Program Full Day School, yang telah diterapkan oleh pemerintah pusat, untuk
membentuk karakter siswa, di akui Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Lucky
Upulatu Nikijuluw, belum sepenuhnya maksimal diterapkan oleh sekolah-sekolah
yang ada di Maluku.
Lantaran dia menganggap, belum adanya
kesiapan dari pihak-pihak sekolah tentang program tersebut.
“Belum maksimalnya program ini diterapkan di setiap sekolah yang ada lantaran, belum adanya kesiapan dari pihak sekolah menyambut program tersebut. Seperti, kesiapan dari sisi infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), dan sisi kesiapan siswa sendiri untuk beradaptasi dengan hal ini,” kata Upulatu ketika diwawancarai sejumlah wartawan di ruang Komisi II DPRD Kota Ambon, Senin (7/8).
Selain itu, lanjut Upulatu, dengan
program Full Day School yang membuat
waktu belajar siswa disekolah secara full,
diakui merupakan program yang sangat baik untuk pembentukan karakter siswa.
Namun menurut dia, mesti ada sosialisasi terlebih dahulu sebeblum itu
diterapkan.
“Program ini sangat bagus sekali. Namun hanya ada beberapa sekolah saja yang bisa menerapkan program tersebut. Olehnya itu, agar semua sekolah di Maluku bisa menerapkan program Pempus Ini, mestinya harus ada sosialisasi terlebih dulu,” kata Lucky.
“Program ini sangat bagus sekali. Namun hanya ada beberapa sekolah saja yang bisa menerapkan program tersebut. Olehnya itu, agar semua sekolah di Maluku bisa menerapkan program Pempus Ini, mestinya harus ada sosialisasi terlebih dulu,” kata Lucky.
Untuk itu, sambungnya, pihaknya akan selalu mendukung secara penuh program pemerintah, apalagi tentang pendidikan. Namun, untuk mengoptimalkan program tersebut agar tidak ada rasa keberatan dari orang tua siswa, siswa, dan pihak guru, tentang sekolah delapan jam tersebut, sosialisasi sangatlah penting agar orang tua siswa bisa menyiapkan anak mereka dengan kesiapan selama delapan jam di sekolah.
“Kalau sudah disosialisasikan dengan pihak orang tua siswa dan para guru, otomatis ini akan bisa diterapkan semaksimal mungkin di seluruh sekolah yang ada. Olehnya itu, Dinas Pendidikan harus bisa melakukan sosialisasi secara baik tentang program tersebut,” harapnya.
Untuk itu, dia mengakui, mengenai program ini pihaknya telah melakukan rapat dengar pendapat, dengan seluruh Kepala Sekolah yang ada di Kota Ambon sebanyak dua kali, namun dari hasil rapat yang dilakukan Komisi II bersama para Kepala Sekolah beberapa waktu lalu itu, hanya ada beberpa sekolah yang mampu untuk menerapkan program Full Day School ini.
“Beberpa waktu lalu kami sudah
membicarakanya dengan seluruh Kepala Sekolah, namun hanya beberapa sekolah saja
yang bisa menyanggupi untuk menerapkan program tersebut. Olehnya itu sekali
lagi saya tekankan, sosialisasi sangatlah penting. Sebab, kalau program ini
sudah disosialisasikan sudah pasti pihak sekolah akan mempersiapkan diri untuk
menerapkan program itu,” tuturnya. (KT-HT)
0 komentar:
Post a Comment