Kebutuhan masyarakat Buru Selatan
(Bursel) akan dokter spesialis kini mulai terjawab melalui kerja sama yang
dibangun Pemerintah setempat dengan pemerintah pusat, yakni Kementerian
Kesehatan RI.
Dimana, setelah beberapa waktu lalu
telah dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) beberapa waktu
lalu, kini pihak Kementerian Kesehatan RI mulai mmendistribusikan dokter
spesialis ke daerah-daerah, termasuk di Bumi Fuka Bipolo.
“Setelah menandatangani MoU itu, kami
mendapatkan satu orang dokter Spesialis Objin,” Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bursel, Ibrahim Banda kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis
(10/8).
Tak hanya itu, lanjut Banda, pada bulan
Oktober 2017 mendatang, pihak Kementerian Kesehatan RI pun akkan
mendistribusikan sebanyak tiga orang dokter spesialis lainnya untuk mengabdi di
Kabupaten Bursel.
Dirinya mengaku mengharapkan agar dokter
spesialis yang nanti ditambahkan itu merupakan dokter Spesialis Anak, Spesialis
Penyakit Dalam dan Spesialis Bedah.
Menurut Banda, saat bertugas di
Kabupaten Bursel nanti, para dokter spesialis itu tak hanya mendapatkan
insentif dari pemerintah pusat semata, tetapi pemerintah Kabupaten Bursel pun
akan memberikan insentif kepada pada dokter spesialis itu.
Dirinya mengaku senang, karena dengan
adanya program pemerintah pusat yang baik ini, kebutuhan dokter spesialis di
daerah ini mulai menunjukkan titik terangnya.
“Karena memang kita membutuhkan dokter
spesialis. Dengan adanya program ini, maka ketersediaan dokter spesialis di
Bursel akan terjawab,” ucapnya.
Lanjut Banda, dengan adanya
dokter-dokter tersebut juga untuk mendukung operasional Rumah Sakit Umum (RSU)
Namrole yang baru nantinya ketika diaktifkan fungsinya.
“Karena selama ini ketika pasien rujukan
masuk rumah sakit, seakan-akan cuma mampir dan menerim rujukan ke Ambon,”
jelasnya.
Dikatakan, jika ada pasien yang dirujuk
ke Namlea Kabupaten Buru ternyata juga akan dirujuk ke Ambon. Kenapa seperti
itu, lajutnya, karena keterbatasan dokter spesialis.
Masalah itu, lanjut Banda, sudah
disampaikan ke pihak Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu bahwa Kabupaten
Bursel sangat membutuhkan dokter spesialis. Hanya saja terkendala pada pembiayaan,
sehingga kemudian disetujui agar pembiayaan itu bersumber dari Kementerian
Kesehatan dan dari Pemerintah Kabupaten Bursel.
“Dari Kemeterian meminta menyediakan
sarana dan prasarana pendukung yaitu perumahan dan transportasi. Kita sudah
siapkan dan dalam waktu dekat ini akan disiapkan, terutama lima unit rumah
dokter,” jelasnya.
Sementara tentang operasional RSUD
Namrole yang baru, Banda mengaku akan segera dioperasionalkan pada bulan
September atau Oktober 2017 mendatang.
Dimana, untuk merealisaikan itu,
pihaknya telah mencari pendamping, yakni dari pihak Univeritas Pajajaran
Bandung dan Rumah Sakit Wahidin Bandung untuk mendampingi pihak RSUD Namrole.
“Pendampingan ini dalam rangka
menyiapkan segala sesuatunya sampai pada menejemen operasionalnya mereka yang
buat. Karena kita sadari bahwa kita punya SDM masih jauh sehingga kalau harus
menunggu siapkan sumber daya manusianya lagi, nanti butuh waktu cukup lama,”
tuturnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment