruang Tunggu Pelabuhan Namrole pada pukul 20.08 WIT.
Akhirnya,
Asisten II pun harus melanjutkan pembacaan sambutan Bupati itu dalam kegelapan dan
hanya dibantu penerangan dari senter yang dinyalakan oleh supirnya hingga
penutupan secara resmi rangkaian kegiatan itu oleh dirinya.
Setelah
itu, listrik pun dinyalakan ketika Asisten II turun dari panggung usai
memberikan sambutan dan ketika akan berjalan menuju ke tempat duduknya semula
yang berdekatan dengan bangunan Ruang Tunggu da Kantor KPLP, Asisten II pun
sempat memerintahkan agar Kepala Bidang pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bursel Amin Souwakil untuk melaporkan insiden itu ke Mapolsek Namrole
karena dinilai merupakan kesengajaan yang mengganggu rangkaian acara dimaksud.
Amin
terlihat menyahuti perintah Asisten II itu. Sementara Asisten II pun terlihat
berjalan menuju tempat duduknya dan listrik pun kembali dimatikan.
Jika,
sebelumnya listrik hanya pada 2 menit, kali ini lebih lama, yakni sejak pukul
20.13 WIT hingga pukul 20.35 WIT.
Hal
ini pun mengundang protes berbagai pihak, bahkan terjadi sedikit konsentrasi
masa di depan Kantor KPLP yang memprotes hal itu.
Sejumlah
anggota Satpol PP pun mengecek insiden itu dan melaporkan kepada Asisten II
bahwa listrik tersebut memang sengaja dipadamkan. Mendengar itu, anggota Satpol
itu pun diperintahkan utuk melaporkan kejadian tak Mapolsek Namrole. “Lapor ke
polisi,” kata Asisten II.
Sementara ketika terjadi perdebatan dimana-mana dalam areal pelabuhan itu terkait perilaku Asisten II maupun pihak KPLP, para wisatawan pun kemudian beranjak pada pukul 20.15 WIT dan pamit masing-masing meninggalkan areal kegiatan tersebut dan kembali ke kapal mereka lantaran saat itu listrik belum menyala dan mereka harus beristirahat karena pada pukul 03.00 WIT Rabu (9/8) pagi, mereka harus bertolak meninggalkan Namrole dan melanjutkan perjalanan mereka.
Padahal,
ada sejumlah acara yang ingin dipertontonkan kepada para wisatawan dengan
harapan agar rangkaian kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia yang setiap tahun
menghabiskan annggaran yang cukup fantastis itu bisa memberikan kesan yang baik
bagi para wisatawan sehingga di tahun-tahun mendatang mereka akan kembali
mengunjungi Kabupaten Bursel dan mempromosikan Kabupaten Bursel ke dunia
internasional dari sisi yang positif, utamanya tentang berbagai potensi
pariwisata di Bumi Fuka Bipolo ini.
Namun,
nampaknya hal itu sia-sia saja, sebab ketika listrik dinyalakan pada pukul
20.35 WIT dan acara dilanjutkan pada pukul 20.50 WIT dengan menampilkan atraksi
tarian, ternyata tak ada satu pun wisatawan peserta Wonderful Sail2 Indonesia
yang masih berada di lokasi kegiatan untuk menyaksikan hal itu.
Bahkan,
sejumlah acara lainnya, termasuk pembacaan berbagai juara dan pembagian hadiah
berbagai lomba yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Wonderful Sail2
Indonesia pun dibatalkan.
Ternyata
tak hanya para wisatawan yang kecewa dengan kejadian itu, tetapi masyarakat yang
hadir di Pelabuhan Namrole itu pun terlihat kecewa.
Untung
saja, kekecewaan masyarakat itu sediki terobati ketika dua MC, yakni Albertho
Solissa dan Vensca Matahelumual memandu acara lanjutan dengan menampilkan JP
Band dengan vokalis Willy Sopacua dan kawan-kawan yang cukup menghipnotis
masyarakat Namrole dengan suguhan sejumlah lagu romantis yang dibawakannya.
Tak
hanya, JP Band, tetapi penampilan DJ Novi Mundo yang tampil lebih dari satu jam
pun turut membuat acara penutupan Wonderful Sail2 Indonesia itu terlihat
semarak. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment