Guna melestarikan dan mengembangkan
budaya masyarakat adat Buru, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Buru Selatan
(Bursel) dibawa kepemimpinan Sami Latbual menggelar perlombaan Cefal (Tari
Cakalele).
Lomba yang dipusatkan di halaman Kantor
DPRD Kabupaten Bursel, Jumat (18/8) itu dibuka oleh fungsionaris DPD PDI
Perjuangan Maluku, Nover Hukunala dan turut dihadiri oleh Kepala Dinas
Parawisata Kabupaten Bursel Amelia Solissa, dua anggota Fraksi PDI Perjuangan
yakni Ahmad Umasangadji dan Anselany Orpa Seleky serta sejumlah fungsionaris
PDI Perjuangan Kabupaten Bursel.
Perlombaan yang kental dengan budaya
masyarakat adat Buru itu pun memikat ratusan warga Namrole yang turut
membanjiri halaman Kantor DPRD Kabupaten Bursel untuk menyaksikan para peserta
lomba dalam mempertontonkan seni Cefal.
Fungsionaris DPD PDI Perjuangan Maluku,
Nover Hukunala dalam sambutannya ketika membuka kegiatan itu memberikan
apresiasi besar kepada Latbual dan jajaran Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten
Bursel yang telah merinisiatif baik untuk menyellenggarakan perlombaan ini.
“Ini menjadi kehormatan bagi masyarakat
adat Pulau Buru, ini merupakan kehormatan karena mampu membangkitkan dan
membudayakan adat istiadat, seni dan budaya asli orang Buru untuk bangkit
kembali. Kami memberikan apresiaasi besar kepada teman-teman Fraksi PDI
Kabupaten Bursel. Terima kasih kepada Ketua Fraksi dan Anggota Fraksi,” kata
Hukunala.
Menurut Hukunala, jika diselenggarakan
Lomba Tobelo, maka peserta yang akan mendaftar akan banyak. Sementara untuk
perlombaan seperti Cefal yang merupakan jati diri orang Buru masih belum
mendapat perhatian yang maksimal dan perlahan hilang dan terancam puna.
“Karena itu, hari ini Fraksi PDIP
Kabupaten Bursel mampu melakukan, walaupun dalam jumlah peserta yang sangat
terbatas, tetapi hari ini telah menjadi dasar bagi membangkitkan budaya adat,
seni Cefal atau tarian cakalele khas masyarakat adat Buru,” ujarnya.
Sementara kepada Dinas Parawisata
Kabupaten Bursel, Hukunala berharap kedepan dapat menyertakan perlombaan
semacam ini dalam ajang-ajang internasional seperti Sail Indonesia sehingga
tarian yang menjadi cirri khas masyarakat adat Buru ini akan kian dikenal di
dunia internasional.
“Harapan besar juga kepada Dinas
Pariwisata agar kedepan dalam aktivitas tahun depan, saat Sail Indonesia, lomba
ini bisa dilakukan dengan baik sehingga bisa memperkenalkan budaya masyarakat
adat Buru ke dunia internasional,” harapnya.
Sementara kepada para peserta lomba,
Hukunala berharap tidak sekedar menilai perlombaan itu dari hadiah yang akan
didapatkan, tetapi lebih memfokuskan tujuan bersama bahwa adat dan budaya
masyarakat Buru harus terus dijaga dan dipelihara secara baik.
“Acara ini jangan nilai dari hadiahnya,
tetapi yang menari cefal ini adalah orang-orang buru asli maka yang harus di
lihat adalah bagaimana orang adat di daerah ini harus maju,” ucapnya.
Kepala Dinas Parawisata Kabupaten Bursel
Amelia Solissa dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan lomba
Cefal yang diselenggarakan itu.
“Saya sangat mengapresiasi ide cemerlang
dari frraksi PDIP Kabupaten bursel yang mengangkat budaya lokal kita untuk
dipertandingkan saat ini,” katanya.
Solissa mengaku sangat berterima kasih
kepada Fraksi PDI Perjuangan yang telah memotivasi pihaknya uuntuk
menyelenggarakan kegiatan perlombaan semacam ini di waktu-waktu mendatang.
“Saya berterima kasih kepada PDIP yang
telah melakukan lomba Cefal pertama ini sejak kabupaten ini ada untuk bagaimana
kita bisa memasyarakatkan budaya Cefal ini di kalangan generasi muda, putra
bangsa yang ada di kabupaten bursel,” ujarnya.
Sebab, lanjut Solissa, selama ini Dinas
Parawisata Kabupaten Bursel belum mampu menyelenggarakan perlombaan Cefal ini
karena berbagai kekurangan yang dimiliki.
“Kami di dinas pariwisata juga tidak
mampu untuk melakukan ini, karena beta belum tahu akang pung cara bagaimana,
tetapi PDIP sudah lakukan ini dan mudah-mudahan ita bisa lakukan itu untuk
anak-anak kecil, baik SD, SMP dan SMA,” ucapnya.
Menurut Solissa, kedepan, pihaknya ingin
menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan maupun dengan Dinas Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Bursel guna menyelenggarakan kegiatan-kegiatan semacam ini.
Apalagi, jika ditampilkan secara baik, budaya Cefal ini cukup diminati oleh para
wisatawan mancanegara.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP
Perjuangan DPRD Kabupaten Bursel Sami Latbual dalam laporannya mengaku bahwa pelaksanaan
lomba Cefal ini merupakan tindak lanjut dari surat DPP PDIP kepada seluruh
pimpinan DPD dan DPC maupun fraksi PDIP Provinsi dan kabupaten/kota bahwa dalam
rangka menyongsong HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72, maka baik struktural
partai maupun fraksi di semua tingkatan harus melakukan kegiatan unttuk
menyongsong dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Proklamasi Republik Indonesia.
“Maka dari surat DPP itulah fraksi PDIP
DPRD Kabupaten Bursel menindaklanjutinya dengan menggelar kegiatan di hari ini
setelah kami menimbang bahwa semua jenis kegiatan sudah dilakukan oleh
pemerintah daerah dalam rangka yang sama yakni memeriahkan HUT Proklamasi RI,
maka fraksi PDIP DPRD Kabupaten Bursel dalam rangka pengembanggan budaya maupun
dalam rangka tetap melestarikan kearifan lokal kita, maka kami menggelar Lomba
Cefal,” kata Latbual yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel.
Selain dalam rangka memeriahkan HUT
Kepemerdekaan Republik Indonesia ke 72 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2017,
penyelenggaraan kegiatan ini pun dalam rangka menyambut HUT Provinsi Maluku ke
72 yang jatuh pada tanggal 19 Agustus 2017.
Menurut Latbual, Lomba Cefal dipilih
sebagai wujud upaya pihaknya memperkenalkan identitas orang Buru, karena cefal
ini merupakann bagian dari kearifan orang Buru yang sesungguhnya.
“Terlebih lagi, kalau kita lihat hampir
sebagian besar anak-anak mudah termasuk beta hampir sudah tidak bisa lagi Cefal
atau Cakalele,” terang mantan Ketua AMGPM Daerah Bursel itu.
Latbual pun merincihkan bahwa dalam
perlombaan itu, Juara I akan memperoleh hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 2
juta, Juara II memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp. 1,5 juta dan Juara III
memperoleh hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 1 juta.
Sementara itu, dari hasil penilaian
Dewan Juri yang diketuai oleh Sami Solissa dan beranggotakan Edy Nurlatu, Silas
Latbual serta Atua Tasane memutuskan regu Cefal asal Dusun Kilo Meter 6 Desa
Oki Baru Kecamatan Namrole sebagai Juara I dan berhasil meraih hadiah bonus
sebesar Rp. 2 juta, Juara II diraih oleh regu dari Dusun Smualale Desa Tikbari
Kecamatan Namrole dan berhasil meraih hadiah uang tunai sebesar Rp. 1,5 juta
serta regu dari Dusun Kilo 5 dan Dusun Fatsinan sama-sama meraih Juara III
karena memiliki nilai sama dan sama-sama berhak mendapatkan hadiah bonus
sebesar Rp. 1 juta. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment